Penilaian Kinerja Tinjauan Tentang Kinerja

commit to user 18 kegiatan atau aktivitas atau progam yang telah direncanakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi organisasi yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan pula bahwa kinerja organisasi publik adalah tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas atau progam yang telah direncanakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi organisasi yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi publik yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan publik.

b. Penilaian Kinerja

Bagi setiap organisasi khususnya organisasi publik, penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja sangat berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaiki kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Informasi mengenai kinerja juga penting untuk menciptakan tekanan bagi para pejabat penyelenggara pelayanan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi Agus Dwiyanto 2006:47. Whittaker dan Simons dalam Hessel Nogi 2005:171 menyebutkan bahwa penilaian kinerja merupakan alat manajemen yang digunakan untuk commit to user 19 meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Penilaian kerja juga digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran goals and objektives. Hal ini selaras dengan definisi penilaian kerja yang tertuang dalam Reference Guide, Profince of Albert, Canada dalam Hessel Nogi 2005:171 yang menyebutkan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan untuk berperan sebagai mekanisme dalam memberikan penghargaan atau hukuman rewordpunishment, akan tetapi penilaian kinerja berperan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk perbaiki kinerja organisasi. McDonald dan Lawton dalam Yeremias T. Keban 2004:01 menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi setiap organisasi karena dapat dipakai sebagai ukuran penilaian keberhasilan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu bahkan penilaian tersebut juga dapat dijadikan input bagi perbaikanpeningkatan kinerja organisasi selanjutnya. Bahkan Mardiasmo dalam Hessel Nogi 2005:172 mengemukakan bahwa tolok ukur kinerja organisasi publik berkaitan dengan ukuran keberhasilan yang dapat dicapai oleh organisasi tersebut. Namun menurut Agus Dwiyanto 2006:49 berikut ini : ”Kesulitan dalam mengukur kinerja organisasi pelayanan publik muncul karena tujuan dan misi organisasi publik sering kali bukan hanya sangat kabur, tetapi juga bersifat multidimensional. Kenyataan commit to user 20 bahwa birokrasi publik memiliki stakeholders yang banyak dan memiliki kepentingan yang sering berbenturan satu dengan lainnya membuat birokrasi publik mengalami kesulitan untuk merumuskan misi yang jelas. Akibatnya ukuran kinerja organisasi publik di mata para stakeholders juga berbeda- beda.” Penilaian kinerja menurut Joko Widodo 2008:93 menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap unit organisasi instansi pemerintah karena: 1 Jika kinerja tidak diukur, maka tidak mudah membedakan antara keberhasilan dengan kegagalan 2 Jika suatu keberhasilan tidak didefinisikan, maka kita tidak dapat menghargainya 3 Jika keberhasilan tidak dihargai, kemungkinan besar malah menghargai kegagalan 4 Jika tidak mengenali keberhasilan, berarti keberhasilan, berarti juga tidak akan bisa belajar dari kegagalan Selain itu menurut Sedarmayanti 2009:195 arti penting penilaian kinerja organisasi antara lain dapat digunakan untuk : 1 Memastikan pemahaman pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk mencapai kinerja 2 Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati 3 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja commit to user 21 4 Memberi penghargaan dan hukuman yang objektif atas pelaksanaa yang telah diukur sesuai sistem pengukuran yang telah disepakati 5 Menjadi alat komunikasi antara karyawan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi 6 Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan telah tercapai 7 Menunjukakan peningkatan yang perlu dilakukan 8 Mengungkap permasalahan yang terjadi Selain itu, Bastian dalam Hessel Nogi 2005:173 berpendapat bahwa penilaian kinerja dalam organisasi akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan akan memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus berkelanjutan. Secara terperinci peran penilaian kinerja organisasi adalah sebagai berikut : 1 Memastikan pemahaman para pelaksana dan alat ukuran yang digunakan untuk mencapai prestasi 2 Memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati 3 Memonitor dan mengevakuasi kinerja dengan perbandingan skema kerja dan pelaksanaannya 4 Menjadikan alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi 5 Membantu proses kegiatan organisasi 6 Memastikan bahwa pengambilan keputusan telah dilakukan secara objektif commit to user 22 7 Mengungkapkan permasalahan yang terjadi Sedangkan menurut Mahmudi 2005:14 menyebutkan bahwa tujuan dilakukan penilaian kinerja di sektor publik adalah : 1 Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi 2 Menyediakan sarana pembelajaran pegawai 3 Memperbaiki kinerja periode berikutnya 4 Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam keputusan pemberian reward and punishment 5 Memotivasi pegawai 6 Menciptakan akuntabilitas publik Ukuran kinerja merupakan tanda vital dari sebuah organisasi yang mengukur seberapa baik aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini diungkapkan Hronec dalam R.M. Chandima Ratnayake 2009 berikut ini: “Performance measures have been defined as characteristics of outputs that are identified for purposes of evaluation.The ideas of performance measures have been further extended as the vital signs of the organization, which quantify how well the activities within a process or the outputs of a process achieve a specified goal. Ukuran-ukuran kinerja didefinisikan sebagai karakteristik dari output- output yang didentifikasikan untuk tujuan evaluasi. Gagasan ukuran kinerja selanjutnya diperluas sebagai tanda-tanda vital dari sebuah organisasi, yang mengukur seberapa baik aktivitas-aktivitas dalam suatu prosess atau output-output dari suatu proses mencapai tujuan yang telah ditetapkan. commit to user 23 Namun, penilaian kinerja birokrasi publik masih sangat amat jarang dilakukan. Berbeda dengan organisasi bisnis yang kinerja mudah dilihat dari probabilitas, yang diantaranya tercermin dari indeks harga saham, sedangkan pada birokrasi publik tidak memiliki tolak ukur yang jelas dan tidak mudah diperoleh informasinya oleh publik. Terbatasnya informasi mengenai kinerja birokrasi pelayanan publik terjadi karena kinerja belum dianggap sebagai sesuatau hal yang penting bagi pemerintah. Daftar Penilalian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 yang sebenarnya digunakan untuk menilai kinerja pejabat birokrasi sangat jauh relevansinya dengan indikator-indikator kinerja yang sebenarnya. Faktor lain yang menyebabkan terbatasnya informasi mengenai kinerja organisasi publik adalah kompleksitas indikator kinerjanya. Berbeda dengan organisasi swasta yang indikatornya relatif sederhana dan tersedia di pasar, indikator birokrasi sering sangat kompleks. Penilaian birokrasi publik tidak hanya cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator yang melekat pada birokrasi seperti efisiensi dan efektivitas, tetapi harus dilihat juga dari indikator-indikator yang melekat pada pengguna jasa seperti kepuasan pengguna jasa, akuntabilitas, dan reponsivitas. Kesulitan lain dalam menilai kinerja birokrasi publik juga muncul karena tujuan dan misi dari organisasi publik yang bukan hanya sangat kabur, tetapi juga bersifat multidimensional. Kenyataannya bahwa birokrasi publik memiliki stakeholders yang banyak dan memiliki kepentingan yang sering berbenturan satu dengan yang lainnya sehingga membuat birokrasi publik commit to user 24 merumuskan misinya dengan jelas. Akibatnya pada ukuran kinerja organisasi publik di mata para stakeholders juga berbeda-beda. Agus Dwiyanto, 2006:46

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja