38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional.
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2016.
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh ibu yang
memiliki anak usia 12-14 bulan yang tinggal di Desa Kota Pari yang berjumlah 132 ibu.
3.3.2 Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 46 ibu yang memiliki anak berusia 12-14 bulan. Dimana sampel yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap memiliki seluruh populasi. Kemudian diambil menggunakan teknik simple random sampling. Proses pengambilan sampel dalam
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus dari Lemeshow.
Universitas Sumatera Utara
n =
� −
�
² ���
� �− +� −
�
² ��
keterangan: P
: Proporsi subjek di populasi = 0,24 q
: 1-p 0,76 d
: tingkat presisi yang sebesar 10 = 0,1 Z
: tingkat kepercayaan yang sebesar 95 = 1,96 N
: banyaknya populasi
n =
1,96
2
× 0,24 ×0,76 ×132 0,1
2
132−2 + 1,96
2
×0,24 ×0,76
n = 45,99 ≈ 46
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data diambil langsung oleh peneliti di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai, kemudian seluruh pertanyaan yang terdapat
dalam kuesioner ditanyakan secara langsung oleh peneliti kepada responden.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan melalui catatan perkembangan imunisasi dalam buku KMS.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Operasional
1. Umur ibu adalah usia ibu yang dihitung pada ulang tahun terakhir sampai
saat pengumpulan data dilakukan. 2.
Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan dan mempunyai ijazah.
3. Pekerjaan ibu adalah suatu kegiatan yang dilakukan responden sehari-hari
untuk mendapatkan imbalan berupa uang dan barang. 4.
Pengetahuan adalah kemampuan yang dimiliki ibu untuk menjawab dengan benar sejumlah pertanyaan tentang imunisasi dasar yang meliputi
defenisi imunisasi, manfaat jenis, efek samping imunisasi, dan waktu pemberian.
5. Sikap adalah respon ibu terhadap pernyataan yang berkaitan dengan
imunisasi dasar pada bayi. 6.
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yaitu ada tidaknya sarana kesehatan yang terdapat di sekitar tempat tinggal ibu, seperti : rumah sakit,
puskesmas, pustu, poskesdes, posyandu, dan lainnya yang dapat diakses oleh responden.
7. Jarak ke pelayanan kesehatan adalah persepsi responden terhadap
kemampuan untuk memeroleh layanan kesehatan. 8.
Dukungan petugas kesehatan adalah dukungan atau dorongan yang diberikan petugas kesehatan dalam pemberian imunisasi dasar lengkap.
9. Dukungan keluarga adalah dukungan atau dorongan yang diberikan
keluarga dalam pemeberian imunisasi dasar lengkap
Universitas Sumatera Utara
10. Kelengkapan imunisasi dasar adalah kelengkapan imunisasi dasar yang
diperoleh balita sesuai dengan umurnya yang meliputi BCG usia 0-2 bulan, DPT-1 usia 2 bulan, DPT-2 usia 4 bulan, DPT-3 usia 6 bulan,
Polio-1 usia 0 bulan, Polio-2 usia 2 bulan, Polio-3 usia 4 bulan, Polio- 4 usia 6 bulan, Hepatitis-0 usia 0-7 hari, Hepatitis-1 usia 1 bulan,
Hepatitis-2 usia 2 bulan, Hepatitis-3 usia 6 bulan, Campak usia 9-11 bulan.
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Variabel Dependen
3.6.1.1 Kelengkapan Imunisasi Dasar
Dilihat berdasarkan pada catatan perkembangan imunisasi bayi pada buku KMS. Adapun jenis-jeni imunisasi adalah:
1. BCG
2. DPT
3. Campak
4. Hepatitis B
5. Polio
Hasil ukur dilihat dari kelengkapan imunisasi diklarifikasikan dalam 2 ketegori yaitu:
1.
Lengkap, yaitu apabila semua jenis imunisasi terpenuhi.
2.
Tidak lengkap, yaitu apabila salah satu dari jenis imunisasi tidak terpenuhi
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Variabel Independen
3.6.2.1 Faktor – Faktor Predisposisi 1.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap yang diukur dengan kuesioner dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 20 pertanyaan. Menurut Arikunto 2006 pengetahuan seseorang dapat diketahui dan
diinterprestasikan dalam 3 kategori, yaitu : 1. Pengetahuan baik : Hasil presentasi 76 - 100.
2. Pengetahuan cukup : Hasil presentasi 56 - 75 3. Pengetahuan kurang : Hasil presentasi 56
2. Sikap
Dengan menggunakan skala Lickert dengan mengukur melalui 10 pertanyaan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
Jumlah pertanyaan sebanyak 6 pertanyaan dengan kategori mendukung atau favorable maka pada jawaban yang diberikan skor dengan ketentuan :
a. Sangat setuju : 4
b. Setuju : 3
c. Kurang Setuju : 2
d. Tidak setuju : 1
Pada pertanyan yang tidak mendukung atau unfavorable terdapat 4 pertanyaan maka pada jawaban yang diberikan oleh responden akan diberi skor
dengan ketentuan :
Universitas Sumatera Utara
a. Sangat setuju : 1
b. Setuju : 2
c. Kurang Setuju : 3
d. Tidak setuju : 4
Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada pesentasi berikut Arikunto, 2007 :
a. Sikap baik, apabila nilai jawaban 75 dengan skor 42 b. Sikap cukup, apabila nilai jawaban 40-75 dengan skor 16-42
c. Sikap kurang, apabila nilai jawaban 40 dengan skor 16
3.6.2.2 Faktor – Faktor Pendukung
1. Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan
Pengukuran ketersediaan sarana pelayanan kesehatan dilakukan dengan pemberian nilai :
a. Yang menjawab Ya = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak = nilai 0
Berdasarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di dalam pemberian imunisasi dasar lengkap, maka ketersediaan sarana pelayanan kesehatan
dikategorikan : a. Sarana pelayanan kesehatan tersedia dengan baik, apabila skor
jawaban 50 nilai keseluruhan 2 b. Sarana pelayanan kesehatan tersedia kurang baik, apabila skor jawaban
50 nilai keseluruhan 3
2. Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran jarak ke sarana pelayanan kesehatan dilakukan dengan pemberian nilai
a. Yang menjawab Ya = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak = nilai 0
Berdasarkan jarak ke sarana pelayanan kesehatan didalam pemberian imunisasi dasar lengkap, maka jarak ke sarana pelayanan kesehatan di kategorikan
a. Jarak menjadi penunjang yang baik, apabila skor jawaban 50 nilai keseluruhan 2
b. Jarak menjadi penunjang yang kurang baik, apabila skor jawaban 50 nilai keseluruhan
≥ 3 3.6.2.3
Faktor – Faktor Pendorong 1.
Dukungan Petugas Kesehatan
Pengukuran dukungan petugas kesehatan dilakukan dengan pemberian nilai:
a. Yang menjawab Ya = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak = nilai 0
Berdasarkan dukungan petugas kesehatan di dalam pemberian imunisasi dasar lengkap, maka dukungan petugas kesehatan di kategorikan :
a. Mendukung, apabila skor jawaban 50 nilai keseluruhan 2 b. Tidak mendukung, apabila skor jawaban 50 nilai keseliruhan 3
2. Dukungan Keluarga
Pengukuran dukungan keluarga meliputi dukungan informatif, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional dan dilakukan dengan
pemberian nilai :
Universitas Sumatera Utara
a. Yang menjawab Ya = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak = nilai 0
Berdasarkan dukungan keluarga didalam pemberian imunisasi dasar lengkap, maka dukungan keluarga di kategorikan :
a. Mendukung, apabila skor jawaban 50 nilai keseluruhan 2 b. Tidak mendukung, apabila skor jawaban 50. Nilai keseluruhan
3
3.7 Pengolahan Dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing
Melakukan pemeriksaaan kuesioner yang telah diisi lalu memasukkan data untuk diolah dengan benar kemudian mengelompokkan dengan
menggunakan aspek pengukuran. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam data diperbaiki dengan memeriksa dan dilakukan pendataan ulang
kembali.
Universitas Sumatera Utara
2. Coding
Beri pengkodean pada setiap jawaban responden atau kuesioner lalu mengeditnya dalam bentuk angka.
3. Pemasukan Data Entery Setelah data sudah di koding maka langkah selanjutnya melakukan entery
data atau memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer, dan paket program yang akan digunakan adalah SPSS 18 for Windows.
4. Pembersihan Cleaning Mengecek kembali data yang sudah dimasukkan kedalam komputer.
Apakah ada kesalahan atau tidak. Apabila ada data yang salah maka dilakukan editing kembali.
3.7.2 Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis data univariat
Analisis data univariat ini digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi atau variabel independen yaitu :
a. faktor-faktor predisposisi yaitu : faktor demografi umur, pendidikan, pekerjaan
pengetahuan sikap
b. faktor-faktor pendukung yaitu : ketersediaan sarana pelayanan kesehatan
jarak ke sarana pelayanan kesehatan c. faktor-faktor pendorong yaitu :
Universitas Sumatera Utara
dukungan petugas kesehatan dukungan keluarga
Variabel dependen yaitu kelengkapan imunisasi dasar pada bayi, sehingga dapat diketahui variasi dari masing-masing variabel.
2. Analisis data bivariat Analisis data bivariat ini digunakan untuk melihat hubungan perilaku ibu
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Dengan menggunakan uji statistik chi-square. Uji chi-square digunakan untuk melihat hubungan
antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Jika dari hasil perhitungan statistik dengan bantuan perangkat lunak komputer
yaitu program SPSS Statistical Product and Service Solution dengan nilai P value
α 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara satu variabel independen dengan variabel dependen dan P value yang
digunakan adalah pada uji pearson, chi square, Kolmogorov-Smirnov, Chi square
dengan uji alternatif Fisher.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Kondisi Geografis
Desa Kota Pari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai dengan luas wilayah 1.000,5 Ha dan
terdiri dari 11 sebelas dusun. Sebagian besar lahan yang ada di Desa Kota Pari dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian, untuk lahan sawah seluas
430 Ha, perkebunan 7,5 Ha. Desa Kota Pari, secara klimatologi memiliki suhu rata-rata 32
C, curah hujan 1250 m – 2000 m, dan kelembaban udara mencapai 60 - 70.
Adapun batas-batas wilayah desa Kota Pari adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Celawan
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Sei Ular
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pantai Cermin Kanan
4.1.2 Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Desa Kota Pari berjumlah 6.220 jiwa pada tahun 2014 dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 1542 KK.
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi penduduk berdasakan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di
Desa Kota Pari Tahun 2014
Sumber : Profil Desa Kota Pari Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa penduduk bejenis kelamin
perempuan sebanyak 3.148 orang 50,6 dan penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3.072 orang 49,4.
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Distribusi penduduk berdasakan umur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa
Kota Pari Tahun 2014
No Umur Tahun
Frekuensi Jiwa
1 0-5
495 8,0
2 6-12
720 12,0
3 13-16
868 14,0
4 17-59
3.634 58,0
5 60
508 8,0
Total 6.220
100,0
Sumber : Profil Desa Kota Pari Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berumur 17-59 tahun yaitu sebanyak 3.634 jiwa 58, dan minoritas penduduk
berumur 0-5 tahun yaitu sebanyak 495 jiwa 8. 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerajan
Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Jenis Kelamin
Frekuensi
1. 2.
Perempuan Laki-laki
3.148 3.072
50,6 49,4
Total 6.220
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Distribusi
Frekuensi Penduduk
Berdasarkan Mata
Pencariharian Penduduk di Desa Kota Pari Tahun 2014
Sumber : Profil Desa Kota Pari Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 1.250 jiwa 59,2.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Faktor-Faktor Predisposisi
4.2.1.1 Karakteristik Responden
Jumlah responden menurut umur di Desa Kota Pari tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Desa Kota
Pari Tahun 2016
No. Karakteristik Responden
Frekuensi 1.
Umur
26 Tahun 18
39,1 ≥ 26 Tahun
28 60,9
Total 46
100,0 2.
Pendidikan
Tidak Tamat SDTamat SD 5
10,9 Tamat SMP
22 47,8
Tamat SMA 7
15,2 Tamat AkademikSarjana
12 26,1
Total 46
100,0 3.
