Ciri-ciri perilaku belajar Pengertian dan Batasan Belajar Gerak

commit to user 8

b. Ciri-ciri perilaku belajar

Dari semua pengertian belajar, sangat jelas bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh kemampuan individu. Pengertian belajar tersebut memusatkan perhatiannya pada tiga hal. Pertama, belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai afektif serta ketrampilan psikomotor. Kedua, perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Perubahan kemampuan terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Ketiga, perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap.Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.

c. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak

Menurut Rusli Lutan 1999: 57 bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap. Pertama tahap Orientasi yaitu penguasaan informasi. Kedua tahap Pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang diperoleh. Ketiga, tahap Otomatisasi yaitu ketrampilan itu dapat dilakukan secara otomatis. Menurut Schmidt dalam Amung Mamun dan Yudha M. Saputra, 2000: 45, mengatakan bahwa belajar gerak adalah suatu rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. commit to user 9 Menurut Gagne dalam Arie Asnaldi. 2008, mengatakan bahwa belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Berdasar pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa belajar gerak merupakan suatu proses yang didalamnya terjadi penyampaian informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan relatif permanen. Penyampaian informasi ini sebagai awal dari proses belajar gerak atau sebagai dasar dari belajar gerak, penyampaian informasi dalam belajar gerak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh gerakan. Proses selanjutnya dari belajar gerak adalah pemberian latihan, dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan belajar pada umumnya, karena dalam belajar pada umumnya pemberian pengalaman atau latihan lewat latihan-latihan yang sifatnya teori, sedang pada belajar gerak melalui latihan-latihan yang digunakan berupa praktik atau yang berhubungan dengan gerak, proses belajar gerak ini akan menuju pada ketrampilan gerak. Pada proses kematangan dan pertumbuhan dapat meningkatkan kemampuan seseorang tanpa melalui latihan. Contoh ketrampilan berlari, tanpa berlatih dalam hal yang sebenarnya, kemapuan berlari anak akan berkembang dengan sendirinya karena adanya pengaruh kematangan, perubahan ketrampilan anak tersebut bukan termasuk belajar gerak karena ketrampilan tersebut bukan dihasilkan dari latihan. Perubahan ketrampilan terjadi relatif permanen, pemberian latihan atau pengalaman gerak akan masuk pada sistem memori otak, dan proses ini akan menyebebkan perubahan yang relatif tetap. Kemampuan akibat latihan ini akan tersimpan dalam memori otak sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan akan dapat digunakan. commit to user 10

3. Tinjauan Tentang Permainan

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KANGURU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 43 133

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN LONCAT KATAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JENGGOT KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 4 101

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN PAKARANJANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LENGKONG 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

2 37 108

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BAWANG KEC. BAWANG KAB. BANJARNEGARA

0 1 49

UPAYA MENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERMAIN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KALIWINASUH PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 20102011

0 4 49

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN SECARA SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIRKANDI PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 20102011

2 19 71

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

0 0 11