5.4.2.9 Pengetahuan Responden Tentang Efek Samping Pemberian Imunisasi Pada Bayi
Efek samping dari imunisasi DPT yang dapat muncul antara lain demam ringan, bengkak pada bagian suntikan, kulit pada bagian suntikan menjadi merah
dan sakit, dan sedikit rewel. Efek samping tersebut biasanya akan terjadi pada satu hingga dua hari setelah pemberian vaksin. Sebaiknya gunakan ibuprofen atau
acetaminophen parasetamol untuk meredakan demam pada bayi. Hindari obat
yang mengandung aspirin karena pada sebagian kasus menyebabkan gangguan kesehatan yang bisa mengancam nyawa bayi, yaitu kerusakan hati dan otak.
Walau sangat jarang terjadi, pemberian vaksinasi DPT dapat menimbulkan kejang, koma, dan kerusakan otak.
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan responden tentang demam yang terjadi setelah imunisasi DPT pada bayi, mayoritas responden menjawab salah
dengan jawaban ± 1-2 jam yaitu sebanyak 19 orang 41,3, dan sebanyak 24 orang 52,2 menjawab salah dengan membawa bayinya ke Puskesmas apabila
bayi mengalami demam setelah imunisasi DPT. Berdasarkan pengamatan, peneliti berasumsi pengetahuan ibu tentang efek
samping setelah pemberian imunisasi pada bayi masih sangat kurang. Hal ini kemungkinan dikarenakan banyak ibu yang belum mengerti berapa hari anak
mengalami demam dan bagaimana tindakan yang tepat saat anak mengalami demam setelah diberikan imunisasi. berdasarkan hasil observasi, banyak ibu yang
khawatir ketika anaknya demam setelah diimunisasi, sehingga ibu merasa panik dan membawa anaknya ke Puskesmas, padahal demam dari efek samping setelah
diimunisasi akan turun selama 1-2 hari atau diberikan obat penurun panas saja
Universitas Sumatera Utara
apabila demam belum turun dalam beberapa hari. Hal inilah yang menyebabkan ibu takut untuk membawa anaknya untuk diimunisasi lagi.
5.4.2.10 Kategori Tingkat Pengetahuan Responden
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kategori kurang dalam hal hubungan perilaku ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 yaitu 25 orang 54,3.
Jika dilihat dari uraian pengetahuan responden tentang imunisasi dasar lengkap, sebagian besar responden tidak tahu tentang manfaat, frekuensi, jadwal,
interval pemberian imunisasi. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang imunisasi dasar lengkap.
Berdasarkan observasi, peneliti beramsumsi yang menyebabkan ibu tidak mengimunisasikan anaknya secara lengkap dipengaruhi oleh kurangnya
pengetahuan ibu secara mendalam tentang pentingnya imunisasi pada bayi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurang informasi yang didapat oleh ibu, baik dari
keluarga maupun dari petugas kesehatan setempat.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.11 Hubungan Pengetahuan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2016 Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov maka diperoleh nilai P value 0,000
α =5 artinya ada hubungan pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
Menurut asumsi peneliti pada penelitian ini mayoritas pengetahuan ibu kurang dan tidak mengimunisasi dasar bayinya secara lengkap karena pendidikan
kesehatan serta sumber informasi yang diterima ibu tentang imunisasi dasar pada bayi masih tergolong jarang. Ini juga disebabkan dari pengalaman ibu karena
mayoritas pekerjaan ibu di Desa kota Pari ini adalah sebagai ibu rumah tangga saja sehingga kesempatan ibu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
sangat terbatas akibatnya pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi kurang. Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar ini mengakibatkan
ketakutan ibu terhadap efek samping vaksinasi menjadi lebih dominan dibandingkan dengan ketakutan terhadap penyakitnya, ketidaktahuan inilah yang
membuat ibu tidak membawa bayinya untuk diimunisasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Delan Asrtianzah dan
Ani Margawati tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu, status tingkat sosial ekonomi dengan status imunisasi dasar lengkap pada balita, dari 50 responden 8
orang 16 dengan pengetahuan baik dan memberikan anaknya imunisasi secara lengkap 8 orang atau 100, dibandingkan ibu berpengetahuan kurang hanya
94,4 dan ibu berpengetahuan cukup 91,7 yang mengimunisasi anaknya secara lengkap. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil Penelitian Malthina
Albertina dkk tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita dan Faktor-
Universitas Sumatera Utara
Faktor yang Berhubungan di Poliklinik Anak Beberapa Rumah Sakit di Jakarta dan Sekitarnya pada Bulan Maret 2008 terkumpul 76 responden dari RS Dr. Cipto
Mangunkusumo, 76 responden dari RS. Fatmawati, 76 responden dari RS. Tarakan, dan 86 responden dari RS. Mary Cileungsi Pengetahuan orangtua
sebagian besar tergolong baik 86, hampir semua sikap orangtua tergolong baik 96,2. Anak balita yang telah mendapat imunisasi dasar lengkap 61 dan 39
lainnya tidak lengkap. Ketidaklengkapan imunisasi paling banyak karena orangtua tidak tahu jadwal imunisasi 34,8 dan anak yang sakit saat hendak
diimunisasi 28,4 dan hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita
.
5.2.5 Sikap 5.2.5.1 Sikap Responden Tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi