Uji Reliabilitas Pengumpulan data

45 Berdasarkan panjang kelas yang didapat maka nilai kenakalan remaja adalah: 20–49 = Remaja tidak Nakal 50–80 = Remaja Nakal

4.6 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument Arikunto, 2013. Uji validitas instrument bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mengukur apa yang diukur Notoatmojo, 2010. Kuesioner ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi content validity index yang dilakukan oleh dosen ahli dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang akan diukur. Pertimbangan ahli tersebut juga menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item pertanyaan dalam tes. Pernyataan yang tidak valid langsung diganti oleh peneliti berdasarkan saran dari penguji validitas Sukardi, 2009 dalam Dewi, 2012.

4.7 Uji Reliabilitas

Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo, 2010. Hasil pengukuran yang relatif sama menunjukan bahwa ada toleransi terhadap Universitas Sumatera Utara 46 perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran tersebut. Apabila dari waktu ke waktu perbedaan sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan alat ukur tidak reliabel. Data tersebut diolah dengan menggunakan program komputerisasi, yaitu Cronbach Alfa. Alasan digunakannya Cronbach Alfa sebab dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala likert Arikunto, 2013. Menurut Djemari 2003, dalam Riwidikdo, 2008 kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alfha minimal 0,7. Uji reliabilitas akan dilakukan pada 30 siswa SMA Rahmat Islamiyah Medan karena sekolah tersebut memiliki karakteristik siswa yang hampir sama dengan siswa SMA Ar-rahman Medan

4.8 Pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan Program Studi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, 2. Peneliti menyerahkan surat permohonan izin kepada Kepala Sekolah SMA Ar-Rahman untuk melakukan penelitian 3. Peneliti meminta data siswa-siswi yang bersekolah di SMA Ar-Rahman Medan 4. Peneliti memberikan penjelasan termaksuk menjelaskan hak responden untuk menolak mengisi kuesioner sebelum pengisian kuesioner, 5. Selanjutnya jika responden menyetujui permohonan pengisian kuesioner responden diberikan informed consent untuk ditanda tangani. Universitas Sumatera Utara 47 6. Peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti 7. Peneliti memulai proses pengumpulan data dengan memberikan kuesioner dan dilanjutkan kembali dengan pengumpulan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden 8. Peneliti memeriksa kejelasan dan kelengkapan kuesioner. 4.9 Analisa data 4.9.1 Pengolahan Data