Responden I FR HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil analisa wawancara dalam bentuk narasi. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami postpurchase dissonance pada wanita dengan tipe kepribadian introvert, maka data akan dijabarkan, dianalisa, dan diinterpretasi per responden. Dalam bab ini akan digunakan kode-kode yang memudahkan melihat hasil wawancara yang terdapat pada lampiran. Contoh kode yang digunakan seperti W1R1ab,1b.70-73h.3 yang berarti pernyataan tersebut terdapat pada wawancara pertama untuk responden pertama, koding pada aspek pertama poin dua, temuan 1 yang terdapat pada baris ke 70 sampai 73, dan berada pada halaman ke 3.

A. Responden I FR

A.1. Gambaran pembelian Responden I a. Pembelian Produk Sweater A Dalam pembelian sweater A, responden melakukan kegiatan belanja sendiri untuk membeli produk sweater A karena ia merasa lebih senang bila membeli produk sendirian. Kesulitan dalam menemukan alternatif yang dicari membuatnya menghabiskan waktu berjam-jam dalam mencari produk yang diinginkan. Saat menemukan produk, tidak ditemukan alternatif lain yang menjadi pertimbangan pilihan produk. Akhirnya karena sudah merasa kelelahan berbelanja responden memutuskan untuk membeli produk tersebut tanpa mencobanya. Universitas Sumatera Utara Kecemasan dirasakan setelah responden selesai melakukan pembelian dan mengevaluasi kembali produk yang telah dibelinya. Responden yang merasa model produk kurang sesuai merasa cemas apakah produk akan cocok bila digunakan untuk dirinya pada dengan digunakannya produk karena merasa produk tidak sesuai dengan dirinya. Skema 2. Gambaran pembelian produk sweater A b. Pembelian Produk Dress Pada pembelian produk dress responden juga melakukan kegiatan pembelian sendirian saat ia sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Pembelian dress dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya. Awalnya muncul keraguan apakah harus membeli produk atau tidak. Namun responden merasa takut akan menyesal bila produk tidak jadi dibeli, maka pembelian pun dilakukan. Universitas Sumatera Utara Setelah membeli terdapat perasaan ragu apakah ia benar-benar membutuhkan produk yang telah dibelinya. Skema 3. Gambaran pembelian produk dress c. Pembelian Produk Sweater B Seperti pada kebanyakan pembelian lain, pembelian sweater B juga dilakukan dengan sendirian. Hal ini terjadi saat responden memutuskan untuk membeli sesuatu sebagai kado ulang tahun temannya. Dalam melakukan pembelian ini responden mengalami beberapa kesulitan. Salah satunya adalah kesulian dalam memilih warna produk yang sesuai. Terhadap kedua alternatif warna tersebut, akhirnya responden memilih salah satu warna yang menurutnya netral. Setelah membeli responden mulai memikirkan kebijaksanaan keputusan yang telah dibuatnya. Ia mulai berfikir bahwa warna yang dipilihnya bukanlah warna favorit temannya namun warna favoritnya sendiri. Karena hal itu ia Universitas Sumatera Utara merasakan ragu-ragu apakah ia sudah membeli produk yang tepat. Keragu-raguan kemudian menuntun responden untuk meminta informasi pada teman dari temannya yang berulang tahun untuk menanyakan warna favoritnya. Selanjutnya, responden merasa cemas karena takut sudah membeli produk yang salah. Skema 4. Gambaran pembelian produk sweater B d. Pembelian Produk Laptop Maraknya penggunaan merk laptop acer membuat responden tertarik untuk memnbeli produk ini, selain itu ia juga merasa membutuhkan produk untuk keperluan sekolahnya. Ketertarikan pada produk membuat responden percaya pada pilihannya dan tidak mencari lagi informasi mengenai prouk yang ingin dibelinya pada orang lain. Pencarian infromasi yang dilakukan responden sangat terbatas hanya pada pencarian produk melalui katalog, setelah itu reponden tidak merasa perlu untuk mencari informasi lebih banyak menganai produk. Hal ini Universitas Sumatera Utara karena, responden takut akan merasa lebih bingung bila dihadapkan pada alternatif yang banyak. Responden juga merasa tidak dapat begitu mempercayai saran yang diberikan orang lan mengenai produk yang akan dibelinya. Didorong oleh perasaan tersebut, responden tidak ragu untuk membeli produk langsung ke toko elektronik. Responden tidak lagi banyak berfikir dan bertanya mengenai merk produk yang ingin dibelinya. meskipun penjual sempat menawarkan produk dengan merk lain, responden tetap tidak bergeming. Responden mengalami kesulitan pada pemilihan warna produk yang disukainya. Setelah proses pembelian dilakukan responden merasa cemas dengan pembelian yang sudah dilakukannya. Kecemasan ini dirasakan responden karena ia merasa tidak begitu mengetahui produk yang telah dibelinya, sehingga timbul kekhawatiran dan perasaan cemas mengenai kualitas produk yang telah dibelinya. Skema 5. Gambaran pembelian produk laptop Resp I Universitas Sumatera Utara e. Pembelian Produk Sepatu Flat Pembelian sepatu flat dilakukan responden karena merasa sedang membutuhkan sepatu untuk dipakai dalam kesehariannya. Dalam pembelian ini responden juga