Pertumbuhan Ekonomi
memasuki era otonomi
. Is
kandar 2012
Variabel yang
Mempengaruhi Fiscal Stress
pada KabupatenKota
di Sumatera Utara
Pertumbuh an PAD,
Pertumbuhan PDRB, dan
Pertumbuhan Belanja Modal.
Variabel Pertumbuhan Belanja
Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Fiscal Stress pada KabupatenKota di Provinsi
Sumatera Utara.
. M
uwaryan dan
Sukarsa 2014
Pengaruh Desentralisasi
Fiskal, Fiscal Stress Dan
Kinerja Keuangan Daerah
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di KabupatenKota
Provinsi Bali Penelitian
ini menggunakan data skunder
dengan variabel pertumbuhan
ekonomi, desentralisasi
fiskal, fiscal stress dan kinerja
keuangan. Secara langsung
variabel desentralisasi fiskal dan fiscal stress
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan, desentralisasi fiskal dan fiscal stress dan
kinerja keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
2.3. Kerangka Konseptual
Menurut Erlina 2011: 35, kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang
telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan
Universitas Sumatera Utara
menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen. Begitu juga apabila ada variabel lain yang menyertai, maka peran variabel tersebut harus dijelaskan.
Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian, maka dapat dikembangkan kerangka konseptual yang diuji secara simultan dan parsial
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini.
H
1
H
2
H
4
H
3
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel dependen Y adalah Fiscal Stress, sedangkan yang menjadi variabel independen X adalah Pendapatan Asli
Daerah X
1
, Belanja Modal X
2
, dan Produk Domestik Regional Bruto X
3
. Adapun daerah yang diteliti yaitu 33 kabupaten kota meliputi 25 kabupaten dan 8
kota di Sumatera Utara. Berdasarkan kerangka konseptual di atas peneliti ingin mengetahui apakah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
baik secara parsial maupun simultan. Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah X
1
PDRB X
3
Belanja Modal X
2
Fiscal Stress Y
Universitas Sumatera Utara
1. Hubungan Pendapatan Asli Daerah dengan
Fiscal Stress
Iskandar 2012 menunjukkan bahwa Pertumbuhan PAD memiliki dampak atas Fiscal Stress suatu daerah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pertumbuhan
penerimaan daerah dalam hal ini PAD mempengaruhi tingkat Fiscal Stresspada suatu daerah. Adanya perubahan kenaikanpenurunan dari komponen penerimaan
daerah akan menyebabkan perubahan tingkat Fiscal Stress yang dialami oleh daerah tersebut.
Purnaninthesa 2006 juga mendukung temuan yang menyatakan bahwa Fiscal Stressberpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah
kabupatenkota di Jawa Tengah. Purnaninthesa 2006 menyimpulkan bahwa Fiscal Stressdi suatu daerah mendorong dan memotivasi daerah untuk meningkatkan
pendapatan asli daerahnya guna mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara pertumbuhan penerimaan daerah
PAD dengan fenomena Fiscal Stress. H
1
: Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Fiscal Stress.
2. Hubungan Belanja Modal dengan
Fiscal Stress
Dongori 2006 memberikan gambaran empirik bahwa terjadi perbedaan tingkat pembiayaan sesudah era otonomi daerah lebih besar dibandingkan dengan
sebelumnya. Perubahan pembiayaan ini lebih banyak disebabkan adanya tuntutan peningkatan pelayanan publik yang ditunjukkan dengan peningkatan alokasi
ataupun terjadi pergeseran belanja untuk kepentingan-kepentingan pelayanan publik secara langsung, dalam hal ini belanja pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
Belanja pembangunan seperti pembangunan infrastruktur pada jangka pendek akan memperbesar anggaran belanja daerah. Hal ini jika tidak diimbangi
dengan penerimaan yang cukup signifikan maka dapat menimbulkan Fiscal Stressyang cukup serius, mengingat Fiscal Stressdi sini dicerminkan adanya
ketidakseimbangan anggaran penerimaan dengan pengeluaran. Pada jangka panjang dengan peningkatan kualitas infrastruktur suatu daerah pada gilirannya
mempunyai harapan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah di masa yang akan datang. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan belanja daerah dapat
mempengaruhi Fiscal Stress. H
2
: Belanja Modal berpengaruh terhadap Fiscal Stress.
3. Hubungan Produk Domestik Regional Bruto dengan
Fiscal Stress
Tujuan utama dari desentralisasi fiskal adalah terciptanya kemandirian daerah. Pemerintah daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber
keuangan lokal, khususnya melalui PAD. Daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan PAD yang positif mempunyai kemungkinan untuk memiliki tingkat
pendapatan per kapita yang lebih baik. PAD berkorelasi positif dengan petumbuhan ekonomi diukur dengan PDRB di daerah. PAD merupakan salah
satu sumber penerimaan daerah. Jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk membiayai aktifitasnya dalam penyelenggaraan
pelayanan publik juga akan lebih tinggi. Pada gilirannya, tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula. Pemerintah daerah akan berinisiatif untuk lebih
menggali potensi-potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
Universitas Sumatera Utara
diukur dengan PDRB. Pertumbuhan PAD secara berkelanjutan akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah itu. Dalam hal ini melalui peningkatan
PAD maka pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan PDRB memberikan pengaruh terhadap Fiscal Stress.
H
3
: Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh terhadap Fiscal Stress.
4. Hubungan PAD, Belanja Modal dan PDRB terhadap
Fiscal Stress
Menurut beberapa kesimpulan sementara yang telah disebutkan sebelumnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
maka peneliti mengasumsikan bahwa secara simultan PAD, Belanja Modal dan PDRB berpengaruh positif terhadap Fiskal Stres pada pemerintahan kabupaten
kota di Sumatera Utara .
Dari penjelasan di atas maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
H
4
: PAD, Belanja Modal dan PDRB berpengaruh secara simultan terhadap Fiscal Stress.
2.4. Hipotesis Penelitian