Lokasi dan Waktu Penelitian Etika Penelitian Uji Validitas

42 populasi, memasukkan dalam kotak yang telah diberi lubang penarikan, mengocok kotak dan mengeluarkan lewat lubang yang telah dibuat. Sampel yang terpilih adalah nama yang keluar dari kotak undian tersebut sampai jumlah yang diinginkan tercapai pada setiap kelas.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Ar-Rahman Medan yang beralamat dijalan Brigjen H.A Manaf Lubis No. 58. Alasan pemilihan lokasi ini adalah belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan pola asuh orangtua dengan kenakalan remaja. Penelitian ini akan dilaksanakan pada September 2015

4.4 Etika Penelitian

Penelitian ini hanya melibatkan responden yang mau terlibat secara sadar dan tanpa paksaan. Peneliti menetapakn prinsip-prinsip etik dalam melakukan penelitian ini guna melindungi responden dari berbagai kekhawatiran dan dampak yang mungkin timbul selama kegiatan penelitian yaitu Polit Beck, 2004, Nursalam, 2008. 1. Self determination responden mempunyai hak memutuskan keterlibatannya dalam kegiatan termaksuk mengundurkan diri ketika kegiatan penelitian sedang berlangsung. Penelitian ini dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan. Calon responden yang memiliki kriteria memilki kebebasan untuk berpartisipasi atau menolak berpatipasi dalam penelitian ini. 2. Informed consent, responden memiliki hak mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan kegiatan penelitian, responden mempunyai hak Universitas Sumatera Utara 43 memutuskan keterlibatannya dalam kegiatan penelitian. Peneliti menjelaskan informed consent terkait penelitian ini kepada responden. Kesedian responden dibuktikan dengan penandatanganan surat persetujuan menjadi responden. 3. Fair treatment, responden berhak mendapat perlakuan adil baik sebelum, selama, dan setelah berpatisipasi dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi. 4. Privacy, responden mempunyai hak supaya data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama Anonymity dan bersifat rahasia Confidentiality. 4.5 Instrumen penelitian 4.5.1 Kuesioner Demografi Kuesioner data demografi memberikan data mengenai responden meliputi: usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua dan status orang tua. Kuesioner ini hanya digunakan untuk melihat distribusi demografi dari responden saja.

4.5.2 Kuesioner Pengetahuan Perawat

Kuesioner ini bertujuan untuk melihat gambaran pola asuh yang digunakan orang tua. Kuesioner disusun berdasarkan literatur yang mengacu pada teori Hurlock 1999, dalam Risa, 2012.Kuesioner disusun dalam bentuk tertutup dengan menggunakan skala likert, yaitu jawaban responden yang mempunyai empat alternatif pilihan jawaban. pilihan yang digunakan adalah “SL Selalu” yang bernilai 4, “SR Sering”, yang bernilai 3, “KD Kadang”, yang bernilai 2 Universitas Sumatera Utara 44 dan “TP Tidak Pernah”, yang bernilai 1. Kuesioner pola asuh terdiri dari 30 pernyataan. Kuesioner ini terbagi atas tiga kategori pola asuh orang tua meliputi :

4.5.3 Kuesioner Kenakalan Remaja

Kuesioner disusun Kuesioner disusun dalam bentuk tertutup dengan menggunakan skala likert ,yaitu jawaban responden yang mempunyai empat alternatif pilihan jawaban. pilihan yang digunakan adalah “SL Selalu” yang bernilai 4, “SR Sering”, yang bernilai 3, “KD Kadang”, yang bernilai 2 dan “TP Tidak Pernah”, yang bernilai 1 . Banyaknya pernyataan kenakalan remaja adalah 20 pernyataan. Untuk melihat gambaran umum tentang kenakalan remaja, dilakukan dengan mencari panjang kelas p berdasarkan rumus statistik Wahyuni, 2011 yaitu : � = Range i Keterangan: P : Panjang kelas Range : Rentang kelas nilai tertinggi - nilai terendah i : Banyak kelas Berdasarkan rumus statistik tersebut, maka didapat panjang kelas untuk kenakalan remaja adalah : � = Range i � = 80 − 20 2 � = 30 Universitas Sumatera Utara 45 Berdasarkan panjang kelas yang didapat maka nilai kenakalan remaja adalah: 20–49 = Remaja tidak Nakal 50–80 = Remaja Nakal

4.6 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument Arikunto, 2013. Uji validitas instrument bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mengukur apa yang diukur Notoatmojo, 2010. Kuesioner ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi content validity index yang dilakukan oleh dosen ahli dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang akan diukur. Pertimbangan ahli tersebut juga menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item pertanyaan dalam tes. Pernyataan yang tidak valid langsung diganti oleh peneliti berdasarkan saran dari penguji validitas Sukardi, 2009 dalam Dewi, 2012.

4.7 Uji Reliabilitas