132
Universitas Sumatera Utara
39. Rencana Smoke Detector Lantai 1 Bangunan Utama
40. Rencana Smoke Detector Lantai 2 Bangunan Utama
41. Rencana Smoke Detector Lantai 3-5 Bangunan Utama
42. Rencana Smoke Detector Lantai 6-7 Bangunan Utama
43. Rencana Smoke Detector Lantai Atap Bangunan Utama
44. Rencana Sprinkler Lantai 1 Bangunan Utama
45. Rencana Sprinkler Lantai 2 Bangunan Utama
46. Rencana Sprinkler Lantai 3-5 Bangunan Utama
47. Rencana Sprinkler Lantai 6-7 Bangunan Utama
48. Rencana Sprinkler Lantai Atap Bangunan Utama
49. Rencana AC Lantai 1 Bangunan Utama
50. Rencana AC Lantai 2 Bangunan Utama
51. Rencana AC Lantai 3-5 Bangunan Utama
52. Rencana AC Lantai 6-7 Bangunan Utama
53. Rencana AC Lantai Atap Bangunan Utama
54. Rencana Telepon Lantai 1 Bangunan Utama
55. Rencana Telepon Lantai 2 Bangunan Utama
56. Rencana Telepon Lantai 3-5 Bangunan Utama
57. Rencana Telepon Lantai 6-7 Bangunan Utama
58. Rencana Telepon Lantai Atap Bangunan Utama
59. Cottage Tipe Single Plus
60. Cottage Tipe Single
61. Cottage Tipe Couple
62. Bangunan Pendukung
9
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab II ini membahas mengenai kasus proyek yang mengacu pada terminologi judul yang digunakan, kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus
fungsi sejenis dan juga menjabarkan tinjauan teoritis yang mendukung tema yang dipilih, interpretasi tema, serta keterkaitan tema dengan judul proyek.
2.1. Terminologi Judul
Judul dari proyek adalah Perancangan Hotel Resort Wisata Alam Geopark Sipiso-piso yang memiliki pengertian dan makna di setiap kata pada judul
tersebut. Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh serta
proses pengaturan rencana untuk membuat suatu gagasan. Hotel resort merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata sebagai
fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata yang bersifat rekreatif dan menetapkan sasaran pengunjungnya adalah wisatawan yang berlibur, bersenang-
senang, mengisi waktu luang, dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan Marlina, 2008. Target utama
pengunjung hotel resort adalah wisatawan yang bertujuan untuk berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu
luang, dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada usaha budidaya, agar ada daya tarikwisata ke tempat tersebut
Naning, 2014. Geopark adalah taman bumi yang menggunakan konsep pengembangan
kawasan secara berkelanjutan. Konsep geopark tersebut memadukan keragaman geologi,
keragaman hayati biodiversity,
budaya culture diversity
yang dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Geopark terdiri
10
Universitas Sumatera Utara
atas sejumlah tapak keragaman geologi yang memiliki kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan dan keindahan, yang dikenal sebagai warisan geologi. Geopark tidak
hanya berhubungan dengan keragaman geologi saja tetapi juga nilai ‐nilai
arkeologi, ekologi, nilai sejarah atau budaya. Sipisopiso merupakan air terjun di dataran tinggi Batak, Sumatera. Air terjun
dibentuk oleh sungai bawah tanah kecil dari dataran tinggi Karo yang terlempar dari gua di sisi kaldera Danau Toba sekitar 120 meter 360 kaki ke permukaan
danau . Dan juga Sipisopiso merupakan air terjun tertinggi di Indonesia website
Kabupaten Karo. Jadi, berdasarkan penjabaran pengertian di atas, maka Perancangan Hotel
Resor Wisata Alam Geopark Sipiso-Piso dapat diartikan sebagai hasil dari perancangan untuk membuat tempat penginapanfasilitas akomodasi yang terletak
di daerah wisata bersifat rekreatif dan merelaksasikan wisatawan serta dapat memulihkan kesehatan fisik dan jiwa melalui sumber daya alam yang merupakan
objek tujuan wisata di Sipiso-piso yang didesain dengan menggunakan filosofi keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam.
2.2 Tinjauan Fungsi
2.2.1. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis Hotel
Resort
Dalam merancang sebuah hotel resort perancang sangat membutuhkan referensi studi banding dari hotel resort yang sudah dibangun untuk mendapatkan
kebutuhan ruang dan tipologi bangunan setiap hotel resort yang ada untuk dibandingkan dan dipelajari. Studi banding hotel resort yang digunakan perancang
adalah Puri Bunga Resort and Spa di Ubud dan Kandalama Herritance di Srilanka. Dengan dilakukannya studi banding fungsi sejenis ini diharapkan perancang dapat
menghasilkan konsep, ide, dan desain baru yang menarik untuk hotel resort di Sipiso-piso sehingga dapat menarik para wisatawan untuk menginap di hotel
resort tersebut.
11
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.1. Puri Bunga Resort and Spa di Ubud, Bali
Gambar 2.1. Suasana Ruang Luar dan Fasad Bangunan Sumber: www.agoda.com
Hotel ini Gambar 2.1 terletak di daerah yang berkontur dengan sungai yang berada di sebelah bawah serta terletak di pedesaan yang tenang. Hotel ini
menempatkan bangunannya di kontur yang lebih tinggi agar para tamu hotel yang menginap dapat menikmati hamparan luas sawah dan deretan pepohonan yang
hijau dan air sungai yang mengalir. Pada hotel resort ini terdapat 2 jenis kamar yaitu deluxe suite dan executive
suite yang mana pada masing-masing jenis kamar diberikan fasilitas kamar berupa Wi-Fi gratis, AC, meja tulis, bar mini, laundry, dan televisi dengan siaran satelit.
Pemandangan yang didapatkan dari masing-masing kamar juga berbeda-beda, yaitu, kebun, dan Sungai Ayung lihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Program Ruang Puri Bunga Resort and Spa di Ubud, Bali
NO. JENIS
KAMAR PROGRAM
RUANG LUAS
m
2
UNIT KAP.
org GAMBAR
1. Deluxe
Suite - Kamar tidur 1
ranjang double
121 x 140 cm dan
1 ranjang
queen 141 x 170 cm
- Balkon Privat - Kamar Mandi
bathtub
dan shower
50 5
3