Analisa Ekspresi Bangunan Secara Psikologis Tujuan

commit to user

b. Analisa Ekspresi Bangunan Secara Psikologis Tujuan

Mendapatkan konsep ekspresi dan tampilan bangunan Perpustakaan yang menerapkan konsep bangunan yang berkesan nyaman secara psikologis. Dasar Pertimbangan : § Berpenampilan atraktif untuk menarik pengunjung. § Komunikatif dan representatif, mencitrakan hubungan bangunan perpustakaan yang nyaman dan tidak kaku. § Menciptakan kesan bangunan yang terbuka dan rekreatif. § Pendekatan citra bangunan sesuai kaedah psikologi arsitektur. Proses : Bangunan Perpustakaan yang direncanakan adalah sebuah bangunan yang menerapkan unsur-unsur arsitektur yang dapat menciptakaan kesan bangunan yang rekreatif. Dalam pemikirannya, Psikologi Arsitektur diterapkan sebagai sebuah ilmu pencitraan bangunan yang dapat menjadikan suasana bangunan yang dapat mempengaruhi kesan psikologis pengguna sehingga user merasa betah dan rileks berada di dalam perpustakaan. Dalam hal ini, bangunan perpustakaan yang direncanakan akan berusaha ditampilkan secara berbeda dari penampilan bangunan perpustakaan yang sudah ada konvensional guna menciptakan image atau citra baru bagi sebuah perpustakaan melalui penerapan tiga unsur psikologi arsitektur, yaitu warna, material, dan proporsi serta lima commit to user prinsip psikologi arsitektur ke dalam bangunan sehingga perwujudan desain yang rekreatif dapat terpenuhi dan menarik user untuk memanfaatkan perpustakaan secara kontinu. Produk : Beberapa strategi desain pada perancangan Perpustakaan yang bersifat rekreatif dengan penerapan unsur desain psikologi arsitektur antara lain sebagai berikut: 1 Pemisahan Teritori Pada bangunan perpustakaan yang direncanakan, pemisahan teritori pada tiap-tiap ruang dilakukan secara jelas, meskipun tidak seluruh ruangan terpisah secara masif. Pemisahan dilakukan antara lain melalui perbedaan level lantai, penggunaan warna dan material tertentu. Perletakan ruang pada perpustakaan yang berdasarkan pada zona ruang dengan mempertimbangkan fungsi tiap ruang, seperti area baca dewasa, remaja, maupun anak, area pameran, dan lain-lain. Pemisahan teritori ruang tersebut juga mempertimbangkan aspek hubungan masing-masing ruang agar tercipta kenyamanan individu user. Gambar V.32. bentuk teritori massa Sumber : dokumen pribadi 1. zona penerima 2. zona pengelola 3. zona dewasa 4. zona remaja 5. zona anak 6. plaza 3 2 1 5 4 6 commit to user Pemisahan teori pada bangunan dapat dilihat dari pengelompokan bentuk pada tiap zona. Zona pemanfaatan bahan pustaka direncanakan sebagai point of interest dengan cara membedakan bentuk bangunan zona pemanfaatan, dengan bentuk bangunan pada zona yang lain. 2 Keterbukaan Perpustakaan merupakan sebuah bangunan yang bersifat umum, untuk itu unsur keterbukaan sangat penting untuk turut menonjolkan citra bangunan yang luas dan wellcome serta menarik pengunjung untuk ikut masuk ke dalam bangunan. Konsep keterbukaan dapat diwujudkan dengan penggunaaan material kaca pada dinding luar sebuah ruangan yang bersifat publik, misalnya ruang baca, cafe, dan ruang lainnya. Penggunaan kaca pada dinding luar bangunan juga dapat memberikan transparansi view yang berguna untuk memberikan Gambar V.33. penggunaan material transparan Sumber : dokumen pribadi commit to user kesan bahwa orang yang berada di dalam bangunan seolah-olah dekat dengan alam, karena dengan melihat alam maka dapat memberikan tingkat optimalisasi lebih tinggi pada kegiatan membaca. Dengan menggunakan kaca double-layer dan anti ultraviolet maka sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan sedangkan panasnya dipantulkan sehingga tetap memberikan kenyamanan. Selain bagian eksterior, pada interior bangunan perpus- takaan kaca dapat digunakan sebagai partisi antar ruang dan skylight guna memberikan pencahayaan yang alami. 3 Pembentukan karakter Ada dua unsur karakter yang dikenal dalam pembentukan sebuah karakter desain bangunan, yaitu maskulin dan feminin. Bangunan perpustakaan yang direncanakan menggabungkan kedua unsur tersebut untuk menghasilkan citra bangunan yang kuat tetapi tetap anggun. Penggabungan dua unsur persegi dan lengkung dapt dilihat seperti pada gambar di bawah ini : Gambar V.34. elemen lengkung yang dinamis Sumber : dokumen pribadi commit to user Karakter maskulin diwujudkan dengan pemilihan elemen material keras maupun ekspose kekakuan struktur pada bagian tertentu. Sedangkan tampilan kesan feminin terwujud dari bentuk masa yang dinamis dengan menghadirkan unsur lengkung, terbuka, dan ringan. 4 landsekap Landsekap merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan suasana bangunan yang nyaman dan rekreatif. Pemilihan elemen vegetasi disesuaikan dengan kebutuhannya. Untuk pengarah menggunakan vegetasi jenis palem dan perdu. Sedangkan sebagai peneduh pada area baca outdoor menggunakan tanaman jenis akasia maupun angsana. Atap bangunan dimanfaatkan sebagai rof garden dan area outdoor untuk menambah kesan sejuk dan suasana yang rileks. Gambar V.35. roof garden pada bangunan Sumber : dokumen pribadi commit to user Elemen air selain difungsikan sebagai penurun suhu sekitar, suara gemericik dari aliran air dimanfaatkan sebagai unsur akustik yang memberikan kesan rileks. Elemen air diletakkan di sekitar zona pemanfaat ruang dan areal tanam dalam perpustakaan.

3. Analisis Interior Perpustakaan Berdasarkan Unsur Psikologi Arsitektur a. Elemen warna