Pekerjaan
Tidak BekerjaIbu Rumah Tangga 44
95,7 Petani
- -
Pegawai SwastaWiraswasta 2
4,3 Pegawai Negeri Sipil
- -
Total 46
100,0 No
Jenis Pekerjaan Frekuensi
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Petani Karyawan
Wiraswasta Pegawai Negeri Sipil
Buruh TNIPOLRI
Nelayan Jasa
1.250 10
686 17
12 6
127 4
59,2 0,5
32,4 0,8
0,6 0,3
6,0 0,2
Total 2.112
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.4.dari 46 responden diperoleh mayoritas responden berusia
≥ 26 tahun yaitu sebanyak 28 orang 60,9, mayoritas pendidikan responden adalah tamat SMP yaitu sebanyak 22 orang 47,8, mayoritas
pekerjaan responden adalah tidak bekerjaibu rumah tangga yaitu sebanyak 44 orang 95,7.
4.2.1.2 Pengetahuan Responden
Dari hasil pengumpulan sampai dengan analisis data didapat distribusi frekusensi uraian jawaban pengetahuan responden tentang hubungan perilaku ibu
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagai berikut.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Uraian Jawaban Pengetahuan Responden
Dalam Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kota Pari Tahun 2016
No. Uraian Jawaban Pengetahuan
n
1. Imunisasi adalah
a. Pemberian Kekebalan Pada bayi terhadap
penyakit b.
Pemberian makanan pada bayi agar bayi sehat
c. Pemberian vitamin pada bayi agar bayi
kuat 46
- -
100,0 -
-
Total 46
100,0
2. Tujuan imunisasi adalah
a. Memberi perlindungan agar bayi tidak
terkena penyakit b. Memberi perlindungan agar bayi tumbuh
lebih cepat c.
Memberi perlindungan agar bayi tumbuh lebih cerdas
46 -
- 100,0
- -
Total 46
100,0
3. Imunisasi dasar pada bayi adalah :
a. Imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan
pada anak usia 1 tahun b. imunisasi yang wajib diberikan pada anak
sebelum usia 1 tahun c.
imunisasi yang tidak diwajibkan pada anak sebelum usia 1 tahun
46 -
- 100,0
- -
Total 46
100,0
4. Jenis imunisasi dasar mencakup :
a. BCG, DPT, , Hepatitis B, Campak
b. BCG, DPT, Polio, Hepatitis B, Campak c.
DPT, Polio, Hepatitis B, Campak 4
38 4
8,7 82,6
8,7
Universitas Sumatera Utara
Total 46
100,7
5. Imunisasi dimasyarakat dapat diperoleh di :
a. Posyandu
b. Rumah Sakit c.
Apotik 20
14 13
43,5 30,4
26,1
Total 46
100,0
6. Pemberian imunisasi BCG mencegah penyakit :
a. Kelumpuhan Poliomyelitis
b. TBC Tuberculosis c.
Hepatitis B kerusakan hati 46
- -
100,0 -
-
Total 46
100,0
7. Pemberian imunisasi DPT mencegah penyakit :
a. Kelumpuhan Poliomyelitis
b. Radang tenggorokan Difteri, Batuk 100
hari Pertusis, dan Tetanus c.
TBC Tuberculosis -
46 -
- 100,0
-
Total 46
100,0
8. Pemberian Imunisasi Polio mencegah penyakit :
a. Kelumpuhan Poliomyelitis
b. Radang tenggorokan Difteri, Batuk 100 hari Pertusis, dan Tetanus
c. TBC Tuberculosis
46 -
- 100,0
- -
Total 46
100,0
9. Pemberian vaksin Campak mencegah penyakit :
a. Campak Rubella
b. Kerusakan Hati Hepatitis B
c. TBC Tuberkulosis
3 23
20 6,5
50,0 43,5
Total 46
100,0
10. Pemberian imunisasi Hepatitis B mencegah
penyakit : a.
Campak Rubella b.
Kerusakan hati Hepatitis B c.
TBC tuberkulosis 6
37 3
13,0 80,4
6,5
Total 46
100,0
11. Sebaiknya Imunisasi BCG diberikan pada bayi
sebanyak : a.
1 kali b. 2 kali
c. 3 kali
46 -
- 100,0
- -
Total 46
100,0
12. Sebaiknya Imunisasi DPT diberikan pada bayi
sebanyak: a.
1 kali b. 2 kali
c. 3 kali
- -
46 -
- 100,0
Total 46
100,0
13. Sebaiknya Imunisasi Polio diberikan pada bayi
sebanyak: a.
2 kali b. 3 kali
c. 4 kali
5 12
29 10,9
26,1 63,0
Total 46
100,0
Universitas Sumatera Utara
14. Imunisasi
Campak diberikan
pada bayi
sebanyak: a.
1 kali b. 2 kali
c. 3 kali
29 9
8 63,0
19,6 17,4
Total 46
100,0
15. Imunisasi Campak diberikan pada usia :
a. 7 bulan
b. 8 bulan c.
9 bulan 11
14 21
23,9 30,4
45,7
Total 46
100,0
16. Sebaiknya Imunisasi Hepatitis B0 diberikan
pada bayi : a.
Sampai 21 hari setelah lahir b. Sampai 14 hari setelah kali
c. Sampai 7 hari setelah lahir
13 14
19 28,3
30,4 41,3
Total 46
100,0
17. Jarak waktu yang tepat pemberian vaksin DPT
1, DPT 2, dan DPT 3 adalah : a.
4 minggu b. 5 minggu
c. 6 minggu
1 25
20 2,2
54,3 43,5
Total 46
100,0
18. Jarak waktu yang tepat pemberian vaksin Polio
2, Polio 3, dan Polio 4 adalah : a.
4 minggu b. 5 minggu
c. 6 minggu
- 22
24 -
47,8 52,2
Total 46
100,0
19. Demam yang biasa terjadi setelah diberikan
imunisasi DPT pada bayi akan hilang setelah : a.
+ 1-2 hari b.
+ 1-2 bulan c.
+ 1-2 jam 13
14 19
28,3 30,4
41,3
Total 46
100,0
20. Jika demam belum turun dalam beberapa hari
setelah imunisasi DPT tindakan ibu adalah : a.
Memberi obat penurun panas b.
Membawa bayi ke puskesmas c.
Membawa bayi ke rumah sakit 1
24 21
2,2 52,2
45,7
Total 46
100,0
Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian imunisasi seluruh responden menjawab pemberian
kekebalan pada bayi yaitu sebanyak 46 orang 100,0.
