3.4. Metode Pengumpulan Data
Sumber data merupakan faktor terpenting untuk mempertimbangkan penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah
data sekunder berbentuk time series dari tahun 2011-2015, dan data cross section yang terdiri dari 33 kabupatenkota, sehingga merupakan pooled the data, yaitu
gabungan antara data time series tahun 2011-2015 dengan data cross section 33 kabupatenkota. Data tersebut diperoleh dengan mengakses situs Ditjen
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah DJPK, meliputi data pendapatan asli daerah, total transfer dan belanja modal, sementara untuk data PDRB diperoleh
dari situs BPS Sumut.
3.5. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel pada penelitian ini akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Nama
Variabel Definisi
Indikator Kriteria
Ukuran Skala
Fiscal Stress
Y Tekanan anggaran yang
terjadi sebagai akibat keterbatasan penerimaan
daerah PAD
Fiscal Stress = Realisasi
PAD
t
Realisasi PAD
t-1
x 100
Rasio
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Asli
Daerah X
1
Pertumbuhan jumlah realisasi penerimaan
daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lail-lain penerimaan
PAD yang sah Laporan
APBD kabupatenk
ota di Provinsi
Sumatera Utara
Realisasi PAD tahun 2011 –
2015 Rasio
Belanja Modal
X
2
Pertumbuhan jumlah anggaran pengeluaran
baik langsung maupun tidak
langsung terkait dan berhubungan dengan
program atau kegiatan. Laporan
APBD kabupatenk
ota di Provinsi
Sumatera Utara
Realisasi Belanja
Modal tahun 2011 – 2015
Rasio
Produk Domestik
Regional Bruto X
3
nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
perekonomian dalam periode waktu tertentu
dalam lingkup suatu daerah
Buletin BPS Sumut
PDRB Sumut atas dasar
harga berlaku menurut
kabkota 2011 – 2015
Rasio
3.6. Metode Analisis Data
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian jenis ini adalah analisis multivariate, dengan metode
Universitas Sumatera Utara
statistik analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Menurut Sugiyono 2007: 277, analisis regresi linier berganda bertujuan untuk melihat
langsung pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.
3.6.1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono 2007: 206, statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukannya pengujian regresi, maka akan dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik, berupa uji Normalitas, Multikolinearitas, Autokorelasi,
dan Heteroskedasitas. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah dapat dilakukan penelitian melalui pengujian model regresi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi
adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal, tidak mengandung multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
3.6.2.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian
ini diperlukan, karena untuk melakukan uji t dan uji F diasumsikan nilai residual
Universitas Sumatera Utara
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2013: 160.
3.6.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen, oleh karena model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, dengan kata lain terbebas dari gejala multikolinearitas. Multikolinearitas adalah situasi yang
menunjukkan adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya, dalam situasi ini, variabel-variabel independen tersebut tidak
ortogonal. Variabel-variabel independen yang bersifat ortogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi di antara sesamanya sama dengan nol.
3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2013: 139, uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan
jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 atau tahun sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi adalah suatu kondisi di mana
variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan pada periode lain.
3.6.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat meliputi uji koefisien determinasi R
2
, uji F uji signifikansi simultan, dan uji t uji signifikansi parameter individualparsial. Uji
koefisien determinasi R
2
dimaksudkan untuk melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas,
dengan melihat nilai Adjusted R Square. Koefisien determinasi digunakan karena dapat menjelaskan kemampuan dari model regresi dalam memprediksi variabel
dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Ghozali,
2013: 97. Pada penelitian ini pendekatan analisis yang dilakukan dengan metode
analisis regresi berganda multiple regression analysis. Menurut Sugiyono 2007: 270, analisis regresi berganda digunakan untuk melihat bagaimana variabel
dependen dapat diprediksi melalui beberapa variabel independen, dengan kata lain
Universitas Sumatera Utara
regresi berganda dilakukan bila variabel independennya minimal dua. Adapun model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Di mana:
Y = Fiskal Stres
X
1
= Pendapatan Asli Daerah X
2
= Belanja Modal X
3
= PDRB β0 = Konstanta
β
1
,β
2
,β
3
= Koefisien Regresi ε = Error
3.6.3.1. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji ini merupakan pengujian terhadap signifikansi model secara simultan atau bersama-sama, yaitu melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Untuk menentukan nilai Fhitung, taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5 persen dengan derajat kebebasan df = k-1 dan n-k, di
mana n merupakan jumlah observasi dan k merupakan jumlah variabel bebas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan:
Jika Fhitung Ftabel maka H1 diterima Jika Fhitung Ftabel maka H0 ditolak
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan nilai F tidak akan dilakukan secara manual, namun dengan bantuan SPSS dengan memperhatikan tabel Anova pada kolom nilai F serta
tingkat signifikansi dari model tersebut. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka H1 diterima.
3.6.3.2. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan ttabel, taraf
signifikansi yang digunakan sebesar 5 persen dengan derajat kebebasan df = n- k-1, di mana n merupakan jumlah observasi dan k merupakan jumlah variabel
bebas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan:
Jika thitung t tabel maka H1 diterima Jika thitung t tabel maka H0 diterima
Perhitungan nilai t hitung tidak akan dilakukan secara manual, namun dengan bantuan SPSS dengan memperhatikan tabel coeficient pada kolom nilai t,
serta tingkat signifikansi dari variabel tersebut. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka H1 diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Data Penelitian
Deskripsi data KabupatenKota yang ditentukan sebagai sampel penelitian adalah KabupatenKota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Populasi pada
penelitian ini berjumlah 33 kabupatenkota meliputi 25 kabupaten dan 8 kota di provinsi Sumatera Utara. Diantara 33 kabupatenkota tersebut yang memenuhi
kriteria menjadi sampel adalah 25 KabupatenKota yang terdiri dari 20 Kabupaten dan 5 Kota.
Data kuantitatif yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah
KabupatenKota di Povinsi Sumatera Utara serta data produk domestik regional bruto provinsi Sumatera Utara yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dari
tahun 2011 – 2015. Dari laporan realisasi APBD trsebut yang menjadi objek penelitian adalah realisasi pendapatan asli daerah PAD dan realisasi belanja
modal. Data diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan I Provinsi Sumatera Utara dan melalui situs www.djpk.depkeu.go.id. Dalam penelitian ini
juga menyertakan produk domestik regional bruto PDRB menjadi objek penelitian yang diperoleh dari badan pusat statistik BPS Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Analisis Hasil Penelitian