diambil dalam penelitian adalah ≥30 sampel sesuai dengan Teori Bailey yang menyatakan untuk
penelitian yang menggunakan analisa statistik, ukuran sampel paling minimum 30 Hasan,2002.
3.3 Metode Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan responden konsumen dengan
menggunakan kuisioner yang telah disediakan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga terkait dengan penelitian yang dilakukan seperti Dinas Peternakan
Propinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statisik BPS serta dari literature dan sumber pendukung lainnya.
3.4 Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesa yang akan diuji.
Untuk Identifikasi Masalah 1 digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati
perkembangan permintaan telur ayam ras dalam 5 tahun terakhir di Kota Medan.
Untuk Identifikasi Masalah 2 digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan sifat-
sifat konsumen dalam mengkonsumsi telur ayam ras.
Untuk Identifikasi Masalah 3 digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan
bagaiamana permintaan konsumen telur ayam ras dari hasil wawancara dengan konsumen.
Untuk Identifikasi Masalah 4 dianalisis dengan menggunakan metode Korelasi Rank
Spearman. Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua
variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Jika angka koefisien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan.
Jika angka koefisien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat.
Jika angka koefisien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah.
Jika angka koefisien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif.
Jika angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif.
Interpretasi berikutnya melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan didasarkan pada angka signifikansi yang dihasilkan dari penghitungan dengan ketentuan. Interpretasi ini akan
membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau tidak. Interpretasi ketiga melihat arah korelasi. Dalam korelasi ada dua arah korelasi, yaitu searah dan
tidak searah. Pada SPSS hal ini ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi dilihat dari angka koefesien korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah.
Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi. Jika koefisien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel
X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk Identifikasi Masalah 5 digunakan metode Regresi Linier Berganda, data yang
dibutuhkan adalah endapatan, jumlah tanggungan dan harga beli telur ayam ras dengan menggunakan rumus :
Y = a + b ΌXΌ + bX + bΎXΎ+e
Keterangan : Y
= Jumlah permintaan telur ayam ras butirtahun a
= Konstanta b
Ό,b,bΎ = Koefisien variabel regresi X
Ό = Pendapatan rata-rata Rptahun
X
= Jumlah anggota keluarga Jiwa X
Ύ = Harga telur ayam ras Rpbutir
e = Kesalahan pengganggu
Pengambilan keputusan : Jika : th ≤ t tabel, tolak H
1
; terima H th t tabel, tolak H
; terima H
1
H : tidak ada pengaruh
H
1
: ada pengaruh
Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah bagian dari variabel total dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen. Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana model
Universitas Sumatera Utara
regresi mampu menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan. Besarnya koefisien determinasi merupakan besaran yang paling baik digunakan untuk mengukur kesesuaian
goodness of fit garis regresi. R
2
terletak antara 0 dan 1. Jika R
2
sama dengan 1, berarti bahwa regresi yang dicocokan menjelaskan 100 persen variasi dalam Y. Sebaliknya, jika R
2
sama dengan 0, model tersebut tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam Y. Kecocokan model
dikatakan lebih baik jika R
2
semakin dekat dengan 1 Gujarati, 1995.
b. Nilai t hitung