Perencanaan K3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3

lingkungan, K3 dan melaksanakan perbaikan berkelanjutan agar sistem manajemen lebih efektif. Uraian di atas dirangkum sesuai dengan yang dinyatakan oleh dua orang informan sebagai berikut : Informan 1 : “Top manajemen sudah komitmen dengan masalah K3 dengan membuat kebijakan tertulis, ditandatangani dan secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 untuk peningkatan K3. Tahap pertama menyusun kebijakan K3 yaitu melakukan tinjauan awal melalui observasi, daftar periksa atau inspeksi lapangan yang mengacu pada persyaratan perundang-undangan K3 yang berhubungan dengan produksi Cenex, hasil identifikasi bahaya dan risiko pada semua proses produksi Cenex Plant, laporan kecelakaan kerjanya, dsb.” Manager BRF” Manager BRF Informan 2: “Kebijakan terkait K3 yang ada di PT BSP, Tbk sudah terintegrasitergabung secara utuh dengan kebijakan mutu dan lingkungan, jadi kebijakan kita merupakan kebijakan manajemen secara kesuluruhan disebut dengan kebijakan mutu, lingkungan dan K3. Kebijakan K3 juga memuat bagaimana perusahaan komit untuk selalu melakukan perbaikan yang berkelanjutan supaya sasaran K3 tercapai dengan baik sehingga lingkungan kerjanya itu aman, nyaman, dan sehat”QHSE Head

4.3.2 Perencanaan K3

Perencanaan planning ini merupakan tindak lanjut dan penjabaran kebijakan K3 yang telah ditetapkan oleh top manajemen artinya perencanaan disusun dengan mengacu pada kebijakan K3. Perencanaan K3 memuat tujuan, sasaran dan program sistem manajemen yang akan dilaksanakan di Cenex Plant. Berdasarkan SOP Pembuatan Tujuan, Sasaran dan Program Sistem Manajemen, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana K3: 1. Mempertimbangkan hasil identifikasi aspek dan dampak lingkungan, bahaya dan risiko untuk mengetahui perlu tidaknya program Sistim Manajemen untuk mengelola dan mengendalikan dampak penting tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Menetapkan tujuan, didasarkan atas kemungkinan dapat tercapai, biaya yang diperlukan, teknologi yang dimiliki dan sumber daya manusia yang dipunyai dan persyaratan perundangan yang terkait. 3. Membuat sasaran berdasarkan tujuan sistim manajemen dan persyaratan kinerja secara rinci yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan SOP Identifikasi, Penilaian dan Pengendalian Aspek Dampak Lingkungan dan Bahaya Risiko K3 merupakan proses untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, bahaya K3 yang terkait dengan bahaya yang timbul di tempat kerja dan bahaya yang ditimbulkan dari luar tempat kerja yang memberikan dampak sebaliknya terhadap kesehatan dan keselamatan orang - orang yang berada di lingkungan tempat kerja. Assisten Cenex Plant dan mandor bertanggung jawab dalam mengidentifikasi semua kegiatan yang disusun dalam daftar dengan menggunakan tabel Identifikasi Penilaian dan Pengendalian Aspek-Dampak Lingkungan dan tabel Identifikasi, Penilaian dan Pengendalian Bahaya-Risiko K3. Manajamen risiko K3 yang dilakukan dengan menggunakan metode HIRARC Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control. Berdasarkan studi dokumentasi identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko K3 di Cenex Plant pada lampiran 11, terdapat 7 kegiatan produksi yang diidentifikasi bahayanya antara lain: pembongkaran bahan baku lateks, pengoperasian mesin separator, pencucian bowl disc, pemakaian bahan kimia NH3 gas, TZ Dispersion, Lauric Acid, pengisian produk lateks pekat ke tangki perumka, pembuatan kimia larutan TZ, DPA, LA, pengoperasian mesin compressor. Sesuai laporan audit internal SMK3 tahun 2015, Cenex belum Universitas Sumatera Utara memasukkan kegiatan pencucian storage dalam identifikasi bahaya. Dari hasil identifikasi bahaya ditemukan beberapa bahaya dan risiko K3 dalam kegiatan produksi seperti ledakan tangki berisiko menyebabkan kematian, cidera dan kerusakan properti; kebisingan dan pecah body mesin berisiko menyebabkan gangguan pendengaran dan cidera; tangan tergores berisiko menyebabkan tangan terluka; percikan bahan kimia ke mata berisiko menyebabkan iritasi mata; larutan kimia terkena kulit berisiko menyebabkan iritasi kulit, terhirup powder kimia berisiko menyebabkan sesak nafas. Selanjutnya, pengendalian risiko yang dilakukan saat ini berupa work instruction, penggunaan APD dan perawatan mesin. Berdasarkan tabel tersebut terdapat 2 risiko sisa yang masuk dalam kategori risiko penting yaitu pada kegiatan pembongkaran bahan baku lateks dan pengoperasian mesin compressor, dan ditindaklanjuti dengan mengadakan pengendalian risiko berupa penggunaan APD dan pengendalian administrative. Semua resiko K3 yang berstatus penting atau risiko yang tidak dapat diterima un-acceptable risk, harus dibuat pengendaliannya berdasarkan hirarki pengendalian resiko berupa eliminasi, substitusi, pengendalian teknis, administrative, dan alat pelindung diri APD. Pengendalian dampak dan resiko penting dalam hasil identifikasi, penilaian dan pengendalian aspek dampak lingkungan dan bahaya risiko K3 dapat dimasukkan ke dalam tujuan dan sasaran untuk penyusunan Program Sistem Manajemen. Hal ini dirangkum sesuai dengan pernyataan tiga orang informan sebagai berikut : Informan 1 : “...prosedur mengenai identifikasi peraturan per-UU-an, prosedur mengenai aspek bahaya dan risiko dilakukan oleh petugas berkompeten seperti assisten Cenex dan mandor yang sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya.” Manager BRF Universitas Sumatera Utara Informan 2: “...biasanya yang utama yang kita lakukan adalah identifikasi peraturan-peraturan K3 yang harus dilaksanakan dan nantinya kita evaluasi, yang kedua melakukan identifikasi terhadap bahaya dan risiko melalui tahapan HIRARC Hazard Identification Risk Assasment Risk Control sehingga kita bisa menilai mana risiko yang dapat diterimaditoleransi acceptable risk dan yang tidak dapat diterimatidak dapat ditoleransi un-acceptable risk. Risiko yang tidak dapat diterima tentunya risiko yang nilainya tinggi sehingga kita harus konsen yang nantinya dalam perencanaan tersebut sehingga kita buat semacam sasaran, tujuan dan program K3-nya Nanti kita membuat objektif sasaran-sasaran K3 per tahun dan kita membuat program kerja untuk bisa tercapai sasaran- sasaran K3 itu sehingga risikonya terkendali dengan harapan tidak terjadinya KK, PAK di perusahaan. ”QHSE Head Informan 4: “Rencana K3 disusun harus mengacu pada kebijakan K3” Assisten Cenex Plant

4.3.3 Pelaksanaan Rencana K3