13
Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat
ini atas suatu unit usaha dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan
profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.
Dalam perusahaan, informasi laba merupakan sangat penting bagi penggunanya, karena informasi laba bermanfaat untuk
menaikkan harga saham perusahaan serta untuk memperediksi hasil
usaha untuk tahun berikutnya. Sehingga membuat manajemen perusahaan melakukan tindakan meningkatkan maupun mengurangi
laba perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pribadi agar kinerjanya terlihat baik.
2.1.3.2. Motivasi Terjadinya Manajemen Laba
Healy dan Wahlen 1999 beberapa motivasi terjadinya manajemen laba:
1. Motivasi pasar modal capital market motivations, Motivasi ini berhubungan dengan harga saham, dimana harga
saham merupakan sumber informasi yang digunakan oleh investor untuk melihat laporan keuangan perusahaan.
2. Motivasi kontrak contracting motivations Berkaitan dengan penggunaan data akuntansi dalam
memonitor dan meregulasi kontrak atas perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan stakeholders. Secara
eksplisit maupun implisit, kontrak-kontrak yang berjenis kompensasi manajemen banyak dikaitkan dengan kinerja
keuangan perusahaan.
3. Motivasi regulasi regulatory motivation Manajemen laba mengeksplor dua bentuk dari motivasi
regulasi yaitu tentang spesifik industri dan kepercayaan. Motivasi ini digunakan untuk menghindari biaya politik.
Selain tiga motivasi terjadinya manajemen laba yang dikemukan Healy dan Wahlen 1999, Scott 2003 juga mengemukakan beberapa
Universitas Sumatera Utara
14
faktor lain yang memotivasi terjadinya manajemen laba, yaitu bonus sheme, kontrak jangka panjang debt covenmant, motivasi politik
political motivation, motivasi perpajakan taxation motivation, pergantian CEOchief executive officer, IPO initial public offering, dan
mengkomunikasikan informasi pada investor. Beberapa motivasi terjadinya manajemen laba diatas, dapat
dilihat bahwa manajemen laba dilakukan dengan cara meningkatkan laba bersih untuk menarik perhatian investor dan menurunkan laba untuk
menghindari pembayaran pajak yang besar. Terjadi penyimpangan ini tidak hanya dilakukan oleh pihak manajemen tetapi juga dilakukan oleh
CEO perusahaan untuk kepentingan pribadinya. Jika hal ini tidak cepat ditangani bukan hanya perusahaan yang akan mengalami kerugian tetapi
Negara juga akan mengalami kerugian karena perusahaan melakukan praktik laba untuk menghemat pembayaran pajak.
2.1.4. Corporate Governance 2.1.4.1. Definisi dan Tujuan Corporate Governance