responden sudah menjawab dengan benar dengan jawaban mencegah penyakit radang tenggorokan Difteri, batuk 100 hari Pertusis, dan Tetanus yaitu
sebanyak 46 orang 100. Pengetahuan responden mengenai manfaat imunisasi polio, seluruh responden juga sudah menjawab dengan benar dengan jawaban
mencegah penyakit Kelumpuhan Poliomylitis yaitu sebanyak 46 orang 100. Pengetahuan responden tentang manfaat imunisasi Campak, mayoritas responden
menjawab dengan salah dengan jawaban mencegah penyakit kerusakan hati Hapatitis B yaitu sebanyak 23 orang 50. Berdasarakan pengetahuan
responden mengenai manfaat imunisasi Hepatitis B, mayoritas responden sudah menjawab dengan benar dengan jawaban untuk mencegah penyakit Kerusakan
Hati Hapatitis B yaitu sebanyak 37 orang 80,4. Berdasarkan pengamatan, peneliti berasumsi bahwa pengetahuan
responden mengenai manfaat imunisasi BCG, DPT, Polio, dan Hepatitis B sudah baik, tetapi pengetahuan responden mengenai manfaat imunisasi Campak masih
kurang. Hal ini kemungkinan dikarenakan kurangnya informasi ibu tentang imunisasi sehingga memengaruhi pengetahuan ibu tentang manfaat dari setiap
jenis – jenis imunisasi.
5.4.2.6 Pengetahuan Responden Tentang Frekuensi Pemberian Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B0 adalah imunisasi pertama dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir, atau pada bayi usia 0-7 hari. Imunisasi BCG dilakukan sekali
pada bayi dengan usia sebelum 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan. Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat iminisasi
BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin terbukti
Universitas Sumatera Utara
negatif. Imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4 bulan. Imunisasi Campak Pemberiannya hanya sekali saja yaitu saat
anak berusia 9 bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS Bulan Imunisasi Anak Sekolah yang dicanangkan
pemerintah Eko Nugroho, 2015.
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan responden tentang frekuensi pemberian imunisasi BCG pada bayi, seluruh responden sudah menjawab dengan
benar dengan jawaban 1 kali yaitu sebanyak 46 orang 100. Pengetahuan responden tentang frekuensi pemberian imunisasi DPT pada bayi, seluruh
responden sudah menjawab dengan benar dengan jawaban 3 kali yaitu sebanyak 46 orang 100. Selanjutnya, pengetahuan responden tentang frekuensi
pemberian imunisasi Polio pada bayi, mayoritas responden menjawab dengan benar dengan jawaban 4 kali yaitu sebanyak 29 orang 63. Berdasarkan
pertanyaan berikutnya tentang frekuensi pemberian imunisasi campak pada bayi, mayoritas responden menjawab dengan benar dengan jawaban 1 kali yaitu
sebanyak 29 orang 63. Berdasarkan pengamatan, penelti berasumsi pengetahuan ibu tentang
frekuensi pemberian imunisasi pada bayi sudah tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang menjawab secara benar, tetapi walaupun
demikian masih ada ibu yang belum memahami sepenuhnya mengenai frekuensi pemberian imunisasi pada bayi. Maka dari itu, perlunya peningkatan upaya
promotif dari petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
5.4.2.7 Pengetahuan Responden Tentang Jadwal Pemberian Imunisasi