Universitas Sumatera Utara
Pada Pertanyaan mengenai tujuan imunisasi, secara keseluruhan responden menjawab memberikan perlindungan agar bayi tidak terkena penyakit yaitu
sebanyak 46 orang 100,0. Pada pertanyaan ke-3 mengenai pengertian imunisasi dasar, secara
keseluruhan responden menjawab imunisasi yang wajib diberikan pada anak sebelum usia 1 tahun yaitu sebanyak 46 orang 100,0.
Mayoritas responden menjawab BCG, DPT, Polio, Hepatitis B, dan Campak yaitu sebanyak 38 orang 82,6 mengenai jenis-jenis imunisasi dasar
lengkap. Berdasarkan pengetahuan responden mengenai tempat memeroleh
imunisasi di masayarakat, mayoritas responden menjawab Posyandu yaitu sebanyak 20 orang 43,5.
Pada pertanyaan selanjutnya mengenai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi BCG, secara keseluruhan responden menjawab TBC
Tuberculosis yaitu sebanyak 46 orang 100,0.
Pada pertanyaan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi DPT, secara keseluruhan responden menjawab Radang tenggorokan Difteri, batuk 100
hari Pertusis, dan Tetanus yaitu sebanyak 46 orang 100,0. Pada pertanyaan ke-8 mengenai penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi Polio, secara keseluruhan responden menjawab kelumpuhan Poliomylitis yaitu sebanyak 46 orang 100,0.
Mayoritas responden menjawab kerusakan hati Hepatitis B yaitu sebanyak 23 orang 50,0 mengenai penyakit yang dapat dicegah dengan
Imunisasi campak.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengetahuan responden mengenai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Hepatitis B, mayoritas responden menjawab kerusakan
hati Hepatitis B yaitu sebanyak 37 orang 80,4. Pada pertanyaan mengenai frekuensi pemberian imunisasi BCG pada bayi,
secara keseluruhan responden menjawab 1 kali yaitu sebanyak 46 orang 100,0. Berdasarkan Pengetahuan responden mengenai frekuensi pemberian
imunisasi DPT pada bayi, secara keseluruhan menjawab 3 kali yaitu sebanyak 46 orang 100,0.
Pengetahuan responden mengenai frekuensi pemberian imunisasi Polio pada bayi, mayoritas responden menjawab 4 kali yaitu sebanyak 29 orang
63,0. Pada pertanyaan selanjutnya mengenai frekuensi pemberian imunisasi
Campak pada bayi, mayoritas responden menjawab 1 kali yaitu sebanyak 29 orang 63,0.
Pertanyaan mengenai jadwal pemberian imunisasi Campak pada bayi, mayoritas responden menjawab 9 bulan yaitu sebanyak 21 orang 45,7.
Mayoritas responden menjawab sampai 7 hari setelah lahir yaitu sebanyak 19 orang 41,3 mengenai jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B0 pada bayi.
Berdasarkan pertanyaan mengenai interval yang tepat pemberian imunisasi DPT 1, DPT 2, dan DPT 3 pada bayi, mayoritas responden menjawab 5 minggu
yaitu sebanyak 25 orang 54,3. Pengetahuan responden mengenai interval yang tepat pemberian imunisasi
Polio 1, Polio 2, Polio 3, dan Polio 4 pada bayi, mayoritas responden menjawab 6 minggu yaitu sebanyak 24 orang 52,2.
Universitas Sumatera Utara
Pada pertanyaan ke-19 mengenai jarak demam yang terjadi setelah diberikan imunisasi DPT pada bayi, mayoritas responden menjawab ± 1-2 jam
yaitu sebanyak 19 orang 41,3. Pada pertanyaan terakhir mengenai tindakan ibu jika bayi demam setelah
diimunisasi DPT, mayoritas responden menjawab membawa bayi ke puskesmas yaitu sebanyak 24 orang 52,2.
Dari hasil di atas, kategori tingkat pengetahuan ibu dalam hal pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 4.6. Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Dalam Hal
Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Srdang Bedagai Tahun 2016
No Tingkat Pengetahuan Ibu
Frekuensi
1. Kurang
25 54,3
2. Cukup
8 17,4
3. Baik
13 28,3
Total 46
100,0
Berdasarkan tabel 4.6. dari 46 responden, mayoritas responden memliki pengetahuan dengan kategori kurang yaitu sebanyak 25 orang 54,3.
4.2.1.3 Sikap Responden
Dari hasil pengumpulan sampai dengan analisis data didapat distribusi frekusensi uraian jawaban sikap responden tentang hubungan perilaku ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Uraian Pernyataan Sikap Responden
Dalam Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kota Pari Tahun 2016
No Uraian Pernyataan Sikap
SS S
KS TS
Total n
n n
n n
1.
Informasi tentang
imunisasi sangat penting bagi ibu
7 15,2 14 30,4 15 32,6 10 21,7 46 100
2. Pendidikan kesehatan tentang
imunisasi jika diberikan oleh petugas kesehatan menambah
ilmu pengetahuan bagi ibu 6
13 13 28,3 15 32,6 12 26,1 46 100
3. Efek
samping imunisasi
sangat membahayakan bayi saya
15 32,6 11 23,9 12 26,1 8 17,4 46 100
4. Imunisasi DPT penting bagi
bayi dan
perlu melengkapinya sesuai waktu
yang ditentukan
4 8,7
11 23,9 14 30,4 17 37 46 100
5. Menurut saya bayi tidak perlu
diberikan imunisasi
BCG setelah
lahir karena
di lingkungan keluarga tidak
ada yang menderita penyakit TBC Tuberculosis
14 30,4 16 34,8 8 17,4 8
17,4 46 100
6.
Dengan memberikan
imunisasi pada bayi, selain untuk ia sendiri terlindung
dari penyakit juga melindungi kekebalan tubuh bayi
7 15,2 10 21,7 16 34,8 13 28,3 46 100
7. Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
adalah penyakit
yang kurang
berbahaya
13 28,3 18 39,1 9 19,6 6
13 46 100
8. Mengingat bahaya penyakit
yang ditimbulkan,
maka melakukan imunisasi bayi
merupakan langkah
yang
tepat
3 6,5
14 30,4 13 28,3 16 34,8 46 100
9
.
Menurut saya efek samping yang
ditimbulkan setelah
pemberian imunisasi lebih berbahaya dibanding dengan
penyakit yang ditimbulkan
20 43,5 14 30,4 6 13
6 13
46 100
10
Imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah
adalah BCG,
DPT, Campak,
Polio, dan
Hepatitis B
6 13
10 21,7 10 21,7 20 43,5 46 100
Universitas Sumatera Utara
Dalam uraian pernyataan sikap responden pada tabel 4.7. dapat dilihat pada pernyataan informasi imunisasi sangat penting bagi ibu, mayoritas ibu
menyatakan kurang setuju yaitu sebanyak 15 orang 32,6, dan minoritas ibu menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang 15,2.
Berdasarkan sikap responden pada pernyataan pendidikan kesehatan tentang imunisasi jika diberikan oleh petugas kesehatan menambah ilmu
pengetahuan bagi ibu, mayoritas ibu menyatakan kurang setuju yaitu sebanyak 15 orang 32,6, dan minoritas ibu menyatakan sangat setuju sebanyak 6 orang
13. Mayoritas ibu menyatakan sangat setuju bahwa efek samping imunisasi
sangat membahayakan bagi bayi saya berjumlah 15 orang 32,6, selanjutnya minoritas ibu menyatakan tidak setuju sebayak 8 orang 17,4.
Sikap responden terhadap pernyataan imunisasi DPT penting bagi bayi dan perlu melengkapinya sesuai waktu yang ditentukan, mayoritas ibu menyatakan
tidak setuju yaitu sebanyak 17 orang 37, kemudian minoritas ibu menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang 8,7.
Pada pernyataan ke-5, mayoritas ibu yaitu sebanyak 16 orang 34,8 setuju bahwa bayi tidak perlu diberikan imunisasi BCG setelah lahir karena di
lingkungan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit TBC Tuberculosis. Pada pernyataan selanjutnya mengenai dengan memberikan imunisasi
pada bayi, selain untuk ia sendiri terlindung dari penyakit juga melindungi kekebalan tubuh bayi terdapat mayoritas ibu yaitu sebanyak 16 orang 34,8
yang menyatakan kurang setuju, dan minoritas ibu menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang 15,2.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pernyataan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit yang kurang berbahaya, mayoritas ibu menyatakan setuju yaitu
sebanyak 18 orang 39,1, sebaliknya minoritas ibu menyatakan tidak setuju sebanyak 6 orang 13.
Sikap responden terhadap pernyataan mengingat bahaya penyakit yang ditimbulkan, maka melakukan imunisasi pada bayi merupakan langkah yang tepat,
myoritas ibu menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 16 orang 34,8, sebaliknya minoritas ibu menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang 6,5.
Pada pernyataan ke-9, mayoritas ibu menyatakan sangat setuju bahwa efek samping yang ditimbulkan setelah pemberian imunisasi lebih berbahaya
dibanding dengan penyakit yang ditimbulkan yaitu sebanyak 20 orang 43,5, dan minoritas ibu menyakan kurang dan tidak setuju yaitu masing – masing
sebanyak 6 orang 13. Pada pernyataan yang terakhir, mayoritas ibu menyatakan tidak setuju
bahwa imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah adalah BCG, DPT, Campak, Polio, dan Hepatitis B yaitu sebanyak 20 orang 43,5, dan minoritas
ibu menyatakan sangat setuju sebanyak 6 orang 13. Dari hasil di atas, kategori tingkat sikap ibu dalam hal pemberian
imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Kategori Tingkat Sikap Responden Dalam Hal Hubungan
Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Srdang Bedagai Tahun 2016
No. Sikap
Frekuensi
1. Baik
9 19,6
2. Cukup
33 71,7
3. Kurang
4 8,7
Total 94
100,0
Berdasarkan tabel 4.8. dari 46 responden, mayoritas responden memiliki sikap dengan kategori cukup yaitu sebanyak 33 responden 71,7.
4.2.2 Faktor-Faktor Pendukung
4.2.2.1 Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan
Dari hasil pengumpulan sampai dengan analisis data didapat distribusi frekusensi uraian jawaban ketersediaan sarana pelayanan kesehatan tentang
hubungan perilaku ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Uraian Pernyataan Ketersediaan Sarana
Pelayanan Kesehatan Dalam Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kota
Pari Tahun 2016
No. Uraian pernyataan Ketersediaan Sarana
Pelayanan Kesehatan Ya
Tidak Total
n n
n
1. Ditempat ibu tersedia sarana pelayanan
kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Pustu atau Praktik Bidan
44 95,7 2
4,3 46
100
2. Sarana pelayanan kesehatan selalu buka saat
dibutuhkan 34
73,9 12 26,1 46
100
3. Srana pelayanan kesehatan yang ada sesuai
dengan yang dibutuhkan 25
54,3 21 45,7 46
100
4. Sarana pelayanan kesehatan tersebut dapat
mengatasi masalah ketika ibu mendapatkan masalah kesehatan
25 54,3 21
45,7 46 100
5. Sarana
pelayanan kesehatan
tersebut memberikan kualitas mutu yang baik
34 73,9 12
26,1 46 100
Berdasarkan tabel 4.9. dapat diketahui bahwa mayoritas ibu yaitu sebanyak 44 orang 95,7 menyatakan bahwa ada tersedia sarana pelayanan
kesehatan yaitu seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Pustu atau Praktik Bidan di tempat tinggal ibu.
Untuk pernyataan apakah sarana pelayanan kesehatan selalu buka saat dibutukan mayoritas ibu yaitu sebanyak 34 orang 73,9 menjawab ya.
Berdasarkan pernyataan apakah sarana kesehatan yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan mayoritas ibu menjawab ya yaitu sebanyak 25 orang 54,3.
Pada pernyataan ke-4, apakah sarana pelayanan kesehatan tersebut dapat mengatasi masalah ketika ibu mendapatkan masalah kesehatan, mayoritas ibu juga
menjawab ya yaitu sebanyak 25 orang 54,3. Pada pernyataan n berikutnya, apakah sarana pelayanan kesehatan tersebut
memberikan kualitas mutu yang baik, mayoritas ibu menjawab ya yaitu sebanyak 34 orang 73,9.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil di atas, kategori ketersediaan sarana pelayanan kesehatan dalam hal pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 4.10. Kategori Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan Dalam
Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Srdang Bedagai Tahun 2016
No. Kategori Ketersediaan Sarana
Pelayanan Kesehatan Frekuensi
1. Baik
36 78,3
2. Kurang Baik
10 21,7
Total 46
100,0
Berdasarkan tabel 4.10. dari 46 responden dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah faktor pendukung yang tersedia
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu sebanyak 36 orang 78,3 menjawab ketersediaan pelayanan kesehatan tersedia dengan baik
4.2.2.2 Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan
Dari hasil pengumpulan sampai dengan analisis data didapat distribusi frekusensi uraian jawaban jarak ke sarana pelayanan kesehatan tentang hubungan
perilaku ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Uraian Pernyataan Jarak ke Sarana
Pelayanan Kesehatan Dalam Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kota
Pari Tahun 2016
No. Uraian Pernyataan Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan
Ya Tidak
Total n
n n
1. Jarak ke sarana pelayanan kesehatan jauh dari
tempat tinggal ibu 27
58,7 19 41,3 46
100
2. Ibu membutuhkan alat transportasi untuk
sampai ke tempat sarana pelayanan kesehatan tersebut
43 93,5 3
6,5 46
100
3. Jarak ke sarana pelayanan kesehatan menjadi
kendala bagi ibu untuk membawa anak ibu untuk di imunisasi
18 39,1 28
60,9 46 100
4. Untuk sampai ke tempat sarana kesehatan
membutuhkan biaya yang mahal 28
60,9 18 39,1 46
100
Berdasarkan tabel 4.11. dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yaitu sebanyak 27 orang 58,7 menyatakan ya bahwa jarak ke sarana pelayanan kesehatan jauh
dari tempat tinggal ibu. Pada pernyataan apakah ibu membutuhkan alat transportasi untuk sampai
ke tempat sarana pelayanan kesehatan tersebut mayoritas ibu menjawab ya yaitu sebanyak 43 orang 93,5.
Berdasarkan pernyataan apakah jarak ke sarana pelayanan kesehatan menjadi kendala untuk membawa anak ibu untuk diimunisasi sebanyak 28 orang
60,9 menjawab tidak. Pada pernyataan ke-5, apakah untuk sampai ke tempat sarana kesehatan
membutuhkan biaya yang mahal, mayoritas ibu menjawab ya yaitu sebnyak 28 orang 60,9.
Dari hasil di atas, kategori jarak ke sarana pelayanan kesehatan dalam hal pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Kategori Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan Dalam Hal
Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Srdang Bedagai Tahun 2016
No. Kategori Jarak ke Sarana Pelayanan
Kesehatan Frekuensi
1. Penunjang Yang Baik
17 37,0
2. Penunjang Yang Kurang Baik
29 63,0
Total 46
100,0
Berdasarkan tabel 4.12. dari 46 responden dapat disimpulkan bahwa jarak ke sarana pelayanan kesehatan adalah faktor pendukung yang kurang baik, hal ini
dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu sebanyak 29 orang 63,0 menjawab jarak ke pelayanan kesehatan menjadi penunjang yang kurang baik.
4.2.3 Faktor-Faktor Pendorong 4.2.3.1Dukungan Petugas Kesehatan
Dari hasil pengumpulan sampai dengan analisis data didapat distribusi frekusensi uraian jawaban dukungan petugas kesehatan tentang hubungan perilaku
ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Uraian Pernyaataan Dukungan Petugas
Kesehatan Dalam Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kota Pari
Tahun 2016
No. Uraian Pernyataan Dukungan Petugas
Kesehatan Ya
Tidak Total
n n
n
1. Ibu pernah mendapat penyuluhan tentang
imunisasi dasar
lengkap dari
petugas kesehatan
10 21,7 36
78,3 46 100
2. Bila ibu tidak datang mengimunisasikan bayi
ibu, apakah petugas kesehatan mendatangi rumah ibu
9 19,6 37
80,4 46 100
3. Petugas kesehatan pernah mengunjungi rumah
ibu untuk memberi penjelasan tentang imunisasi dasar lengkap
6 13
40 87
46 100
4. Petugas kesehatan bersikap ramah dan sopan
dalam memberikan pelayanan imunisasi
?
30 65,2 16
34,8 46 100
5. Setiap ibu yang mendatangi tempat pelayanan
imunisasi langsung dilayani segera oleh petugas kesehatan
29 63
17 26,1 46
100
Berdasarkan tabel 4.13. dapat dilihat bahwa, mayoritas ibu yaitu sebanyak 36 orang 78,3 menjawab tidak untuk pertanyaan apakah ibu pernah mendapat
penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap dari petugas kesehatan. Pada pernyataan apabila ibu tidak datang mengimunisasi bayi ibu, apakah
petugas kesehatan mendatangi rumah ibu, mayoritas ibu memberi jawaban tidak yaitu sebanyak 37 orang 80,4.
Pada pernyataan selanjutnya, apakah petugas kesehatan pernah mengunjungi rumah ibu untuk memberi penjelasan tentang imunisasi, mayoritas
ibu menjawab tidak yaitu sebanyak 40 orang 87. Mayoritas ibu menyatakan ya yaitu sebanyak 30 orang 65,2 pada
pertanyaan apakah petugas kesehatan bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan imunisasi.
Universitas Sumatera Utara
Pada pernyataan, setiap yang mendatangi tempat pelayanan imunisasi langsung dilayani segera oleh petugas kesehatan, sebanyak 29 orang 63
menjawab ya. Dari hasil di atas, kategori dukungan petugas kesehatan dalam hal
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 4.14. Kategori Dukungan Petugas Kesehatan Dalam Hal Hubungan
Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Srdang Bedagai Tahun 2016
No. Kategori Dukungan Petugas Kesehatan
Frekuensi
1. Mendukung
17 37,0
2. Tidak Mendukung
29 63,0
Total 46
100,0
Berdasarkan tabel 4.14. dari 46 responden dapat disimpulkan bahwa dukungan petugas kesehatan menjadi faktor pendorong yang tidak mendukung hal
ini dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu sebanyak 29 orang 63,0 yang menjawab petugas kesehatan kurang mendukung.
4.2.3.2Dukungan Keluarga
Dari hasil pengumpulan sampai dengan analisis data didapat distribusi frekusensi uraian jawaban dukungan keluarga tentang hubungan perilaku ibu
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Uraian Pernyataan Dukungan Keluarga
Dalam Hal Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kota Pari Tahun 2016
No. Uraian Pernyataan Dukungan Keluarga
Ya Tidak
Total n
n n
1. Ibu mendapatkan informasi dari keluarga
suami, orang tua, mertua maupun saudara lainnya tentang imunisasi
- -
46 100
46 100
2. Keluarga menganjurkan ibu membawa bayi ke
pelayanan kesehatan agar diberikan imunisasi dasar lengkap
5 10,9 41
89,1 46 100
3.
Keluarga mendengarkan keluh kesah ibu saat
mendapatkan kesulitan
dalam memberikan imunisasi lengkap pada bayi
26 56,5 20
43,5 46 100
4. Keluarga memberikan pujian kepada ibu
karena menyarankan
bayi untuk
diimunisasikan lengkap
- -
46 100
46 100
5. Keluarga peduli terhadap kebutuhan ibu dalam
upaya pemberian imunisasi lengkap pada bayi 22
47,8 24 52,2 46
100
Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa seluruh ibu yaitu sebanyak 46 orang 100 menyatakan tidak pada pernyataan apakah ibu mendapatkan
informasi dari keluarga suami, oarang tua, mertua maupun saudara lainnya tentang imunisasi.
Pada pernyataan apakah keluarga menganjurkan ibu membawa bayi ke pelayanan kesehatan agar diberikan imunisasi dasar lengkap, mayoritas ibu yaitu
sebanyak 41 orang 89,1 menjawab tidak. Mayoritas ibu menyatakan ya yaitu sebanyak 26 orang 56,5 pada
pernyataan apakah keluarga mendengarkan keluh kesah ibu saat mendapatkan kesulitas dalam memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Pada pernyataan ke-4, apakah keluarga memberikan pujian kepada ibu karena menyarankan bayi untuk diimunisasikan secara lengkap, seluruh ibu yaitu
sebanyak 46 orang 100 menjawab tidak.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pernyataan apakah keluarga peduli terhadap kebutuhan ibu dalam upaya pemberian imunisasi lengkap pada bayi, mayoritas ibu menjawab
tidak yaitu sebanyak 24 orang 52,2. Dari hasil di atas, kategori dukungan petugas kesehatan dalam hal
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 4.16. Kategori Dukungan Keluarga Dalam Hal Hubungan Perilaku
Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Srdang
Bedagai Tahun 2016
No. Kategori Dukungan Keluarga
Frekuensi
1. Mendukung
2 4,3
2. Tidak Mendukung
44 95,7
Total 46
100,0
Berdasarkan tabel 4.16. dari 46 responden dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga menjadi faktor pendorong yang tidak mendukung hal ini dapat
dilihat dari mayoritas responden yaitu sebanyak 44 orang 95,7 yang menjawab keluarga kurang mendukung.
4.2.4 Status Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 Berdasarkan data yang didapat melalui KMS, maka status kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi
di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
No. Status Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada Bayi Frekuensi
1. Lengkap
13 28,3
2. Tidak Lengkap
33 71,7
Total 46
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.17. diatas tentang status kelengkapan imunisasi dasar pada bayi diperoleh mayoritas bayi memiliki status imunisasi dasar tidak lengkap
yaitu sebanyak 33 bayi 71,7.
4.3 Hasil Analisis Bivariat
4.3.1 Hubungan Umur Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di
Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.18. Hubungan Umur Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada
Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Umur Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
P Lengkap
Tidak Lengkap
n n
n
26 tahun ≥ 26 tahun
5 8
27,8 28,6
13 20
72,2 71,4
18 28
100,0 100,0
0,953
Berdasarkan tabel 4.18. dapat dilihat bahwa mayoritas ibu berumur 26 tahun dengan bayi yang cakupan imunisasinya lengkap yaitu sebanyak 8 orang
28,6 dan yang cakupan imunisasinya tidak lengkap sebanyak 20 orang 71,4. Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,953 hal ini
berarti p 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan umur dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa
Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Hubungan Pendidikan Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada
Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.19. Hubungan Pendidikan Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar
Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pendidikan Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
P Lengkap
Tidak Lengkap
n n
n
SD SMP
SMA AkademikSarjana
4 6
1 2
80,0 27,3
14,3 16,7
1 16
6 10
20,0 72,7
85,7 83,3
5 22
7 12
100,0 100,0
100,0 100,0
0,037
Berdasarkan tabel 4.19. dapat dilihat bahwa mayoritas ibu berpendidikan SMP dengan bayi yang cakupan imunisasi lengkap sebanyak 6 orang 27,3,
dan bayi yang cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak 16 orang 72,7. Berdasarkan uji statistik Pearson didapatkan nilai p = 0,037 hal ini berarti
p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota
Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Hubungan Pekerjaan Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada
Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.20. Hubungan Pekerjaan Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar
Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pekerjaan Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
P Lengkap
Tidak Lengkap
n n
n
Tidak bekerjaIRT Pegawai Swasta
11 2
25,0 100,0
33 75,0
44 2
100,0 100,0
0,021
Berdasarkan tabel 4.20. dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang tidak bekerjaIRTdengan bayi yang cakupan imunisasinya lengkap sebanyak 11 orang
25,0, dan bayi yang cakupan imunisasinya tidak lengkap sebanyak 33 orang 75,0.
Berdasarkan uji statistik Pearson didapatkan nilai p = 0,021 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan pekerjaan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Hubungan Pengetahuan Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada
Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.21. Hubungan Pengetahuan Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar
Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
P Lengkap
Tidak Lengkap
n n
n
Baik Cukup
Kurang 12
1 92,3
4,0 1
8 24
7,7 100,0
96,0 13
8 25
100,0 100,0
100,0 0,000
Berdasarkan tabel 4.21. dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang memiliki pengetahuan kurang dengan bayi yang cakupan imunisasinya lengkap sebanyak 1
orang 4,0, dan bayi yang cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak 24 orang 96,0.
Berdasarkan uji statistik Chi-square dengan alternatif Kolmogorov- Smirnov
didapatkan nilai p = 0,000 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Hubungan Sikap Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di
Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.22. Hubungan Sikap Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada
Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Sikap Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
P Lengkap
Tidak Lengkap
n n
n
Baik Cukup
Kurang 7
6 77,8
18,2 2
27 4
22,2 81,8
100,0 9
33 4
100,0 100,0
100,0 0,028
Berdasarkan tabel 4.22. dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang memiliki sikap cukup dengan bayi yang cakupan imunisasinya lengkap sebanyak 6 orang
18,2 dan yang cakupan imunisasinya tidak lengkap sebanyak 27 orang 81,8.
