Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3

tetapi kondisi yang terjadi di perusahaan belum melaksanakan simulasi di tahun ini dan terakhir dilakukan pada 2 tahun yang lalu. Berdasarkan studi dokumentasi layout titik rawan kecelakaan dan kebakaran di pabrik Cenex pada lampiran 10, sudah disediakan 2 buah APAR di pintu utama dan pintu darurat dekat dengan lokasi yang rawan kebakaran. Uraian di atas dirangkum sesuai dengan bukti dokumen dan pernyataan dari tiga orang informan sebagai berikut : Informan 1 : “...pelaksanaan rencana K3 berarti kita harus melaksanakan seluruh program K3 yang sudah kita rencanakan dalam perencanaan K3. Dimulai dari penyediaan sumber daya manusia dimana kita mempunyai prosedur kompetensi kerja dan kegiatan pelatihan K3 sesuai dengan pekerjaannya..” Manager BRF Informan 3: “...kondisi sekarang untuk penyediaan sumber daya tadi baik itu uang ataupun yang lainnya itu memang agak sedikit banyak berkurang karena perusahaan Bakrie ini sedang mengalami kesulitan financial, memang untuk kondisi sekarang banyak perusahaan yang mengalami itu. Tetapi bukannya tidak ada training, training tetap kita laksanakan, APD tetap kita sediakan meskipun masih sangat-sangat terbatas, harusnya menyediakan 100 masker tapi karena kurang dana paling disediakan setengahnya. Itulah keadaanya.”Staf DCC Informan 4: “...pelaksanaanya didukung penuh oleh top manajemen dengan penyediaan Tim Bakortiba yaitu regu kesiagaan dan tanggap darurat kebakaran” Assisten Cenex Plant

4.3.4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di Cenex Plant Bunut Rubber Factory PT.BSP, Tbk dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran. Pemantauan yang dilakukan sesuai dengan dokumen laporan pengujian lingkungan kerja dan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan pada 28 Januari 2016 meliputi pengukuran faktor fisik seperti kebisingan, iklim kerja, penerangan, dan getaran seluruh tubuh, pemeriksaan kimia seperti pengujian kualitas Universitas Sumatera Utara lingkungan kerja, dan pemeriksaan kesehatan melalui pemeriksaan audiometri dan spirometri. Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan dengan menggunakan jasa pihak lain yaitu Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Medan. Berdasarkan hasil audit internal SMK3 PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk tahun 2015 menyatakan bahwa BRF belum melakukan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran pada aspek ergonomi dan psikologis. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 juga dilaksanakan melalui audit internal SMK3 yang berpedoman pada PP No.50 Tahun 2012 hal ini dapat dilihat dari adanya laporan audit internal SMK3 pada tahun 2015. Audit internal SMK3 dilakukan oleh internal auditor yang berkompeten di bidang K3, terdapat 54 orang yang sudah mengikuti pelatihan internal auditor sampai di tahun 2015 yang sesuai dengan dokumen pelatihan internal auditor PT. BSP, Tbk Area 1 Sumut 1. Sistem audit internal SMK3 yang dilakukan adalah cross internal audit artinya audit internal dilakukan oleh auditor yang berasal dari lokasi lain. Audit internal SMK3 dilakukan secara berkala yaitu 1 tahun sekali. Pemantauan keselamatan dan kesehatan kerja juga dilaksanakan melalui inspeksi K3 dan pengumpulan data kecelakaan kerja. Sesuai SOP Inspeksi Tempat Kerja, inspeksi K3 terdiri dari inspeksi tempat kerja, peralatan pemadam hydrant dan APAR dan peralatan P3K serta kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Inspeksi K3 bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja, mesin dan peralatan, bahan serta tindakan pekerja teridentifikasi dan mengambil tindakan perbaikan serta pencegahan yang diperlukan untuk mencegah Universitas Sumatera Utara timbulnya kecelakaan dari bahaya tersebut. Uraian di atas sesuai dengan rangkuman dari hasil studi dokumentasi dan pernyataan dari tiga orang informan sebagai berikut : Informan 1 : “Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 ini pasti kita lakukan melalui pemeriksaan, pengukuran, audit internal SMK3. Auditornya masih dari Bunut, tentunya yang sudah berkompeten dibidangnya, tepatnya cross interal audit yaitu yang mengaudit dari lokasi lain, bisa dari pabrik sawit atau kebun.., di Bunut Rubber Factory dilaksanakan audit internal setahun sekali. ” Manager BRF Informan 2: “...Biasanya kita melakukan pengumpulan-pengumpulan data Kecelakaan dan juga kita melakukan pemantauan dan evaluasinya dalam bentuk investigasi KK, ya kalau terjadi KK maka kita mengevaluasi kenapa bisa terjadi KK tersebut, apa akar permasalahannya. Lalu juga dalam bentuk inspeksi tempat kerja apakah memang kondisi Pabrik Cenex sudah aman sesuai standar baik itu lingkungan kerjanya apakah sudah terkendali, mesin-mesin juga terawat dengan baik, apakah rambu-rambu saftey sign terpasang baik ataupun juga dari sisi manusianya apakah sudah komit, sudah menggunakan APD, sudah bekerja dengan aman. ”QHSE Head Informan 3: “...Kalau pengujian dan pengukuran misalnya kebisingan, getaran, dsb itu dilakukan oleh Balai K3 Medan karena alat-alat kita belum dikalibrasi dan tidak ada petugas kita yang berkompeten di bidang itu.”Staf DCC

4.3.5 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3