Pengertian Belajar Hakekat Belajar Gerak

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak Abdul Gafur, 1983: 6, Sedang menurut Bandi Utama 2005: 75 mengatakan bahwa pendidikan jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedang pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan dalam hal ini adalah tujuan pendidikan pada umumnya yaitu: aspek fisik,psikis dan sosial atau psikomotor, kognitif dan afektif. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, pengetahuan kesehatan, perilaku hidup sehat dan kecerdasan emosi. Proses pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ketiga ranah yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor setiap siswa.

2. Hakekat Belajar Gerak

a. Pengertian Belajar

Istilah belajar sudah dikenal luas diberbagai kalangan walaupun sering diartikan secara common sense atau pendapat umum saja. Untuk memahami konsep belajar secara utuh, perlu digali lebih dahulu 6 commit to user 7 bagaimana para pakar psikologi dan pakar pendidikan. Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler 1986: 1, yang menyatakan bahwa Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam Competencies, skills, and attitudes . Kemampuan, ketrampilan, dan sikap tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan informal keturutsertaannya dalam pendidikan formal dan atau pendidikan non formal. Pandangan lain tentang belajar yang dirintis oleh Wiliam James, John Dewey, James Catel dan Edward Thorndike tahun 1890-1900 Bell- Gredler, 1986 20-25, pada dasarnya para ahli psikologi melihat belajar sebagai proses psikologis yang disimpulkan dari hasil penelitian tentang bagaimana anak berpikir Hall: 1883, atau disimpulkan dari bagaimana binatang belajar Thorndike: 1898, atau dari hasil pengamatan praktik pendidikan Dewey: 1899. Menurut Sugihartono dkk 2007: 74, mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya yang disesuaikan dengan lingkungannya. Menurut Rober dalam Sugihartono dkk 2007: 74, mendefinisikan belajar dalam dua hal yaitu yang pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan yang kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan. Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku ataupun kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau pengertian. commit to user 8

b. Ciri-ciri perilaku belajar

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KANGURU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 43 133

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN LONCAT KATAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JENGGOT KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 4 101

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN PAKARANJANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LENGKONG 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

2 37 108

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BAWANG KEC. BAWANG KAB. BANJARNEGARA

0 1 49

UPAYA MENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERMAIN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KALIWINASUH PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 20102011

0 4 49

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN SECARA SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIRKANDI PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 20102011

2 19 71

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

0 0 11