Berdasarkan uji statistik Chi-square dengan alternatif Kolmogorov- Smirnov
didapatkan nilai p = 0,028 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sikap dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6 Hubungan Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatana Dengan
Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.23. Hubungan Ketersediaaan Saranan Pelayanan Kesehatan
Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2016
Ketersediaan Pelayanan Kesehatan
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total P
Lengkap Tidak
Lengkap n
n n
Kurang Baik Baik
6 7
60,0 19,4
4 29
40,0 80,6
10 36
100,0 100,0
0,02
Berdasarkan tabel 4.23. dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab pelayanan kesehatan dengan kategori baik, yang mendapat cakupan
imunisasi lengkap sebanyak 7 orang 19,4 dan bayi yang mendapat cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak 29 orang 80,6.
Berdasarkan uji statistik Chi-square dengan alternatif Exact Fisher didapatkan nilai p = 0,02 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan ketersediaan pelayanan kesehatan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.7 Hubungan Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatana Dengan
Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.24. Hubungan
Jarak ke
Pelayanan Kesehatan
Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota
Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun
2016
Jarak Pelayanan Kesehatan
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total P
Lengkap Tidak
Lengkap n
n n
Baik Kurang Baik
8 5
47,1 17,2
9 24
52,9 82,8
17 29
100,0 100,0
0,044
Berdasarkan tabel 4.24. dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab jarak pelayanan kesehatan dengan kategori kurang baik dengan bayi
yang mendapat cakupan imunisasi lengkap sebanyak 5 orang 17,2 dan bayi yang mendapat cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak 24 orang 82,2.
Berdasarkan uji statistik Chi-square dengan alternatif Exact Fisher didapatkan nilai p = 0,044 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan jarak ketersediaan pelayanan kesehatan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.8 Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan Dengan Kelengkapan
Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.25. Hubungan
Dukungan Petugas
Kesehatan Dengan
Kelengkapan Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Dukungan Petugas Kesehatan
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total P
Lengkap Tidak
Lengkap n
n n
Tidak Mendukung Mendukung
5 8
17,2 47,1
24 9
82,8 52,9
29 17
100,0 100,0
0,044
Berdasarkan tabel 4.25. dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab petugas kesehatan dengan kategori tidak mendukung, bayi yang
mendapat cakupan imunisasi lengkap sebanyak 5 orang 17,2 dan bayi yang mendapat cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak 24 orang 82,8.
Berdasarkan uji statistik Chi-square dengan alternatif Exact Fisher didapatkan nilai p = 0,044 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari Kecamatan
Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.3.9 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kelengkapan Imunsasi Dasar
Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tabel 4.26. Hubungan
Dukungan Keluarga
Dengan Kelengkapan
Imunsasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Dukungan Keluarga Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
P Lengkap
Tidak Lengkap
n n
n
Tidak Mendukung Mendukung
11 2
25,0 100,0
33 75,0
44 2
100,0 100,0
0,075
Berdasarkan tabel 4.26. dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab keluarga dengan kategori tidak mendukung, bayi yang imunisasinya
lengkap sebanyak 11 orang 25,0 dan bayi tidak yang imunisasinya tidak lengkap sebanyak 33 orang 75,0.
Berdasarkan uji statistik Chi-square dengan alternatif Exact Fisher didapatkan nilai p = 0,075 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di desa Kota Pari Kecamatan
Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
78
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kelengkapan Imunisasi Dasar
Adapun jenis-jenis imunisasi dasar pada bayi adalah sebagai berikut. a.
BCG 1. Perlindungan penyakit : TBC Tuberkulosis
2. Penyebab : Bakteri Bacillus Calmatte Guerrin 3. Kandungan : Bacillus Calmatte-Guerrin yang dilemahkan.
b. DPTDT
1. Perlindungan penyakit : Difteri infeksi tenggorokan, pertusis batuk rejan, dan Tetanus kaku rahang.
2. Peneybab: Bakteri difteri, pertusis, dan tetanus 3.
Kandungan : Pertusis Toxin PT, Filamentous hemagglitinin FHA, Pertactine
69-kDa OMP, aglutinogen, adenylcyclase, tracheal cytotoxin.
4. Efek samping samping yang mungkin : Demam, ruam kulit, diare. c. Polio
1. Perlindungan penyakit : Poliomielitis Polio lumpuh layu yang menyebabkan nyeri otot lumpuh dan kematian.
2. Penyebab : virus polio picomaviridae P1, P2, dan P3. 3. Kandungan : kanamisisn, virus tipe 1, CCID50, eritromisin.
d. Campak 1. Perlindungan penyakit : Campak
2. Penyebab : virus campak paramyxovirus
Universitas Sumatera Utara
3. Kandungan : TCID50 e. Hepatitis B
1. Perlindungan penyakit : Infeksi hati ? kanker hati mematikan 2. Penyebab : virus KHS
3. Kandungan : HBIg, HbsAg + Tujuan imunisasi anjuran sama dengan tujuan imunisasi pada umumnya
yaitu untuk melindungi dan mencegah terhadap penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak. Aminah ,2012.
Banyak ibu yang tidak mengetahui bahaya apa saja yang bisa menyerang bayinya jika tidak diimunisasi secara lengkap. Memang selama ini imunisasi
menjadi pro dan kontra, namun alangkah baiknya jika ibu yang memiliki bayi melihat dari berbagai sisi tidak hanya melihat satu sisi saja. Berikut ini berbagai
macam bahaya jika bayi tidak diimunisasi : 1. TBC Tuberculosis
2. Terkena Hepatitis 3. Terkena Penyakit Polio
4. Terkena Tetanus 5. Penyakit Difteri
6. Terkena Batuk Rejan 7. Terkena Radang Selaput Otak
8. Pnemonia 9. Terkena Infeksi Telinga
10. Terkena Campak
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 diketahui
bahwa status kelengkapan imunisasi dasar pada bayi diperoleh minoritas bayi memiliki status imunisasi secara lengkap yaitu hanya 13 bayi 28,3 dan
mayoritas bayi memiliki status imunisasi dasar tidak lengkap yaitu sebanyak 33 bayi 71,7.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis terhadap beberapa responden, ditemukan bayi yang sering mengalami sakit misalnya
campak tetapi memiliki status imunisasi dasar secara lengkap. Hal itu kemungkinan disebabkan bayi yang memiliki sistem imun yang lemah.
Sebaliknya, terdapat bayi yang memiliki status imunisasi dasar tidak lengkap tetapi jarang terkena penyakit, hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh sistem imun
bayi yang kuat yang didapat dari ASI ibunya.
5.2 Faktor Predisposisi Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, dan