memutuskan untuk melakukan kegiatan belanja sendirian. Banyaknya pilihan alternatif yang terdapat ditoko membuat responden bingung akan memilih produk yang mana. Kebingungan responden den membuatnya menghabiskan banyak waktu untuk memilih produk yang ada. Setelah pembelian dilakukan responden merasa ragu-ragu akan pilihannya dan kembali terbayang akan alternatif produk yang ditolaknya. Skema 6. Gambaran pembelian produk sepatu flat Universitas Sumatera Utara f. Pembelian Produk Handphone Kesetiaan responden akan suatu merk hp membuatnya tidak mau mencoba membeli produk dengan merk yang lain. Saat ia melihat dan sudah memilih produk yang diinginkannya, responden tidak lagi mencari informasi mengenai produk pada orang lain. Kepercayaannya ini membuatnya menolak saran orang lain untuk membeli produk dengan merk lain oleh karena itu responden hanya mengandalkan informasi yang ada pada dirinya sendiri dalam mengevaluasi produk. Saat pembelian dilakukan responden merasakan kesulitan untuk memilih antara dua produk yang disukainya. Masing-masing produk menurutnya memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri. Kesulitan dalam memilih produk membuat responden merasa ragu-ragu dan tidak yakin akan pilihan yang telah dibuatnya. Skema 7. Gambaran pembelian produk handphone Resp I Universitas Sumatera Utara g. Pembelian Produk Sepatu Croccs Pembelian sepatu croccs dilakukan responden bersama keluarganya. Saat itu responden pembelian dilakukan tanpa rencana sebelumnya. Saat memilih produk yang disukainya responden melakukannya secara mandiri. Pertimbangan lain yang dibuat responden adalah mengenai ukuran produk. Saran yang diberikan oleh teman belanjanya pada saat itu ditolak responden. Ia merasa pilihannya tepat karena pertimbangan yang dibuatnya sendiri hingga kemudian memenangkan keputusannya untuk membeli ukuran sepatu yang diinginkannya. Namun setelah pembelian dilakukan terdapat perasaan cemas dan juga ragu-ragu mengenai produk yang dibelinya. Responden merasa cemas dan berkali-kali melihat kotak produk kemudian menjajal kembali produk yang telah dibelinya. Ia kembali mengevaluasi keputusan pembelian yang dilakukannya dan merasa ragu-ragu apakah ia sudah membuat keputusan yang benar atau tidak. Skema 8. Gambaran pembelian produk sepatu croccs Universitas Sumatera Utara A.2. Data Wawancara Wawancara berlangsung selama 4 empat kali di tempat yang masing- masing digambarkan dibawah ini : Tabel 1. Jadwal Wawancara Responden I NO HARITANGGAL WAKTU LOKASI 1. Rabu 11-12-2013 10.00-10.40 WIB Kantin Fakultas Psikologi USU 2. Selasa 25-02-2014 09.00-09.30 WIB Kantin Int. Fakultas Kedokteran USU 3. Jumat 28-02-2014 11.10-12.40 WIB Kopi Baba 4. Sabtu 28-03-2014 10.40-12.30 WIB Kantin Int. Fakultas Kedokteran USU A.3. Rangkuman Hasil Wawancara FR adalah seorang wanita berusia 20 tahun, berbadan langsing dengan tinggi 161 cm dan berat kira-kira 53 kg. FR berkulit putih, berambut lurus berwarna hitam panjang sepinggang dan selalu dibiarkan tergerai. FR adalah anak pertama dari 3 orang bersaudara. FR berdomisili di Medan bersama kedua orang tuanya. Sehari-harinya, FR melakukan kegiatan sebagai seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Medan, Sumatera Utara. Saat ditanyakan apakah ia pernah merasakan bentuk kecemasan setelah pembelian, ia langsung menjawab ya namun pada saat itu FR belum bersedia diwawancarai dan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kegiatan wawancara. Namun, berkat pendekatan dari peneliti dan bujukan dari teman dekatnya yang mana adalah teman peneliti juga, akhirnya FR menyetujui dan bersedia berbagi informasi tentang semua pengalaman membelinya. Bila dilihat sekilas, FR terlihat pendiam, dan tidak mudah berkomunikasi dengan orang baru. Namun setelah beberapa kali bertemu, FR selalu ramah dan tidak sungkan bila diminta untuk meluangkan waktu wawancara. Ketika diminta untuk mengisi alat ukur untuk melihat tipe Universitas Sumatera Utara kepribadian introvert dan ekstrovert FR mendapatkan hasil INFJ yang berarti ia termasuk dalam tipe kepribadian introvert dengan tingkat moderate sedang. Tipe kepribadian ini sendiri diakui oleh FR dengan menyatakan ia memang merasakan bahwa ia adalah seorang yang introvert. Dalam kebanyakan kegiatan belanja, FR merasa menyukai melakukan proses belanja sendirian, karena ia merasa lebih senang melakukan proses belanja sendiri. Tetapi terkadang FR tidak merasa keberatan bila ditemani oleh orang terdekatnya. Namun meski ditemani, tetap saja FR tidak menerima saran untuk membeli produk tertentu. Hal ini terjadi saat ia sedang melakukan pembelian handphone yang ditemani oleh ayahnya. Meski ditemani, FR memilih sendiri produk yang ia inginkan dan menolak saran ayahnya untuk membeli produk dengan merk berbeda. FR lebih percaya dengan pilihannya sendiri dan bersikeras untuk tetap menginginkan produk pilihannya. Faktor kepribadian FR yang tergolong introvert yang membuatnya lebih mempercayai dirinya sendiri daripada pendapat orang lain. Hal ini juga mengakibatkan FR lebih suka berjalan-jalan sendiri bila sedang berbelanja tanpa ditemani orang lain. Ia juga tidak begitu percaya dengan pengaruh-pengaruh teman ataupun penjual yang terkadang manawarkan produk padanya. Pada produk untuk kebutuhan sendiri, FR seringkali langsung mencari sendiri apa yang disukainya. Pada beberapa pembelian, FR berbelanja pada saat yang tidak diduga-duga dan tanpa rencana sebelumnya, akibatnya di dalam berbelanja tidak begitu banyak pertimbangan yang dilakukan FR sebelum akhirnya ia memutuskan membeli produk. Sering kali, saat ia melakukan pembelian didorong oleh keinginan diri Universitas Sumatera Utara sendiri, dan mengabaikan pertimbangan lainnya. Ia tidak dapat menahan diri untuk membeli sesuatu yang dinginkannya, sehingga pertimbangan yang dibuat dalam pembelian tidak begitu matang. FR merasa sangat berat untuk tidak membeli produk yang diinginkannya karena ia merasa akan lebih merasakan rasa penasaran bila ia tidak membeli produk tersebut. Maka ia memutuskan untuk tidak begitu memikirkan banyak hal dan langsung melakukan pembelian saja. Kejadian ini seringkali terjadi bila FR sedang berjalan-jalan sendiri dan merasa tertarik dengan produk-produk tertentu hingga kemudian ia tidak begitu mempertimbangkan kebutuhannya terhadap produk tersebut. FR tidak biasa untuk melakukan survey mengenai produk yang dibelinya. Pencarian informasi yang dilakukannya kerap kali terbatas. Termasuk pada produk elektronik, FR biasanya hanya melihat informasi mengenai produk yang diinginkannya dari katalog dari produk yang diinginkannya atau dari maraknya penggunaan produk dilingkungannya. Walaupun ia tidak begitu memiliki pengetahuan tertentu mengenai barang elektronik, terkadang FR tidak mau bertanya pada orang lain dan mengkonfirmasikan apa yang dilihatnya. Saat ia menyukai produk tersebut, ia langsung berniat membelinya tanpa membandingkannya dengan rekomendasi orang lain. Tipe kepribadian FR, mendukung hal ini yang membuatnya melakukan keputusan bebas tanpa ada campur tangan ataupun saran dari siapapun. FR biasanya tidak bertanya mengenai produk yang akan dibelinya, ia merasa malas bertanya pada orang lain karena merasa lebih tahu apa yang dinginkannya dibandingkan orang lain. FR lebih mempercayai dirinya dan hal-hal yang Universitas Sumatera Utara dilihatnya sendiri dan kemudian mengevaluasinya sendiri. Bila hasil evaluasi terhadap produk itu bagus, maka FR tidak ragu untuk membelinya tanpa bertanya terlebih dahulu pada orang lain meski tingkat kepentingan pembelian yang dilakukannya cukup tinggi. Pengalaman pembelian yang menimbulkan perasaan keragu-raguan atau kecemasan sering dirasakan FR karena ia merasa tidak begitu yakin terhadap kualitas produk yang dipilihnya, atau karena sebelumnya tidak mengumpulkan informasi yang cukup. Pengalaman kecemasan ataupun keraguan setelah pembelian yang dialami FR muncul sebelum penggunaan produk. Hal ini terjadi saat proses pertimbangan kembali setelah pembelian yakni saat ia melihat-lihat kembali produk yang sudah ia beli dirumah atau setelah proses pembayaran produk. Pada beberapa pembelian, kekecewaan menuntun FR untuk tidak lagi memakai produk yang sudah dibelinya, seperti pada pembelian dress dan sweater. Namun pada beberapa pembelian lain, FR tetap menggunakan produk yang dibelinya, meskipun ia merasakan disonansi setelah pembelian produk tersebut. Hal ini karena, FR merasa produk yang dibelinya cukup penting untuk digunakan sehari-hari dan tidak mudah untuk mendapatkan gantinya yang lain. Hal ini terjadi saat FR melakukan pembelian terhadap laptop Acer. Pada mulanya FR ingin membeli laptop karena merasa membutuhkan produk ini untuk keperluan sekolahnya. FR tertarik membeli laptop Acer karena pada saat itu laptop Acer merupakan laptop yang sedang trend, FR merasa tertarik apada produk tersebut. Saat uang untuk membeli laptop diterima, tanpa mengkonfirmasi dahulu Universitas Sumatera Utara mengenai laptop Acer pada orang lain, FR memutuskan untuk langsung membelinya di toko. Meski saat ditoko FR sempat ditawarkan untuk membeli produk lain oleh penjual, FR merasa keputusannya tidak dapat diubah dan ia tetap memilih Acer. Merasa sudah memilih model yang dinginkannya, FR langsung melakukan pembayaran. Setelah proses pembayaran, FR merasa ragu dengan keputusannya karena sebenarnya ia tidak begitu mengetahui kualitas produk elektronik yang sudah dibelinya, namun karena tertarik dengan modelnya maka ia berusaha menghilangkan keragu-raguannya dengan pemikiran lain dan kemudian mencoba memakai produk terlebih dahulu. Bila ia sedang memakai produk bersamaan dengan temannya yang memakai produk sejenis, FR merasa khawatir bahwa kualitas produk yang dibelinya lebih rendah dari pada produk yang dimiliki temannya. Namun karena produk tersebut penting baginya untuk digunakan sehari-hari FR tetap mencoba menggunkannya meskipun akhirnya ia menyesal karena ternyata produk yang dibelinya tidak bertahan lama. Akibatnya, pada pembelian berikutnya FR tidak mau lagi menggunakan produk dengan merk yang