Penetapan Kebijakan K3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3

dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 mempunyai 5 prinsip dasar antara lain : 1 Penetapan Kebijakan K3, 2 Perencanaan K3, 3 Pelaksanaan Rencana K3, 4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 dan 5 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3.

4.3.1 Penetapan Kebijakan K3

Kebijakan K3 di Bunut Ruber Factory PT. BSP, Tbk merupakan kebijakan yang sudah terintegrasitergabung dengan kebijakan mutu dan kebijakan lingkungan menjadi sebuah kebijakan perusahaan company policy. Kebijakan K3 ditetapkan sebagai bentuk komitmen Top manajemen dalam pelaksanaan SMK3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di perusahaannya yang dilakukan sebagai pemenuhan terhadap persyaratan perundangan K3 seperti UU No.1 tahun 1970 dan PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kebijakan ini dirancang oleh QHSE Quality Health Safety and Environment dan ditetapkan oleh Rudi Sarwono sebagai top manajemen tertanggal pada 02 November 2011 yang wajib dipahami dan dipatuhi oleh setiap personil yang berada di dalam lingkungan perusahaan. Adapun isi kebijakan perusahaan sebagai berikut : 1. Pimpinan dan karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk percaya bahwa mutu, lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja adalah tanggung jawab setiap orang. Universitas Sumatera Utara 2. Sebagai suatu tim yang berusaha menjadi yang terbaik dalam hal mutu, teknologi produk, harga dan waktu penyerahan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan secara konsisten melakukan pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam seefisien mungkin dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan kecelakaan kerja dalam kegiatan operasionalnya terutama pada pemanenan dan pasca panen untuk komoditi karet dan kelapa sawit. 3. Mempunyai komitmen mematuhi peraturan perundang-undangan, dan peraturan-peraturan lainnya yang terkait dengan produk, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dan melaksanakan perbaikan berkelanjutan agar sistem manajemen tersebut lebih efektif. Hal ini akan membuat PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk menjadi tokoh terdepan dalam menghasilkan karet alam dan palm oil. Penetapan kebijakan perusahaan dilakukan dengan melakukan tinjauan awal kondisi K3. Tinjauan awal dilaksanakan dengan melakukan observasi dan menggunakan daftar periksa identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dan identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang masih berlaku sebagai acuan di dalam pelaksananaan sistem manajemen lingkungan, K3, dan mutu sehingga dapat menetapkan sasaran mutu, lingkungan dan K3 termasuk hal-hal yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan produk, lingkungan dan K3 di perusahaan. Sasaran ini ditinjau secara periodik sekali setahun pada pertemuan tinjauan manajemen demi melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan agar sistem manajemen tersebut lebih efektif. Adapun sasaran yang ditetapkan dalam Universitas Sumatera Utara sasaran system management tahun 2015 PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran sebagai berikut : 1. Mengupayakan peningkatan volume penjualan karet dan volume penjualan minyak sawit di tahun 2015. - Rubber: Home Grown = 11.551 ton dry; Purchase =4.350 ton dry; dengan Total = 15.901 ton dry - Oil Palm: Home Grown yang meliputi CPO = 34.989 ton dan PK = 6.846 ton; Purchase yang meliputi CPO = 21.377 ton dan PK = 4.715 ton; dengan total CPO = 56.366 ton dan total PK = 11.561 ton. 2. Melakukan penghematan Sumber Daya Alam SDA dengan target pemakaian setahun yaitu sebesar 5 dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. - Solar = 600.149 LiterTahun - Premium = 51.728 LiterTahun - Listrik = 1.385.509 KWHTahun - Air = 1.353.724 Tahun - Kertas = 2.273 RimTahun 3. Menurunkan jumlah kecelakaan kerja yang menyebabkan kehilangan hari kerja sebesar 5 tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 khusus untuk lokasi estate sedangkan untuk pabrik, infrastruktur dan kantor Zero LTI Lost Time Injury. Menurut beberapa informan, manajemen sudah komitmen mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang terkait produk, Universitas Sumatera Utara lingkungan, K3 dan melaksanakan perbaikan berkelanjutan agar sistem manajemen lebih efektif. Uraian di atas dirangkum sesuai dengan yang dinyatakan oleh dua orang informan sebagai berikut : Informan 1 : “Top manajemen sudah komitmen dengan masalah K3 dengan membuat kebijakan tertulis, ditandatangani dan secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 untuk peningkatan K3. Tahap pertama menyusun kebijakan K3 yaitu melakukan tinjauan awal melalui observasi, daftar periksa atau inspeksi lapangan yang mengacu pada persyaratan perundang-undangan K3 yang berhubungan dengan produksi Cenex, hasil identifikasi bahaya dan risiko pada semua proses produksi Cenex Plant, laporan kecelakaan kerjanya, dsb.” Manager BRF” Manager BRF Informan 2: “Kebijakan terkait K3 yang ada di PT BSP, Tbk sudah terintegrasitergabung secara utuh dengan kebijakan mutu dan lingkungan, jadi kebijakan kita merupakan kebijakan manajemen secara kesuluruhan disebut dengan kebijakan mutu, lingkungan dan K3. Kebijakan K3 juga memuat bagaimana perusahaan komit untuk selalu melakukan perbaikan yang berkelanjutan supaya sasaran K3 tercapai dengan baik sehingga lingkungan kerjanya itu aman, nyaman, dan sehat”QHSE Head

4.3.2 Perencanaan K3