Teknik Pengumpulan Data Validitas Data

commit to user 66 i. Data Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan Penyakit DBD

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam tiap kegiatan penelitian. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Menurut Lexy J. Moleong 2010:186, “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee ”. Menurut Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong 2010:188 berpendapat bahwa “Pembagian lain adalah 1 wawancara oleh tim atau panel, 2 wawancara tertutup dan wawancara terbuka, 3 wawancara secara lisan, dan wawancara secara terstruktur dan tak terstruktur”. Dalam pengamatan ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara dilakukan berdasar pada pedoman wawancara meliputi: a. Produktivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak b. Responsivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak commit to user 67 c. Akuntabilitas Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Kabupaten Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak 2. Analisis Dokumen dan Arsip H.B. Sutopo 2002:69, berpendapat bahwa : Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap dan kompleks, dan bahkan bisa benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Demikian pula halnya dengan arsip yang pada umumnya berupa catatan-catatan yang lebih formal dibandingkan dengan dokumen.

F. Validitas Data

Validitas data yang dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan atau fakta. Untuk itu peneliti menggunakan cara trianggulasi data. Menurut Lexy J. Moelong 2010:178, trianggulasi data merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh. Hal ini bertujuan untuk mengecek kebenaran data tersebut dengan cara membandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari narasumber yang lain. Dengan kata lain data akan dikontrol oleh data yang sama namun dengan sumber yang berbeda. Penerapan model triangulasi data dalam penelitian ini yaitu pada saat memperoleh data tentang DBD dari petugas P2DBD Dinas Kesehatan Kabupaten commit to user 68 Boyolali, peneliti juga membandingkan informasi sejenis kepada Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Dengan demikian data yang diperoleh lebih valid dan dapat dipercaya. Selain itu penerapan model ini juga dilakukan pada saat memperoleh data dari Kepala Puskesmas Ngemplak. Begitu juga dengan data yang diperoleh dari masyarakat di Kecamatan Ngemplak, peneliti melakukan wawancara kepada lebih dari seorang sehingga data yang diperoleh akan lebih valid.

G. Teknik Analisis Data