b. Keluarga Besar extended family adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah kakek-
nenek, paman-bibi Suprayitno, 2004
2.3 Tidakan Practice
Setelah sesorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya. Inilah yang disebut tindakan practice Notoatmodjo,
2003. Suatu rangsangan akan direspon oleh seseorang sesuai dengan arti
rangsangan itu bagi orang yang bersangkutan. Respon atau reaksi ini disebut perilaku, bentuk perilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks. Dalam peraturan
teoritis, tingkah laku dapat dibedakan atas sikap, didalam sikap diartikan sebagai suatu kecenderungan potensi untuk mengadakan reaksi tingkah laku. Suatu sikap
agar menjadi tindakan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi fasilitas yang memungkinkan Ahmadi, 2009.
Menurut Notoatmodjo 2005, empat tingkatan tindakan yaitu : 1. Persepsi Perception, mengenal dan memiliki berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang diambil. 2. Respon terpimpin Guided Response, dapat melakukan sesuatu dengan
urutan yang benar.
Universitas Sumatera Utara
3. Mekanisme Mechanism, apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu merupakan
kebiasaan. 4. Adaptasi Adaptation, adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah
bekembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Menurut Green yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, faktor-faktor yang merupakan penyebab perilaku menurut Green dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
faktor predisposisi predisposing factors seperti pengetahuan, sikap, keyakinan, dan nilai, berkenaan dengan motivasi seseorang untuk bertindak. Faktor
pemungking atau faktor pendukung enabling factors perilaku adalah fasilitas, sarana, atau prasarana yang mendukung atau memfasilitasi terjadinya perilaku
seseorang atau masyarakat. Terakhir faktor penguat atau faktor pendorong reinforcing factors seperti keluarga, petugas kesehatan dan lain-lain.
Jadi, dapat disimpulakn bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan
sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan serta dukungan
keluarga terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Imunisasi