pemberian imunisasi pada bayi. Ibu yang mau memberikan imunisasi pada bayi tidak hanya karena ia tahu dan sadar manfaat pemberian imunisasi ibu tersebut
dengan mudah dapat memperoleh tempat pemberian imunisasi pada bayinya.
2.2.2.2 Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan
Jarak adalah seberapa jauh lintasan yang ditempuh responden menuju tempat pelayanan kesehatan yang meliputi rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan
lainnya. Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan anaknya ditempat pelayanan kesehatan tidak hanya disebabkan karena orang tersebut tidak tahu atau
belum tahu manfaat imunisasi bagi anak, tetapi barang kali karena rumahnya terlalu jauh dengan pelayanan kesehatan tempat mengimunisasikan anakanya
Notoatmodjo, 2003.
2.2.3 Faktor – Faktor Pendorong Reinforcing factors
Menurut Green 1980 faktor pendorong atau penguat adalah mereka yang mendukung untuk menentukan tidakan kesehatan. Faktor pendorong tentu saja
bervariasi tergantung pada tujuan dan jenis program. Dalam program pendidikan kesehatan, sebagai contoh, penguatan dapat diberikan oleh rekan kerja, supervisor,
pimpinan serikat buruh dan keluarga. Faktor-faktor pendorong meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas
termasuk petugas kesehatan.
2.2.3.1 Dukungan Petugas Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di
bidang ksehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan Kepmenkes RI, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan petugas kesehatan petugas imunisasi merupakan dukungan sosial dalam bentuk dukungan informatif, dimana perasaan subjek bahwa
lingkungan petugas imunisasi memberikan keterangan yang cukup jelas mengenai hal-hal yang kesehatan mengimunisasikan anaknya melalui
keterampilan komunikasi dan ada kecenderungan bahwa upaya-upaya petugas kesehatan memprkuat ibu dengan memberikan pujian, dorongan, dan diskusi atau
dengan menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya Graeff, 1996. Perugas kesehatan yang berperan memberikan dukungan informatif
kepada ibu tentang imunisasi dianjurkan mengikuti tata cara pemberian sebagai berikut.
a. Memberitahu secara rinci risiko imunisasi dan risiko apabila tidak diimunisasi.
b. Memeriksa kembali persiapan pelayanan secepatnya bila terjadi reaksi ikutan yang tidak diharapkan.
c. Membaca dengan teliti informasi produk vaksin yang akan diberikan dan mendapatkan persetujuan orang tua.
d. Meninjau kembali apakah ada kontra indikasi. e. Memeriksa identitas klien dan berikan antipiretik bila perlu.
f. Memeriksa jenis dan kedaan vaksin serta yakinkan penyimpanannya baik.
Universitas Sumatera Utara
g. Meyakinkan vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal dan bila perlu tawarkan juga vaksin lain untuk mengejar imunisasi yang tertinggal.
h. Memberikan vaksin dengan teknik yang benar. i. Setelah pemberian vaksin, menjelaskan apa yang harus dilakukan
apabila ada reaksi ikutan, membuat laporan imunisasi kepada instansi terkait, memeriksa status imunisasi keluarga dan bila perlu
menawarkan vaksinasi untuk mengejar ketinggalan Muslihatun, 2010.
2.2.3.2 Dukungan Keluarga