Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 59

B. Kerangka Pemikiran

Alur kerangka pemikiran yang digunakan dapat dilihat pada gambar II.1 di bawah ini: Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali -Tingginya angka kasus Penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak -Kecamatan Ngemplak telah dinyatakan endemik DBD Kinerja DKK Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak: - Produktivitas - Responsivitas - Akuntabilitas Tujuan DKK: Turunnya Angka Kesakitan IR dan Angka Kematian CFR terhadap DBD Faktor yang mempengaruhi: - Faktor yang menghambat : kurangnya SDM secara kuantitas dan kurangnya peran aktif masyarakat - Faktor yang meningkatkan : pelaksanaan tugas yang tidak hanya mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan adanya transparansi dana Untuk memudahkan penelitian ini, maka peneliti membuat kerangka pemikiran seperti gambar diatas dalam rangka mengadakan penelitian tentang kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Dimana pola pemikiran commit to user 60 dimulai dari tingginya kasus DBD di Kabupaten Boyolali khususnya di Kecamatan Ngemplak. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan pemberantasan dan penanggulangan terhadap penyakit DBD yang bertujuan untuk menurukan angka kesakitan Insident Rate dan angka kematian Case Fatality Rate terhadap penyakit DBD. Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali adalah organisasi publik yang bertanggung jawab atas tingginya angka kasus penderita penyakit DBD di Boyolali terutama di Kecamatan Ngemplak. Oleh karena itu, pemberantasan dan peanggulangan penyakit DBD harus benar-benar dilakukan secara tuntas. Pemberantasan dan penanggulangan ini diwujudkan dalam bentuk kinerja. Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD tersebut secara nyata akan menunjukkan bagaimana kemampuan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam membebaskan wilayah Boyolali dari wabah penyakit DBD. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tidak terlepas dari adanya faktor yang menghambat yaitu kurangnya SDM secara kuantitas dan kurangnya peran aktif masyarakat. Faktor penghambat adalah faktor yang harus segera diatasi karena dapat menggangu berjalannya program pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali serta dapat berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Sedangkan faktor yang meningkatkan kinerja tersebut yaitu pelaksanaan tugas yang tidak hanya mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan adanya transparansi dana. commit to user 61 Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD ini, maka upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Dan pada akhirnya Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mampu mewujudkan tujuannya dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD yaitu membebaskan wilayah Kecamatan Ngemplak dari wabah penyakit DBD. commit to user 62

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian ini diperlukan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan jenis penelitian, lokasi penelitian, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan realitas yang cermat terhadap fenomena yang terjadi yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah berdasarkan fakta yang nampak. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan fenomena penyakit DBD yang mulai mewabah di Kabupaten Boyolali khususnya di Kecamatan Ngemplak. Penelitian menggunakan metode deskriptif menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong 2010:3 yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena sosial tertentu. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, data-data yang telah terkumpul selain dipaparkan juga dianalisa sesuai dengan apa yang ditemui di lapangan. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih dari pada sekedar angka atau frekuensi. Sifat penelitian semacam ini mampu memperlihatkan secara langsung 62