sama. A.3.a. Aspek Emotional FR pernah mengalami kecemasan setelah membeli produk laptop. Awalnya, FR membeli karena membutuhkan laptop, ia menyadari pemakaian produk Acer sedang marak dan merupakan produk yang sedang in dan merasa tertarik terhadap produk tersebut. Kemudian FR membujuk ayahnya untuk membelikan laptop Universitas Sumatera Utara karena ia ingin memiliki laptop sendiri untuk keperluan sekolahnya. Pada saat pembelian dilakukan FR memutuskan untuk melakukan pembelian sendiri tanpa ditemani siapapun, FR lebih senang melakukan proses belanja sendiri. ”kan kemaren aku lagi butuh laptop terus waktu itukan laptop masih jarang yang pake.. aku liat kemaren Acer itu keknya booming kali dimana-mana semua orang pake itu.. jadi yaudah aku pengen beli itu” R.1W.3,d7b.563-567h.16 ”yaudah terus aku bilang kan.. tapi terserah ya pa mau merek apa.. terus papa bilang yaudah terserah kakak aja mau merek apa yang penting seneng yang penting ada yauda dikirim duitnya yaudah abis itu aku pigi beli sendiri ketokonya..” R.1W.3,a14b.567- 57h.16 ”aku.. emang kemana-mana agak males ditemenin kalo gak bener- bener penting kak.. misalnya kayak nyari kado buat orang atau nyari bahan untuk dekorasi acara tapi kalo emang barang kebutuhan sendiri aku lebih seneng nyari sendiri..” R.1W.2,cb8b.381-387h.10 Dalam rentang satu bulan sejak FR mengenal produk hingga pembelian produk FR tidak mencari informasi kemanapun mengenai produk yang ingin dibelinya. Hal ini karena FR merasa percaya dengan status produk yang sedang trend sehingga FR meyakini produk pastilah memiliki kualitas yang baik. Karena FR sudah memiliki merk laptop yang diinginkannya, FR tidak meilirik produk dengan merk yang lain. FR merasa yakin dengan pilihannya meskipun ia tidak mengkonfirmasi evalusi yang dibuatnya terhadap produk dengan orang lain. ”Pertama karena ngetrend karena banyak orang yang pake kan.. udah aku bilang aku kalo barang elektronik gak ngerti-ngerti.. bukan gak ngerti sih.. gak.. males update.. dan aku ngerasa aku gak terlalu butuhin barang-barang kekgitu.. kekgitu jadi yaudah apapun yang ada udah dipake ajalah kekgitu” R.1W.4,d13b.1247- 1254h.32 Universitas Sumatera Utara ”Aku mikirnya karena udah banyak yang pake kan kayak motor sendiri kan honda banyak orang pake hondakan berarti emang honda bagus kan..” R.1W.4,d14b.1256-1259h.32 ”soalnya aku ngerasa pengen aja kak kan lagi heboh laptop kemaren terus aku uda liat banyak yang pake Acer .. aku percaya sama yang aku liat..” R.1W.3,aa15b.599-602h.16 ”hmm.. ditokonya itu aku cuma liat mana yang modelnya bagus mana yang enak diliat yaudah terus beli aja..” R.1W.2,a3b.391- 393h.10 ”tapi gak nanya ke siapapun.. akhirnya sampe ditoko langsung beli gak ngerti apa-apa oh yang ini bagus kok modelnya kekgini.. kekgitu–gitu pokok nya langsung dapet aja..” R.1W.2,aa4b.400- 404h.11 Setelah proses pembayaran, dijalan ketika hendak pulang kerumahnya FR merasakan perasaan tidak nyaman akan keputusan yang telah diambilnya. Perasaaan ketidaknyamanan ini dipicu oleh kenyataan bahwa sedikitnya pengetahuan yang dimiliki FR mengenai produk yang dibelinya sehingga FR merasa cemas bila kualitas produk yang dibelinya tidak sesuai harapannya. Kecemasan juga disebabkan oleh keberanian mengambil resiko membeli meski sebelumnya tidak mengumpulkan informasi yang cukup dengan bertanya dengan orang lain. ”seneng sih soalnya uda ada yang bisa dipake uda ada laptop baru.. tapi.. masih mikir ini bagus gak sih.. bagus gak sih.. soalnya kan gaada nanya ke siapapun aku juga sama sekali gak tau soal yang gitu-gitu.. kalo untuk masalah yang lain boleh la tapi kalo udah masalah barang elektonik aku agak sedikit kurang tahu karena gak terlalu tertarik kak..” R.1W.2,a5b.407-415h.11 ”... ada mikir ini bagus gak sih ini kualitasnya gimana sih.. ntar baru dipake udah kek gini.. kek gitu-gitu kak... aku kan gaktau apa- apa soal barang elektronik, terus kok berani beraninya beli ini langsung gak nanya-nanya.. terus aku juga kan gak ada nanya dulu sama yang pernah pake itu..” R.1W.3,a17b.609-618h.17 Universitas Sumatera Utara ”Ini bener gak sih yang dibeli ini bakal bagus gak sih bakal cepat rusak gak sih.. kenapa gak nanya dulu.. ada gak nyamannya..” R.1W.2,a6b.416-419h.11 ”Terus kemaren aku juga gak tau lagi pasaran harganya berapa udah langsung main beli aja jadi mikirnya apa emang udah bener ya harganya tadi gak kemahalan kan ya.. ragu-ragu sih sempet ragu tapi yaudalah yang penting pake dulu..” R.1W.2,a7b.419- 425h.11 Setahun kemudian kecemasan FR terhadap produk yang dibelinya seakan terjawab karena laptop yang dibelinya tidak bertahan lama meskipun ia merasa jarang menggunakannya. ”..cuma kadang setiap makek laptopnya kayak ada rasa cemas sendiri gitu kak, apalagi kalok udah lagi ngerjain tugas sama kawan dan dia ma makek laptop yang berbeda merk sama aku.. emang bagus gak ya lapop yang kubeli ini.. gitu” R.1W.3,a13b.534-540h.15 ”yaudah pas udah ketauan cepat rusak itu kak keselnya itu sampe.. keselnya itu bener-bener kesel karena kan papa juga marah papa bilang