54
Table 3.4 Daftar Sampel Penelitian
No. Kode
Nama Perusahaan 1.
ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
2. AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk 3.
AUTO Astra Otoparts Tbk
4. DVLA
Darya Varia Laboratoria Tbk 5.
DGYR Goodyear Indonesia Tbk
6. GGRM Gudang Garam Tbk
7. SMCB
Holcim Indonesia Tbk 8.
INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk
9 ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 10.
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11. JPFA
JAPFA Comfeed Indonesia Tbk 12.
KLBF Kalbe Farma Tbk
13. KAEF
Kimia Farma Tbk 14.
LION Lion Metal Works Tbk
15. LMSH
Lionmesh Prima Tbk 16.
MAIN Malindo Feedmill Tbk
17 TCID
Mandom Indonesia Tbk 18.
MYOR Mayora Indah Tbk 19.
ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
20. TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 21.
SKLT Sekar Laut Tbk
22. SMGR
Semen Indonesia Persero Tbk 23.
BATA Sepatu Bata Tbk
24. IKBI
Sumi Indo Kabel Tbk 25.
SCCO Supreme Cable Manufacturing Tbk
26 TSPC
Tempo Scan Pasific Tbk 27.
AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Sumber: www.idx.com
diolah oleh peneliti.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang
merupakan sampel penelitian tahun 2011-2013. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
55
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
d. Jumlah dividen
Data yang dibutuhkan oleh peneliti diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yakni
www.idx.co.id .
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian in adalah metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka berarti memperoleh
data melalui buku, artikel, jurnal, penelitian, maupun sumber tertulis lainnya. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sudah
didokumentasikan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, informasi pembagian dividen, proporsi dewan komisaris perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan software SPSS 18,0. Sebelum
melakukan uji hipotesi pertama sekali peneliti melakukan pengujian asumsi klasik untuk mendapatkan model persamaan yang BLUE Best Linear Unbiased
Estimator. Uji yang dilakukan selanjutnya adalah uji analisis regresi linier
sederhana.
56
3.8.1 Uji Asumsi klasik 3.8.1.1 Uji Normalitas
Persyaratan yang diperlukan dalam penggunaan statistik parametrik selain data yang diperoleh harus berskala interval, maka diperlukan dua
persyaratan lain. kedua persyaratan tersebut berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan
analisis parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Menurut Sugiarto 1992 dalam Gunawan 2013 apabila jumlah
sampel diperbesar, penyimpangan asumsi normalitas ini semakin kecil pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan
ketentuan sebagai berikut: a.
Apabila nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas yang terdapat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan kolom Shapiro-Wilk lebih kecil dari alpha
atau tingkat kesalahan yang ditetapkan 0,05, maka data yang dianalisis tersebut terdistribusi secara tidak normal.
b. Apabila nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas yang terdapat pada
kolom Kolmogorov-Smirnov dan kolom Shapiro-Wilk lebih besar dari alpha atau tingkat kesalahan yang ditetapkan 0,05, maka data yang dianalisis
tersebut terdistribusi secara tidak normal.
3.8.1.2 Heteroskedastisitas
Menurut Sudarmanto 2005 dalam Gunawan 2013 uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual
57
absolut sama atau tidak sama untuk semua penagamatan atau dengan kata lain uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu di dalam penelitian
mempunyai varian yang sama atau tidak. Di dalam metode grafik, dasar analisis untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: 1.
Jika di dalam grafik titik-titik membentuk pola tertentu, teratur, bergelombang, melebar atau menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas di dalam penelitian. 2.
Jika titik-titik menyebar di atas, di bawah, dan di sekitaran angka nol, maka dapat disimpulkan heteroskedastisitas tidak terjadi di dalam penelitian.
3.8.1.3 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu e
t
pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya e
t-1
Lubis, 2007. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n-sampel adalah periode waktu. Pada penelitian
ini, dilakukan uji autokorelasi dengan runs test.
3.8.2 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
58
Persamaan regresi linier berganda dari penelitian ini adalah: Y = a + b
1
X
1
– b
2
X
2
– b
3
X
3
– b
4
X
4
+ e dimana:
Y = DPR
a = Konstanta
b
1
– b
4
= koefisien regresi X
1
= ROA X
2
= CR X
3
= DER X
4
= Growth e
= Error
Sedangkan persamaan regresi moderasi untuk penelitian ini adalah : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
Z +b
6
[{X
1
Z}] + b
7
[{X
2
Z}] + b
8
[{X
3
Z}] + b
9
[{X
4
Z}] + e dimana:
Y = DPR
a = Konstanta
b
1
– b
9
= koefisien regresi X
1
= ROA X
2
= CR X
3
= DER X
4
= Growth
59
Z = Independensi Dewan Komisaris
X
1
Z = Interaksi ROA dengan Indep
X
2
Z = Interaksi CR dengan Indep
X
3
Z = Interaksi DER dengan Indep
X
4
Z = Interaksi growth dengan Indep
e = Error
3.8.3Uji Hipotesis 3.8.3.1 Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Berikut ini ketentuan dalam uji t yaitu:
a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka secara parsial variabel independen tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka secara parsial variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Ketentuan lain dengan membandingkan t hitung dengan t tabel sebagai berikut:
a. Jika nilai t hitung
≤ t tabel maka tidak ada pengaruh yan g signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
60
b. Jika nilai t hitung t tabel maka ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
3.8.3.2 Uji F
Uji F digunakan apakah variabel-variabel independen secara simultan atau bersama-samamempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Derajat
kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel, maka hipotesis alternatif yang menyatakan
semua variabel independen secara simultan bepengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.8.3.3Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji R
2
atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang
terestimasi, atau dengan kata lain uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel bisa dijelaskan dengan variasi variabel
yang lain. Nilai koefisien determinasi R
2
ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen Y dapat diterangkan oleh variabel independen X.
Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 R
2
= 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R
2
= 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Baik atau buruknya suatu
persamaan regresi ditentukan oleh R
2
nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu.
61
Bab IV Analisis dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam penelitian ini populasi perusahaan yang digunakan adalah perusahaan yang tergolong ke dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI. BEI dipilih sebagai pusat sumber data perusahaan karena BEI merupakan pasar saham terbesar dan paling utama di Indonesia. Pemilihan
sampel pada perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI di dasarkan karena perusahaan industri manufaktur lebih dominan. Hal ini terlihat dari
peusahaan yang tergolong ke dalam perusahaan industri manufaktur sekitar 141perusahaan dari 507 perusahaan yang terdaftar atau sekitar 27 dari total
perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
yang mana data diambil dengan syarat penelitian sehingga data yang terhimpun sebagai berikut.
Tabel 4.1 Syarat Pengambilan Sampel
No. Kriteria
Jumlah 1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 selama periode penelitian.
141 2.
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode penelitian yakni 2011-2013.
141 3.
Data perusahaan tersebut membagikan deviden kepada pemegang saham minimal 2 tahun.
27 4.
ROA, CR, DER, Asset Growth bernilai positif. 27
Jumlah 27
62
Dari tabel 4.1 diperoleh sampel penelitian sebanyak 27 perusahaan dari periode observasi selama 3 tahun maka total observasi dalam penelitan ini adalah
sebanyak 60 observasi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0. Berikut daftar nama perusahaan yang masuk ke dalam industri
manufaktur yang menjadi objek penelitian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.2 Daftar Sampel Penelitian
No. Kode
Nama Perusahaan 1.
ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
2. AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk 3.
AUTO Astra Otoparts Tbk
4. DVLA
Darya Varia Laboratoria Tbk 5.
DGYR Goodyear Indonesia Tbk
6. GGRM Gudang Garam Tbk
7. SMCB
Holcim Indonesia Tbk 8.
INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk
9 ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 10.
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11. JPFA
JAPFA Comfeed Indonesia Tbk 12.
KLBF Kalbe Farma Tbk
13. KAEF
Kimia Farma Tbk 14.
LION Lion Metal Works Tbk
15. LMSH
Lionmesh Prima Tbk 16.
MAIN Malindo Feedmill Tbk
17 TCID
Mandom Indonesia Tbk 18.
MYOR Mayora Indah Tbk 19.
ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
20. TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 21.
SKLT Sekar Laut Tbk
22. SMGR
Semen Indonesia Persero Tbk 23.
BATA Sepatu Bata Tbk
24. IKBI
Sumi Indo Kabel Tbk 25.
SCCO Supreme Cable Manufacturing Tbk
26 TSPC
Tempo Scan Pasific Tbk 27.
AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Sumber: www.idx.com
diolah oleh peneliti.
63
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1