94
Universitas Sumatera Utara
b Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan akan digunakan untuk ruang-ruang yang tertutup dan ruangan yang memerlukan permainan cahaya lampu seperti function room.
4.3.4.Sistem Pengkondisian Udara Sistem pencahayaan yang akan diterapkan pada hotel resor ada dua yaitu:
a Pengkondisian alami
Sirkulasi udara yang alami juga dengan membuat bukaanjendela yang lebar, membuat void, dan membuat ventilasi agar udara dalam ruangan berputar dan
bertukar dengn baik sehingga ruangan tidak terasa panas dan tidak pengap. b
Pengkondisian buatan Pengkondisian buatan dibutuhkan untuk ruang-ruang yang tertutup dan yang
membutuhkan tingkat kenyamanan yang tinggi seperti kamar hotel, kantor pengelola, function room, dsb. Pada dasarnya ada dua system tata udara yaitu:
Sistem tata udara langsung direct cooling Sistem tata udara ini udara diturunkan suhunya oleh refrigerant dan disalurkan
ke dalam ruangan tanpa saluran udara ducting. Jenis umum yang digunakan adalah AC Window, AC Split Unit, dan AC Package Unit.
Pada AC Window, kondensor, kompresor, evaporator, dan blower berada dalam satu kotak. Air yang disebabkan oleh proses kondensasi ditampung di
bagian bawah kotak untuk disalurkan ke luar. Pada AC Split Unit terbagi atas 2 unit yaitu, satu di bagian luar ruangan
outdoor unit berisi kondensor dan kompresor, yang satunya lagi di bagian dalam ruangan indoor unit berisi evaporator dan kipas udara fan atau blower.
Pada AC Package Unit kadang-kadang dihubungkan dengan saluran udara ducting. Sistem ini kadang-kadang mempunyai dua unit terpisah seperti AC
95
Universitas Sumatera Utara
Split. Unit luar terdiri dari kondensor, kompresor, dan kipas udara kemudian unit dalam terdiri dari kumparan pendingin, saringan udara, filter, dan panel kontrol.
Sistem tata udara tidak langsung indirect cooling Dalam system ini refrigeran yang digunakan bukan Freon tetapi air es chilled
water dengan suhu 5°C. Air es dihasilkan dalam chiller mesin pembuat es yang
menggunakan refrigeran sebagai zat pendingin. Sistem tata udara ini dikenal dengan nama sistem tata udara terpusat Central AC System.
4.4.Analisa dan Penerapan Tema Pendekatan Perancangan
Perancangan Hotel Resor Wista Alam Geopark Sipiso-piso ini menggunakan tema arsitektur organik yang menyelaraskan alam dengan massa bangunan dan
lansekapnya. Arsitektur organik sangat cocok dengan lokasi wisata yang mengandalkan alamnya sebagai daya tarik wistawan. Pendekatan perancangan
yang akan digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut : a
Bentuk Bangunan Pada bangunan hotel mengambil bentuk garis kontur yang melengkung.
Bentuk bangunan mengikuti bentuk garis kontur tersebut agar bentuk bangunan tidak bertentangan dengan bentuk alam sekitarnya sehingga perancang
menjadikan bangunan menjadi bagian dari alam tersebut. Sementara itu, untuk cottage perancang membuatnya seperti rumah panggung dimana sebagian material
yang digunakan adalah bahan kayu.
Gambar 4.28. Bentuk Bangunan
Bentuk Kontur = Bentuk Massa Hotel Massa Hotel
Bentuk Dasar 2 Bentuk Dasar 1
96
Universitas Sumatera Utara
b Jendela dan Bukaan Hotel
Hotel resor menggunakan sirkulasi kamar single koridor sehingga untuk mengalirkan udara diperlukan bukaan yang lebar dan ventilasi yang cukup.
Perancang tidak menggunakan AC pada koridor untuk menghemat energi. Pada koridor menggunakan kisi-kisi yang diisi dengan tanaman dan bunga. Selain itu,
bentuk dari teralis jendela dibentuk sesuai dengan bentukan alam seperti dahan dan ranting pohon seperti pada Gambar 4.29.
Gambar 4.29. Teralis pada Jendela c
Ornamen
Gambar 4.30. Ornamen pada Entrance Hotel Sumber: Google Picture
Ragam hiasornamen yang akan digunakan pada entrance hotel adalah ragam hias Embun Sikawiten. Ragam hias ini merupakan tiruan dari rangkaian awan
yang beriringan dengan bentuk menyerupai gambar bunga yang menjalar dan berbentuk segitiga. Ragam hias ini berfungsi sebagai petunjuk hubungan
97
Universitas Sumatera Utara
kekerabatan antara kalimbubu awan tebal bagian atas dan anak beru bayangan
awan di bagian bawah. 4.5.Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perancangan dan perencanaan Hotel Resor Wisata Alam Geopark Sipiso-piso berada pada daerah pengembangan pariwisata yaitu di Kecamatan Merek,
Kabupaten Karo yang berbatasan langsung dengan Air Terjun Sipiso-piso dan Bukit GundulBukit Sipiso-piso.