kenapa asal beli aja gaada nanya.. terus kemaren aku bilang ke papa kan kemaren papa gaada bilang harus merek ini merek ini... yauda aku beli yang aku pengen aja.. terus abis itu.. tapi masih kesel aja masa aku beli barang gak worthed.. sayang duitnya kak walaupun bukan duit sendiri tapikan sayang kak..” R.1W.2,a8b.427-438h.11 ”cuma setahun kak.. terus batrenya soak.. untuk laptop kan itu cepet banget.. padahal aku orangnya gak suka mainin.. gak suka internet kali..” R.1W.2,a9b.440-443h.12 Setelah membeli, FR seringkali merasa keragu-raguan terhadap keputusan membeli yang diambilnya. Pada pembelian sepatu crocss, FR merasakan keragu- raguan dengan pilihannya akan produk. Meskipun mamanya sudah memberi saran untuk membeli sepatu dengan ukuran lebih besar, ia merasa yakin dengan kepercayaannya sendiri untuk membeli sepatu dengan ukuran yang lebih kecil. Universitas Sumatera Utara ”Terus nyobalah nomernya yang 8 sama 7.. kata mama udah beli yang nomer 8 aja biasanya juga beli kan nomer 8 .. kekgitu terus aku bilang tapi yang 8 kegedean aku gak suka pake sepatu yang gede-gede lebih .. terus mama bilangkan kak itu kekecilan lo.. terus kubilang alah sepatu-sepatu kekgini paling kalo keseringan gede sendiri nanti dia” R.1W.4,ca23b.1372-1386h.35 ”Waktu dijalan itu sedikit sedikit aku liatin kotaknya.. cobak lagi liat kotaknya coba lagi.. mikir ini nomor nya udah sesuai gak ya sama aku.. gimana ya.. sampe mama rewel lagi abis itu dia bilang kan.. mama kan kalo udah marah pake aku aku dia.. terus mama bilang.. kenapa? awas aja gak dipake ya udah banyak uangku keluar.. gitu hahaha..” R.1W.4,a32b.1389-1395h.35 Terkadang FR merasa sifatnya yang tidak mau begitu dicampuri orang lain dalam mengambil keputusan menjadi salah satu penyebab ia mengalami pengalaman belanja yang tidak menyenangkan. Namun sulit baginya untuk mengubah sifatnya ini sehingga ia kerap mengulangi pembelian-pembelian berikutnya dimana dia merasakan pengalaman belanja yang tidak menyenangkan. ”... gregetnya masih terasa sampe mikir kenapa.. kenapa sampe dibeli sih, kenapa gak tanya orang dulu.. kekgitu.. walaupun hobi beli sepatu atau baju tapi kenapa gak nanya mama kenapa gak minta kawani orang, kalo beli sendiri kan jadinya nyesel kekgini.. sayang duitnya mending beli yang lain.. kek gitu sih kak keselnya.. tapi berikutnya.. berikutnya kejadiannya kekgitu lagi hahaha..” R.1W.1,ea1b.193-203h.5 ”jelasin.. terus bilang ke diri sendiri.. lain kali kalo mau beli barang itu harus nanya orang harus kekgini-kekgini.. tapi nanti diulangin lagi kak sifat yang gamau tanya sana-sini itu” R.1W.1,aa1b.175- 179h.5 Kecemasan ataupun keragu-raguan yang dirasakan FR setelah membeli suatu produk tidak jarang berakhir pada tidak terpakainya produk yang sudah dibelinya. Hal ini terjadi pada pembelian sepatu crocs, dress serta sweater. Namun terdapat pula beberapa produk yang tetap digunakan FR karena produk yang Universitas Sumatera Utara dibelinya merupakan produk yang penting untuk digunakan sehari-hari dan tidak mudah baginya mendapatkan ganti yang lain. ”Abistu pas dicoba dirumah kok rasanya freak.. gitu gak cocok kayaknya samaku.. haha aku ngerasa aneh makenya padahal mama bilang enggak kenapa-kenapa.. udah sampe sekarang gak terpikir mau make kak.. tu masih ada dikotak barangnya dirumah..” R.1W.4,eb15b.1524-1530h.38 ”..tapi akhirnya nyesel.. itukan sogo efek lampunya buat gajelas.. jadi pas dipake disana keliatannya enggak apa-apa.. eh ternyata ketika dicoba dirumah ternyata bahannya nerawaang.. bahkan sekalipun pake short itu masih keliatan. Soalnya aku pake dress gitu kan cuma kalo pergi ke gereja, jadi gak sopankan kalo ke tempat ibadah pake baju kek gitu jadi yaudah enggak dipake lagi..” R.1W.1,a2b.239-349h.6 ”...laptopnya.. aku gak ngelakuin apa apa sih kak, pakek aja...” R.1W.3,eb5b.541-542h.15 ”kalo HPnya dipake terus lah kak.. terus klo mau beli HP lagi aku mesti nabung lagi.. capek.. jadi mikirnya udahlah pake handphone udah bisa nelfon, bisa sms, bisa internet udah cukup..” R.1W.1,eb2b.209-213h.6 ”iya kak, apalagi kalo HP kan penting.. kalo sepatu kan masih ada sepatu yang lain jadi bisalah gausah dipake dulu.. kalo HP kan mau pake HP apalagi..” R.1W.1,eb3b.215-218h.6 A.3.b. Aspek Wisdom of purchase FR sering berbelanja dengan tidak direncanakan. Tipe kepribadian FR yang mendukungnya untuk berfokus pada dirinya sendiri mengakibatkannya lebih menyukai menghabiskan waktunya sendiri tanpa ditemani orang lain. Demikian pula saat ia dalam proses berbelanja, FR lebih suka melakukan kegiatan belanja Universitas Sumatera Utara sendirian dari pada ditemani orang lain. Pada pembelian dress, FR tidak yakin apakah sebenarnya ia membutuhkan produk tersebut. ”aku pergi jalan suka sendiri kak.. terus kalo ada yang bagus yaudah dibeli, kalo lagi pengen beli ya beli.. bukan gara-gara butuh sih.. kalo butuh, justru kalo aku butuh malah biasanya aku nanya orang lain tapi itupun aku bilangnya ke mama. Tapi kalo bener- bener aku lagi pergi jalan sendiri, terus melihat sesuatu yang menarik hati, yaudah beli aja..” R.1W.1,bb3b.222-231h.6 Selain itu FR juga kerap berbelanja yang didasarkan pada rasa senang saat membeli sesuatu tanpa pikir panjang dan pertimbangan yang matang. Saat FR menyukai suatu produk, sulit baginya untuk tidak membeli produk tersebut karena ia akan merasa lebih penasaran bila tidak jadi membelinya. ”Aku tipe orang yang kalo misalnya... yaudah aku butuh ini terus begitu pergi ketempat belum tau mau beli apa mau beli baju yang mana.. ngeliat mana yang bagus yaudah langsung beli.. jadi gak pake alternatif-alternatifan .. kalo ada orang kan sehari sebelum pembelian dia survey dulu besoknya baru beli.. kalo aku enggak, mana yang aku pengen mana yang aku suka yaudah beli..” R.1W.2,d5b.325-334h.9 ”ih dress nya lucu.. terus mikir lagi beli gak ya.. beli gak ya.. tapi nanti kalo gak beli nanti kepikiran sampe rumah..” R.1W.1,d3b.237-239h.6 Akibatnya, setelah membeli FR sering merasakan keragu-raguan akan keputusan yang telah diambilnya. Ia merasa bimbang apakah sudah mengambil keputusan yang tepat atau sebaliknya. ”… abis beli itu pas dijalan aku kayak agak ragu sebenarnya apa aku emang butuh ya baju ini.. R.1W.2,b7b.339-342h.9 ”soalnya kan aku emang sering gitu gregetan aku udah liat yang lucu-lucu gitu bawaannya pengen beli aja.. ambil aja gitu.. kok tadi pas beli aku lngsung aja gitu enggak ada nanya-nanya dulu.. gitu- gitu kak.. biasanya itu aku langsung yang ah bodo amatlah yang penting aku senang.. urusan nanti la itu hahaha.. nanti kalo udah Universitas Sumatera Utara ketauan gak bagus barula ’kan bego.. betulkan.. kenapa beli yang ini tadi..” R.1W.2,b8b.342-352h.9 Sifatnya yang suka melakukan pembelian sendiri, membuat FR kerap merasa kesulitan bila dihadapkan pada dua pilihan yang dia sukai, kerena ia hanya dapat mengandalkan informasi yang ada pada dirinya sendiri. Kesulitan dalam memilih salah satu diantara dua membuatnya terbayang-bayang akan produk yang ditolaknya setelah pembelian. ”Yaudah pilih sendiri dicoba dipake.. banyak pilihan aku sama sekali gk tau mau pilih yang mana sanking banyaknya sampe om itu nelpon itu satu jam yang lalu itu aku masih disitu..” R.1W.3,b11b.718-722h.19 ”tapi akhirnya beli juga.. kalo gasalah setelah dipilih-pilih sisalah dua yang modelnya aku paling suka warna krem sama warna merah campur item-item gitu akhirnya belinya yang krem.. tapi sebenernya aku juga pengen yang merah kak.. tapi kalo beli dua- dua duit jajanku aku abis.. hha.. cuma aku masih pengen yang item merah sebenernya..” R.1W.3,b12b.727-736h.20 ”setelah sampai dirumah kepikiran aja memang.. abis diliatliat lagi dirumah kok kayaknya gabagus haha.. kayaknya bakalan lebih senang kalo aku bisa beli yang merah item juga..” R.1W.3,b13b.751-755h.20 Ketika membeli sweater untuk temannya hal yang sama juga dirasakan FR. Ia merasa bimbang dalam memilih antara dua pilihan untuk diberikan pada temannya. ”pas itu aku milihnya susah... aku bingung dia suka dua-duanya, tapi disitu kayak ada bias dari aku, aku sukanya warna hitam, dia sih lebih suka abu-abu cuman item dia juga suka jadi aku pilih item atau abu-abu.. setauku dari temen-temen yang lain dia juga suka abu-abu paling suka sama abu-abu tapi dia juga banyak barang abu-abu.. itu sampe ada sejam aku milih-milih yang dua ini.. akhirnya aku muter dulu.. kutinggal dulu nyari-nyari yang lain manatau ada.. sambil mikir mikir.. ada gak yang lain ya.. akhirnya balik lagi kesitu terus akhirnya aku mikir yaudalah kayaknya yang Universitas Sumatera Utara item lebih netral dari pada abu-abu..” R.1W.3,ba9b.644- 668h.18 Pembelian sweater dilakukan FR untuk menghadiahi temannya. Namun secara tidak sadar FR merasa produk yang dipilihnya merupakan produk yang disukainya, keragu-raguan pun timbul saat FR mengevaluasi keputusannya kembali. ”Disatu sisi aku lega kak.. karna uda ada yang mau dikasikan sama dia tapi karena aku agak ragu abis belinya aku langsung sms temennya lagi temen deketnya.. aku sms temennya nanya dia lebih suka yg item atau abu-abu sebenernya lebih suka yang mana gitu..” R.1W.3,b10b.662-660h.18 ”Pertama gak terlalu deket sama dia setau aku dia suka warna item tapi suka abu-abu juga jadi udah bener gak ya yang kubeli ini.. apa aku cuma mentingin selera aku aja ya tadi pilih warna hitam gitu apalagi abis di sms temen deketnya itu kan ternyata dia lebih suka yang abu-abu.. yaudah disitu ih cemana la ini.. begonya.. beli untuk orang kok malah ngikutin sor sendiri.. haha” R.1W.4,ba23b.1334-1342h.34 FR juga pernah melakukan pembelian HP, pembelian ini awalnya merupakan bentuk hadiah dari ayahnya bila ia dapat lulus ujian dengan hasil memuaskan. Setelah berniat untuk membeli produk yang diinginkannya, FR tidak lagi inginkan handphone dengan merk lain termasuk merk handphone yang disarankan oleh ayah dan adiknya. FR juga tidak melakukan pencarian informasi mengenai produk yang ingin dibelinya setelah itu. ”Oh, pas dikatalog jadi disitu udah ngeliatkan.. uda ngeliat.. satu lagi sama yang merk apaya.. oh papa sebenarnya lebih suka handphone itu BB kak kalo adikku yang cowok bilang Sony aja kameranya lebih bagus.. cuman aku bilang dari dulu aku pake Nokia udah aku mau Nokia aja..” R.1W.4,ca19b.984-994h.26 ”Enggak ada sih.. sebelum aku pake C6 kan aku pake C3 terus aku ngeliat la kan Nokia-nokia yang baru.. kan sebelumnya papa janjiin kalo misalnya lulus snmptn papa beliin HP baru terus mau yang Universitas Sumatera Utara mana.. terus akhirnya kuliatla kan Nokia-nokia keluaran terbaru.. terus aku ketemu C6 aku baca.. aku sekedar baca aja tapi modelnya keren terus kemaren fiturnya juga lumayan lah.. kemaren bandingannya antara X5 sama C6 fiturnya hampir-hampir mirip sih cuman modelnya aku gak suka yang X5 soalnya modelnya kayak yang kotak gitu aku gak suka.. Dikatalog itu bandinginnya.. yaudah setelah itu aku bilang ke papa yaudah nanti beli yang C6 aja” R.1W.4,b15b.893-909h.24 Saat pembelian FR merasa kesulitan memilih antara dua pilihan merk yang disukainya. Masing-masing produk memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri menurutnya. FR menimbang keduanya secara mandiri. ”..jadi langsung minta katalog yang Nokia terus ngeliat keluaran barunya terus bingung milihnya.. aku lupa satu lagi merk apa.. tapi kemaren ada tiga kalo gasalah sebelumnya sampe akhirnya aku mutusin yang X5 atau C6.. terus abis itu yaudalah C6 aja.. terus sampe di counter.. abis itu gak galau-galau lagi kan .. sampe dicounter mau belinya.. terus.. kan sama itu beli sendi.. aku kemaren belinya sendiri atau enggak.. aku lupa kak.. aku beli sama siapa ya kemaren.. aku lupa pokoknya ditengah bingung itu kemaren aku minta sama penjualnya buat ngeliat produknya siapa tau yang dikatalog itu cuma.. apa namanya cuma itu.. gambar doang kan.. terus disodorin.. ini yang X5 ini yang C6 sama penjualnya... jadi disitulah bingungnya kak selama beberapa puluh menit” R.1W.4,b16b.1013-1030h.26 ”Ha? Duaduanya bagus tapi sebenarnya kalo fitur menurutku lebih bagus yang X5 lebih bagus.. kameranya juga kalo gak salah.. yang ini 5 Megapixel yang satu lagi kalo gasalah cuma 3 Megapixel gataulah.. jadi lebih bagus yang X5.. jadi aku pengen itu.. cuma aku gak suka bentuknya.. abis itu ya masih lama la kak pilihnya..” R.1W.4,b17b.991-1011h.27 ”Ada sih kalo gak salah.. cuma enggak kudengar-dengar kali kayaknya.. mm kayaknya itu aku pilih-pilihnya sendiri, papa ngebebasin aja aku maunya apa” R.1W.4,ca20b.1033-1037h.27 ”Modelnya keren kak.. dan dari dulu kan aku memang pengguna Nokia.. jadi aku liat iih ada Nokia baru.. yang kemaren kan juga aku ada liat yang Nokia x series itu.. X5 X2 X3.. jadi kemaren banyak yang X sama yang C.. jadi yang aku liat yang paling keren itu.. sebenernya yang aku tertarik sama yang X5 kalo gaksalah tapi Universitas Sumatera Utara bentuknya jelek, yaudah aku lebih suka sama yang C6..” R.1W.4,b14b.876-885h.24 Hingga setelah pembelian dilakukan, FR masih merasakan keragu-raguan atas keputusan yang sudah diambilnya. Ia masih merasa produk yang ditolaknya memiliki fitur yang lebih lengkap. Evaluasinya terhadap produk terus terjadi hingga ia sampai dirumah, FR mencari-cari informasi di internet mengenai produk yang ditolaknya untuk membuatnya merasa yakin bahwa pilihannya sudah tepat. “Ooh itu kan abis belinya itu kak kan pulang… sampe dirumah diliat-liat lagi kok kayak biasa aja gitu.. sama aja sama yang terakhir aku punya.. malah aku terpikir jadi pengen.. beli X5 aja kak.. haha terus itulah aku bilang ke papa.. mending beli yang lain aja tadi pa..” R.1W.2,b5b.305-311h.8 ”sebenarnya.. sebenarnya aku lebih suka isinya fiturnya yang X5 tapi modelnya aku lebih suka yang C6 .. jadi gimana ya.. yah paling masih kepikiranlah.. sama yang X5” R.1W.2,b6b.313- 317h.9 ”yauda abis beli ya kayak kemaren yang pernah aku ceritain ngerasa ragu-ragu karena sebenarnya gara-gara lebih suka fitur nya itu sama yang X5 tapi lebih suka modelnya yang C6.. Sampe dirumah aku masih liat aku googlling.. cari itunya tentang X5 lagi..” R.1W.4,b19b.1050-1056h.27 ”aku juga gak tau nyari apa kak.. pokoknya cari-cari ajala situ berharap menemukan sesuatu yang membuat aku gak galau lagi sama yang C6 ini haha ” R.1W.4,ec8b.1064-1068h.28 ” setelah itu aku bilang ke papa, pa mendingan kita beli HP yang lain, yang ini programnya biasa aja ternyata.. gaada bedanya sama HP yang kemaren...” R.1W.1,b1b.138-141h.4 Setelah membeli FR mulai merasakan sudah melakukan sesuatu yang salah dalam keputusan membelinya, hal ini juga terjadi saat pembeliannya dievaluasi lagi oleh adiknya,. Namun kemudian ia berpikir bahwa keputusan yang dilakukannya berlandaskan pengalamannya sendiri saat memakai HP dengan jenis Universitas Sumatera Utara yang sama. FR sempat merasa kesal karena keputusannya dikomentari oleh adiknya. ”Tapi adikku yang cowok bilang adikku juga bilang kan kak kenapa gak beli yang X5 aja lebih keren yang itu lo katanya.. modelnya.. modelnya sih dia pendek gini kak.. segini..segini..segini.. jadi bukanya slide atas.. yang aku tau yang model slide atas itu cepat rusak aku pernah beli dulu handphone Nokia yang kapan ya.. tapi yang belum jamanjamannya