commit to user 149
dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak baik yang menghambat maupun meningkatkan kinerja.
a. Faktor yang Menghambat Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali dalam Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Ngemplak
1 Faktor Internal
Faktor penghambat Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di
Kecamatan Ngemplak adalah faktor Sumber Daya Manusia SDM, SDM merupakan aspek penting dalam organisasi. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, ternyata jumlah petugas atau pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali yang khusus menangani pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD belum mencukupi dalam artian belum memenuhi secara
kuantitas. Jumlah petugas yang khusus menangani penyakit DBD hanya berjumlah satu orang.
Berikut dapat dilihat data pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali berdasarkan Jabatan dan Tidak Termasuk UPTD Tahun 2010:
commit to user 150
Tabel IV.21 Data Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
Berdasarkan Jabatan dan Tidak Termasuk UPTD Bulan Juli 2011 No.
Bagian Jumlah Orang
1 2
3 1.
Kepala Dinas 1
2. Sekretariat
1 3.
Umum Kepegawaian 19
4. Keuangan
9 5.
Perencanaan Pelaporan 4
6. Pelayanan Kesehatan
13 7.
P3PL 16
8. Kesehatan Keluarga
9 9.
Promosi Litbang 10
Jumlah 82
Sumber: Sub Bag Umum Kepegawaian DKK Boyolali Berdasarka tabel di atas letak petugas khusus P2DBD berada di
urutan ketujuh dengan jumlah pegawai 16 Orang. Dari 16 orang tersebut dibagi menjadi tiga seksi yaitu; Seksi Pemberantasan
Penyakit, Seksi Pencegahan Survailans dan Seksi Penyehatan lingkungan. Setiap seksi mempunyai tugas masing-masing. Begitu
juga Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas masing-masing, yaitu; menangani masalah Diare, Flu Burung, DBD, HIV AIDS. Jadi
setiap petugas bertanggung jawab atas tugasnya. Demikian pula, petugas khusus DBD yang berada di Seksi Pemberantasan Penyakit
yang hanya berjumlah satu orang yaitu Bapak Kirmanto. Hal tersebut didasarkan atas pengakuan yang diungkapkan
sendiri oleh petugas P2DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
yang bernama Bapak Kirmanto berikut ini:
commit to user 151
“Disini cuma saya saja yang yang menangani kasus DBD. Sebenarnya ya kurang tenaganya, tugas pemberantasan dan
penanggulangan penyakit DBD itu kan tidak hanya bekerja di belakang meja saja tapi kan juga harus keluar kantor.
” Wawancara, 12 Maret 2011
Berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Bapak Kirmanto di atas dapat diketahui bahwa tugas-tugas dalam pemberantasan dan
penanggulangan penyakit DBD itu sangat banyak mulai dari tugas-
tugas administrasi seluruh wilayah Kabupaten Boyolali yang
dikerjakan di belakang meja sampai ke tugas-tugas ke lapangan yaitu berbagai penyuluhan kepada masyarakat dan masih banyak lagi tugas
lainnya. Dari semua tugas yang telah disebutkan di atas di bebankan hanya kepada petugas khusus P2DBD Pemberantasan Penyakit DBD
yang hanya berjumlah satu petugas saja. Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Edi Siswanto, SKM selaku
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali berikut ini:
“Petugas yang menangani penyakit DBD itu hanya berjumlah satu orang. Memang seharusnya petugas P2DBD itu
disesuaikan dengan
jumlah kecamatannya
sehingga penanganan yang dilakukan akan lebih efektif. Ya misalnya itu
tadi mbak, kalau di Ngemplak ya di Ngemplak ada sendiri. ”
Wawancara, 10 Maret 2011 Melihat kenyataan SDM yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali khususnya petugas P2DBD yang belum mencukupi secara kuantitas, maka akan mempengaruhi kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Boyolali terutama yang berkaitan dengan produktivitas..
commit to user 152
2 Faktor Eksternal
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak juga
menemui faktor penghambat yang berasal dari luar organisasi yang berasal dari masyarakat. Masyarakat cenderung tidak mau ikut peduli
terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungannya sendiri. Selain itu kesadaran masyarakat untuk ikut mendukung program-program dalam
pemberantasan dan penanggulangan peyakit DBD oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolai. Hal tersebut didasarkan atas apa yang
disampaikan oleh petugas P2DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali yang bernama Bapak Kirmanto di bawah ini:
“Memang masyarakat tidak mau mendukung program-program kami, yang sebenarnya tujuannya juga untuk masyarakat agar
terbebas dari penyakit DBD. Karena kami sudah melakukan berbagai upaya penyuluhan dan penggerakan PSN, namun
semua itu belum bisa merubah perilaku masyarakat secara optimal.
” Wawancara, 10 Juni 2011 Hal tersebut juga dibenarkan oleh Bapak Edi Siswanto, SKM
selaku Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali berikut ini:
“Memang masyarakat kita sulit dan kurang peduli untuk menjaga lingkungan sekitar mereka. Selama ini kami selalu
memberikan penyuluhan tentang program-program yang kami miliki. Contohnya penyuluhan PSN itu kami sudah ingatkan
masyarakat untuk melakukan gerakan 3M tapi kenyataanya mereka sulit sekali untuk melakukan itu. Hal ini yang
menghambat kinerja kami.
” Wawancara, 12 Maret 2011 Berdasarkan dari kedua pendapat di atas maka dapat diketahui
bahwa berbagai penyuluhan telah diberikan namun belum dapat
commit to user 153
menyadarkan masyarakat
untuk ikut
aktif dalam
kegiatan pemberantasan dan penanggulangan peyakit DBD di Kecamatan
Ngemplak oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan mereka masih rendah.
Masyarakat kurang mendukung kegiatan-kegiatan penyuluhan PSN yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
Dari apa yang telah dipaparkan di atas faktor penghambat Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan
peyakit DBD di Kecamatan Ngemplak meliputi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disebabkan karena Sumber
Daya Manusia yang kurang memadahi secara kuantitas, sehingga membuat kinerja belum sesuai harapan karena petugas khusus P2DBD
hanya berjumlah satu orang. Sedangkan faktor eksteral disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungannya
dan rendahnya dukungan masyarakat tersebut terhadap kegiatan-kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak.
commit to user 154
b. Faktor yang Meningkatkan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten