Pengangkutan darat Pengangkutan Darat danPenyelengaraanPengangkutan Darat di Indonesia

kebiasaan yang sudah berlaku umum, misalnya, pengangkutan dengan pengangkut perkotaan angkot tanpa tiketkarcis penumpang.

B. Pengangkutan Darat danPenyelengaraanPengangkutan Darat di Indonesia

1. Pengangkutan darat

Dalam Buku ke I Titel ke-V bagian ke-3 KUHDagang ditegaskan, bahwa pengangkut-pengangkut yang melalui darat dan nahkoda-nahkoda yang melayari sungai-sungai dan perairan di pedalaman, termasuk terusan dan danau-danau. Kalau dilihat dari bunyi titel tersebut, kiranya agak tepat jika dikatakan sebagai pengangkutan yang bukan penyebrang laut. 34 Jenis-jenis angkutan darat terdiri atas: 35 a. Angkutan jalan raya Meliputi angkutan yang menggunakan alat angkut berupa manusia, binatang, sepeda motor, becak, bus, truck, dan kendaraan bermotor lainnya.Tenaga yang digunakan adalah tenaga manusia, tenaga binatang, tenaga uap, BBM bahan bakar minyak, dan diesel. b. Angkutan jalan rel atau kereta api Angkutan rel, menggunakan kereta api yang terdiri dari lokomotif, gerbong barang dan kereta penumpang. Jalan yang dipergunakan berupa jalan rel baja, baik dua rel maupun mono rel dengan tenaga penggerak berupa tenaga uap, diesel dan tenaga listrik. 34 Sution Usman, Hukum Pengangkutan di Indonesia, Jakarta:Rineka Cipta, hal. 12 35 Sinta Uli, Op, cit, hal. 58 Universitas Sumatera Utara Pengangkutan darat diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut: a. Pasal 91 sampai dengan Pasal 98 tentang surat angkutan dan tentang pengangkut dan juragan perahu melalui sungai dan perairan darat. b. Ketentuan diluar KUHDagangKUHPerdata, terdapat dalam Undang- Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 36 Pengangkutan yang dilakukan di ruang lalu lintas jalan menggunakan kendaraan, dimana kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Pengertian mengenai kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor terdapat dalam ketentuan Pasal 1 angka 8 dan angka 9 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 1 angka 8 Undang-Undang lalu Lintas dan Angkutan jalan menyebutkan, “kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel”. Pasal 9 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan, “Kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia danatau hewan”. Pengaturan mengenai kendaraan bermotor terdapat dalam Pasal 47 ayat 2 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan, didalam pasal tersebut di sebutkan bahwa kendaraan bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis : a. Sepeda motor, adalah kendaraan beroda dua atau tiga tanpa rumah-rumah baik dengan atau tanpa kereta samping. b. Mobil penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 delapan tempat duduk, tidak termasuk tempat 36 H. Zainal Asikin, Op, cit,hal. 174 Universitas Sumatera Utara duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. c. Mobil bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. d. Mobil barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus. e. Kendaraan khusus. 37

2. Penyelengaraan Pengangkutan Darat di Indonesia