Informan 2: “...biasanya yang utama yang kita lakukan adalah identifikasi
peraturan-peraturan K3 yang harus dilaksanakan dan nantinya kita evaluasi, yang kedua melakukan identifikasi terhadap bahaya dan
risiko melalui tahapan HIRARC Hazard Identification Risk Assasment Risk Control sehingga kita bisa menilai mana risiko
yang dapat diterimaditoleransi acceptable risk dan yang tidak dapat diterimatidak dapat ditoleransi un-acceptable risk. Risiko
yang tidak dapat diterima tentunya risiko yang nilainya tinggi sehingga kita harus konsen yang nantinya dalam perencanaan
tersebut sehingga kita buat semacam sasaran, tujuan dan program K3-nya Nanti kita membuat objektif sasaran-sasaran K3 per tahun
dan kita membuat program kerja untuk bisa tercapai sasaran- sasaran K3 itu sehingga risikonya terkendali dengan harapan tidak
terjadinya KK, PAK di perusahaan.
”QHSE Head Informan 4:
“Rencana K3 disusun harus mengacu pada kebijakan K3” Assisten Cenex Plant
4.3.3 Pelaksanaan Rencana K3
Pelaksanaan rencana K3 dilakukan dengan memastikan tersedianya Sumber Daya Manusia SDM yang kompeten atas dasar pendidikan yang sesuai,
pelatihan atau pengalaman dan harus memiliki catatan. Berdasarkan SOP Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran, HR Area dan para Department
HeadManager wajib mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan mengenai Sistem Manajemen bagi para karyawan di dalam departemennya sesuai rencana, budget
dan persetujuan dari top manajemen. Sesuai laporan hasil audit internal SMK3 tahun 2015 Cenex Plant belum memiliki sistem izin kerjaoperasi atau surat
penunjukkan dari instalansi yang berwenang pada pekerjaan yang memiliki risiko tinggi misalnya pada operator mesin, bejana uap, kerja panas dan penggunaan
bahan kimia berbahaya. Bunut Rubber Factory sudah memiliki organisasiunit yang bertanggung
jawab di bidang K3 yaitu QHSE Departement. QHSE mempunyai 1 satu orang
Universitas Sumatera Utara
staf sebagai DCC Controller yang bertanggung jawab untuk mengontrol dokumen-dokumen K3 baik dari Palm Oil dan Rubber Factory. Assisten
Lapangan Cenex dan Block Skim Rubber BSR dipegang oleh 1 orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan K3 di unit kerjanya masing-masing.
Berdasarkan laporan audit internal SMK3 tahun 2015 dan laporan rapat tinjauan manajemen tahun 2015, penyediaan alat pelindung diri masih terbatas
atau tidak memenuhi sesuai kebutuhan dan dibuktikan dengan kondisi di pabrik dimana beberapa pekerja yang tidak menggunakan APD lengkap sesuai dengan
pekerjaannya. Sesuai dengan telaah dokumen yang dilakukan peneliti bahwa seharusnya semua karyawan yang bekerja di semua lokasi Pabrik Bunut yang oleh
karena sifatjenis pekerjaannya harus menggunakan APDperlengkapan K3 berupa safety shoes, safety helmet, sarung tangan, masker, dan kaca mata pengaman.
Berdasarkan SOP Kesiagaan dan Tanggap Darurat, Cenex Plant telah menunjuk personil dan memberi pelatihansimulasi untuk pelaksanaan tanggap
darurat dan pencegahaannya agar selalu dalam kesiagaan, siap sewaktu-waktu jika menghadapi keadaan darurat atau kondisi yang tidak diinginkan berupa
kebakaran, ledakan, huru-hara, gempa bumi, banjir, atau kondisi lain yang menimbulkan kerusakan terhadap properti atau menimbulkan cedera terhadap
manusia atau pencemaran lingkungan dan terganggunya operasional perusahaan. Personil yang ditunjuk dan yang bertanggung jawab adalah Tim Tanggap Darurat
yang terdiri dari Tim Bakortiba Badan Koordinator Ketertiban Kebakaran dan Group Leader Komandan Satuan Pengamanan Satpam Security. Simulasi yang
dilakukan misalnya simulasi darurat kebakaran seharusnya dilakukan setiap tahun
Universitas Sumatera Utara
tetapi kondisi yang terjadi di perusahaan belum melaksanakan simulasi di tahun ini dan terakhir dilakukan pada 2 tahun yang lalu. Berdasarkan studi dokumentasi
layout titik rawan kecelakaan dan kebakaran di pabrik Cenex pada lampiran 10, sudah disediakan 2 buah APAR di pintu utama dan pintu darurat dekat dengan
lokasi yang rawan kebakaran.
Uraian di atas dirangkum sesuai dengan bukti dokumen dan pernyataan dari tiga orang informan sebagai berikut :
Informan 1 : “...pelaksanaan rencana K3 berarti kita harus melaksanakan seluruh
program K3 yang sudah kita rencanakan dalam perencanaan K3. Dimulai dari penyediaan sumber daya manusia dimana kita
mempunyai prosedur kompetensi kerja dan kegiatan pelatihan K3 sesuai dengan pekerjaannya..” Manager BRF
Informan 3: “...kondisi sekarang untuk penyediaan sumber daya tadi baik itu
uang ataupun yang lainnya itu memang agak sedikit banyak berkurang karena perusahaan Bakrie ini sedang mengalami
kesulitan financial, memang untuk kondisi sekarang banyak perusahaan yang mengalami itu. Tetapi bukannya tidak ada
training, training tetap kita laksanakan, APD tetap kita sediakan meskipun masih sangat-sangat terbatas, harusnya menyediakan 100
masker tapi karena kurang dana paling disediakan setengahnya.
Itulah keadaanya.”Staf DCC Informan 4:
“...pelaksanaanya didukung penuh oleh top manajemen dengan penyediaan Tim Bakortiba yaitu regu kesiagaan dan tanggap
darurat kebakaran” Assisten Cenex Plant
4.3.4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3