2. Perancangan dan perencanaan bangunan ini dilatarbelakangi oleh program pemerintahan yaitu “New Tourism Development” yang dapat menarik wisatawan
dengan fasilitas akomodasi yang juga menyediakan fasilitas rekreasi dan hiburan yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara di daerah Kabupaten
Karo. 3. Luas lahan perancangan yaitu ±3,7 Ha dengan kondisi lahan yang berkontur
tinggi dengan ketinggian masing-masing kontur 5 m. 5. Orientasi bangunan yang sangat menarik adalah dengan meletakkan bangunan
menghadap ke arah Barat karena kamar akan mendapatkan view ke arah Air Terjun Sipiso-piso dengan solusi setiap kamar yang dilengkapi balkon diberi
sunshading untuk mengurangi silau dan panas matahari yang menyentuh langsung
kamar bangunan hotel. 6. Perancangan dan perencanaan bangunan ini menggunakan pendekatan terhadap
tema arsitektur organik yang menyelaraskan alam dengan bangunan melalui bentuk bangunan yang mengikuti bentuk garis kontur yang ada pada site
perancangan.
7. Total luas bangunan yaitu 21.939,41 m
2
dimana sudah mencakup untuk
bangunan utama hotel resor, cottage hotel resort, dan fasilitas hiburan lainnya.
98
Universitas Sumatera Utara
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1. Konsep Dasar
Konsep dasar Perancangan Hotel Resort Wisata Alam Geopark Sipiso-piso ini menginterpretasikan penerapan tema arsitektur organik yang memadukan ruang,
lingkungan, dan keterpaduan. Bangunan Gambar 5.1 dirancang sedemikian rupa agar selaras dengan keadaan alam sekitar sehingga bangunan tidak mencolok dan
sederhana tetapi tetap indah dan menarik. Berdasarkan prinsip gaya arsitektur Frank Lloyd Wright, maka akan
diterapkan, yaitu, fasad bangunan yang sederhana tetapi tetap menarik, bentuk bangunan tidak terlalu mencolok sehingga tidak mengganggu keindahan alam
sekitar melainkan bangunan tetap selaras dengan alam agar komposisinya terlihat seimbang, penggunaan warna cat yang netral dan alami pada fasad dan interior
bangunan merupakan simbol alam sekitar agar bangunan tidak mencolok dan lebih sederhana, menggunakan bahan kayu, batu bata, dan sejenisnya yang
menyerupai dengan bentukan dan material dari alam agar terlihat lebih natural, sesuai dengan selera manusia yang dilihat dari kenyamanan para pengguna
terhadap suasana ruang yang diciptakan oleh desain perancang,
Gambar 5.1. Tampak Depan Hotel Resort
99
Universitas Sumatera Utara
5.2. Konsep Perancangan Tapak
5.2.1. Pemintakan Tapak atau Penzoningan Tapak
Konsep penzoningan pada tapak dan lahan adalah sebagai bentuk respon dari analisa site yang telah dilakukan pada Bab IV. Penzonaan dilakukan untuk menata
lahan perancangan menjadi lebih teratur dan menjadi lebih indah peletakannya. Zona untuk lahan perancangan Gambar 5.2 hotel resor ini dibagi empat yaitu:
1. Zona Publik
Pada zona ini para tamu yang menginap ataupun tamu yang berkunnjung tidak dibatasi dalam menggunakan dan berbagi fasilitas, jalan, dan
aktivitaskegiatan. 2.
Zona Semipublik Para tamu yang menginap ataupun tamu yang berkunjung sudah mulai
dibatasi lingkup kegiatannya. Pada zona ini sudah ada suatu fasilitas atau kegiatan tertentu yang tidak boleh sembarangan digunakan dimana harus
melakukan aturan-aturan yang ada agar bisa memasuki zona ini. 3.
Zona Semiprivasi Zona ini sudah sangat membatasi tamu berkunjung yang akan masuk
sehingga hanya tamu berkunjung tertentu dan berkepentingan saja yang diperbolehkan masuk oleh pihak hotel resor. Tamu menginap sudah
menjadi prioritas utama dalam zona ini karena fasilitas dan kegiatan yang sudah ada di zona semiprivasi merupakan sarana hiburan ataupun
kebutuhan dari lingkup zona privasi para tamu yang menginap. 4.
Zona Privasi Zona ini sudah merupakan lingkup fasilitas dan kegiatan dari para tamu
yang menginap sehingga tamu yang berkunjung tidak diperbolehkan masuk kecuali dengan perssetujuan tamu yang menginap untuk menjaga
privasi semua tamu yang menginap di hotel resor ini.
100
Universitas Sumatera Utara
5. Zona Servis
Zona servis merupakan tempat loading dock persediaan barang-barang perlengkapan hotel, peletakan trafo, genset, dan kebutuhan servis lainnya
untuk hotel resor beserta fasilitas lainnya.
Gambar 5.2. Konsep Pemintakan Tapak pada Lahan Perancangan
Gambar 5.3. Letak Bangunan dan Fasilitas Berdasarkan Pemintakan Tapak Pada Gambar 5.3 sudah terlihat susunan bangunan, sirkulasi, dan fasilitas-
fasilitas yang disediakan hotel sesuai dengan konsep pemintakan tapak. Zona Zona Publik
Zona Semipublik
Zona Privasi Zona Semiprivasi
Zona Servis Zona Publik
Zona Semipublik
Zona Privasi Zona Semiprivasi
Zona Servis
101
Universitas Sumatera Utara
publik terdiri dari pintu utama hotel resort dan sirkulasi menuju ke fasilitas hiburan yang hotel resor sediakan.
Zona semipublik terdiri dari parkir para tamu yang berkunjung ke fasilitas hiburan hotel, pintu masuk ke fasilitas hiburan hotel, retail-retail yang menjual
souvenir, musholla dan kamar mandi umum, bangku dan pondok-pondok kecil tempat istirahat pengunjung, jalan setapak menuju ke Air Terjun Sipiso-piso,
sanggar budaya dengan ampiteaternya, café dan restoran, taman labirin, taman bunga, bangunan pembibitan tanaman baru, taman kelinci, kebun organik, dan
outbound. Zona semiprivasi terdiri dari parkir yang disediakan untuk para tamu yang
menginap di hotel resor dan para pengelola hotel resor, area bermain anak, taman piknik BBQ dan api unggun. Sementara itu, untuk zona privasi terdiri dari
bangunan utama hotel resor, cottage, gazebo, kolam renang anak, kolam renang dewasa, ruang ganti kolam renang, dan kantor pengelola kolam renang. Pada zona
servis terdapat bangunan servis ruang genset, ruang trafo, ruang tangki air, ruang pengawas cctv area luar, dan tangki BBM, area loading dock barang persediaan
hotel, dan bak sampah.
5.2.2. Tata Ruang Luar
Gambar 5.4. Pengelompokan Bangunan dan Fasilitasnya Berdasarkan Pengguna Zona Tamu Menginap dan
Tamu Berkunjung Zona
Pintu Masuk
dan Keluar Tamu Menginap dan
Tamu Berkunjung
Zona Khusus Tamu Menginap
102
Universitas Sumatera Utara
Letak massa bangunan dan fasilitas yang disediakan oleh hotel resor dikelompokkan berdasarkan pengguna pada Gambar 5.4 yaitu zona khusus
untuk para tamu yang menginap dan zona untuk tamu yang berkunjung publik. Pada zona tamu yang berkunjung publik tersebut tamu yang menginap
diperbolehkan masuk dengan leluasa tanpa membayar untuk menikmati fasilitasnya sedangkan tamu yang tidak menginap atau hanya yang sekedar
berkunjung saja dikenakan biaya jika masuk ke dalamnya untuk menikmati fasilitas. Fasilitas hiburan yang ada dan dapat dinikmati di zona publik tersebut
adalah taman labirin, taman kelinci, taman bunga, pembibitan tanaman baru, kebun organik, outbound, sanggar budaya, ampiteater, dan trecking ke Air Terjun
Sipiso-piso. Sementara untuk fasilitas pendukungnya yaitu café dan restoran, retail souvenir, musholla, gazebo, dan kamar mandi umum.
Gambar 5.5. Massa Bangunan dan Tapaknya Bangunan utama hotel yang bernomor 10 pada gambar 5.5 terletak pada
kontur di titik yang tertinggi agar terlihat langsung dari jalan utama saat tamu masuk ke drop off hotel resor. Letak hotel resor tidak terlalu jauh dari pintu masuk
utama hotel agar para tamu yang ingin menginap dapat dengan mudah mengakses pintu masuk dan parkir hotel. Sedangkan untuk pintu masuk ke fasilitas hiburan
diletakkan jauh dari hotel resor agar privasi para tamu yang menginap lebih terjaga.