62
4.2.3.2 Uji Simultan Uji F
Ghozali 2013 uji statistik F untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima atau
Ha ditolak. Sedangkan jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 5 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen mekanisme corporate governance kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, dan komite audit mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen manajemen laba. Pada Uji Simultan F, penulis menentukan F tabel dengan
menggunakan Microsoft
excel dengan
formula =FINV
probability;deg_freedom1;deg_freedom2. Maka diperoleh lah nilai F Tabel yaitu 2,4558
Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan Uji F
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 208.422
4 52.106
.693 .601
b
Residual 3008.876
40 75.222
Total 3217.298
44 a. Dependent Variable: DA
b. Predictors: Constant, KOMITE AUDIT, KEP. INST, KEP. MNJ, DEKOM
Universitas Sumatera Utara
63
F hitung = =
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 0,693 dengan tingkat signifikansi 0,601
. Sedangkan F tabel pada 0,05 adalah 2,4558. Oleh karena F hitung 0,693 F tabel 2,4558 dan
tingkat signifikansinya 0,242 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen mekanisme corporate governance kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit secara serentak adalah tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba.
4.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Pada penelitian ini, analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu, Ghozali, 2013. Nilai koefisien
determinasi R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen X, yaitu: ukuran perusahaan X
1
, kepemilikan manajerial X
2
, kepemilikan institusional X
3
, dewan komisaris X
4
, dan komite audit X
5
dalam menjelaskan manajemen laba Y sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati angka satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperediksi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji R
2
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.356
a
.127 .015
8.488568 a. Predictors: Constant, Komite Audit, Kep. Inst, Uk. Pers, Kep.
Mnj, Dekom b. Dependent Variable: DA
Berdasarkan tabel 4.8 nilai Ajusted R Square sebesar - 0,015, berarti 1,5 faktor-faktor pengaruh manajemen laba dapat
dijelaskan oleh ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit. Sedangkan
sisanya 98,5 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian. Salah satu faktor yang menyebabkan kecilnya
pengaruh tersebut dikarenakan data pada penelitian yang bervariatif.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Hasil pengujian variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap manajemen laba. hal ini terlihat dari nilai signifikansinya 0,105 0,05 dan nilai t hitung -1,661 t tabel 2,0227.
Hasil dari penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Midiastuty dan Machfoedz 2003 dan Ningsaptiti 2010
menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan Nasution dan Setiawan 2007 dan
Universitas Sumatera Utara