ada.. belom jaman-jamannya pake kartu memori dulu masi jaman-jaman smp yang baru-baru handphone baru keluar juga.. itu, rusaak jadi gak mau beli lagi yang gitu.. terus aku gak suka yang model kotak- kotak pendek gitu dia kayak buntel-buntel gitu gak suka kak haha..” R.1W.4,ea9b.1082-1100h.28 ”Iya.. tapi adikku yang cowok bilang.. adikku kan namanya ivan, terus si ivan bilang kerenan yang ini lo kak kekgitu-kekgitu.. kitakan pake handphone kan liat isinya juga bukan modelnya doang kekgitu.. terus aku jadi marah hahaha udalah uda kubeli yang ini jadi kesel.. adikku suka.. adikku suka bilang.. suka.. adikku suka ngomong alah nanti ujung-ujungnya nyesel kekgitu .. satu rumah itu udah tau kak..” R.1W.4,ea10b.1103-1113h.29 A.3.c. Aspek Concern over deal Dalam kebanyakan pembelian produk, FR jarang ditemani oleh orang lain. Hal ini karena sifat FR yang tidak suka bila keputusan belanjanya dipengaruhi orang lain. FR merasa senang menghabiskan waktu belanja sendirian karena dengan begitu ia bisa dengan bebas menentukan pilihannya sendiri tanpa ada yang mengomentari keputusannya. Selain itu, FR juga merasa ia lebih mempercayai pilihannya dari pada orang lain. ”Hmm.. biasanya aku membuat keputusan lebih sering karena diri sendiri.. aku jarang nanyak pendapat kecuali misalnya beliin barang buat orang.. kalo beli untuk aku sendiri aku lebih percaya apa yang aku liat apa yang aku rasain gitu..” R.1W.2,ca10b.497- 502h.13 Universitas Sumatera Utara ”Seneng jalan sendiri kak.. apalagi kalo yang temenin bawel.. males aku.. kalo sama mama tu bawel haha.. mending beli yang ini aja yang ini aja.. tu la tadikan mama uda bilangin jangan beli yang ini.. gitugitu.. jadi di omelin.. mending dirumah diomelin dari pada di mall.. soalnya sama mama sering ribut kalo beli barang haha.. karena beda selera kak.. terus mama gak suka aja sampe dirumah barangnya useless.. soalnya kalo mama barangnya itu harus dipake kalo ibu-ibu..” R.1W.4,cb15b.846-858h.23 ”Iya tergerak.. kadang juga gak kepikiran gitu minta ditemani.. lebih ee asik aja jalan-jalan sendiri lagian kan aku udah bilang aku chronic fear of rejection.. aku gak suka pas aku minta tolong sama orang aku ditolak kak, jadi.. aku gak akan pernah bilang aku mau apa.. jadi dari pada ditolak aku sakit hati terus kepikiran. Untuk hal-hal yang kecil aja kayak nanti makan siang bareng yuk, terus temenku bilang gak bisa yaudah aku.. kecew.. aku gak suka ditolak aja kak karena itu bisa menghancurkan moodku satu harian.. bisa satu hari kak..” R.1W.4,cb25b.1452-1466h.37 ”Sebenarya mikirnya itu kalo ikutin orang terus salah kan lebih gak enak lagi tapi kalo aku yang milih salah yaudah kan aku yang milih gitu.. jadi males aja kalo sampe blaming others kalo sampe nyalahin orang lainkan..” R.1W.4,cb16b.861-866h.23 ”Gak juga termasuk gak yakin sama orang juga sih..” R.1W.4,ca17b.868-869h.23 Kepercayaannya terhadap dirinya sendiri juga mengakibatkan FR tidak mau bila keputusannya dipengaruhi oleh orang lain terlebih oleh penjual. Sehingga ia sering meghindari pusat perbelanjaan dimana ia bisa ditawari macam- macam oleh penjual dan lebih memilih berbelanja di Mall yang lebih sedikit berinteraksi dengan penjual. ”kemaren lagi booming.. pas beli itu papa ada bilang sih kenapa gak pake bb aja.. tapi aku bilang gasuka pa, pengennya C6. karena kebetulan dari dulu aku pake HP juga Nokia, jadi aku tertutup sama yang lain jadi harus Nokia” R.1W.1,ca3b.150-152h.4 ”Ke petisah.. ee aku jarang sih kak kesitu-situ.. lebih sering ke mall kalo nyari barang.. soalnya ribet aja kayaknya kalo disana rame gitu kan terus nanti pasti ditawari apa-apa.. pening haha.. kalo di mall Universitas Sumatera Utara paling SPG nya kan.. tapi kan gak segimana kalo di pajak gitu..” R.1W.4,ca22b.1237-1243h.32 Tidak jarang FR menolak produk yang ditawarkan penjual dan lebih mengikuti keinginannya sendiri untuk membeli produk. Saat FR dihadapkan pada penjual atau penjaga toko yang mencoba menawarkan produknya dan memberikan alternatif, FR merasa tidak percaya, karena FR menganggap pedagang akan selalu melebih-lebihkan produknya hanya untuk melariskan dagangannya. ”Tapi aku enggak sih kak.. kalo aku gak suka, yaudah gak suka aja, kalo aku memang mau beli dia mau bilang apapun itu aku gak peduli hehehe” R.1W.1,ca2b.101-106h.3 ”pas milih itu ada sih aku dibilang penjualnya beli yang ini aja mbak.. tapi aku gak, gak terlalu.. aku bukan orang yang terlalu percaya sama apa yang dibilang penjual.. walaupun dia ada kasi brosur-brosur gitu aku udah yakin mau beli Acer aja.. tapi gak nanya ke siapapun.. ” R.1W.2,ca9b.394-400h.11 ”dia nawarin kayak brosur gitu trus juga nawarin.. ini kak.. yang paling banyak dibeli orang model paling baru.. aku gak pernah.. aku mikirnya selalu ya namanya orang dagang dia pasti selalu promo apapun yang lebih mahal.. gak percaya aku.. paling kalo misalnya dia nawarin aku liat aja apa yang ditawarinnya.. sebenernya sempet kepikiran juga sama yang ditawarinnya ini gak ya.. ini gak ya.. gitu.. kan sempet dikeluarinnya laptop yang ditawarinnya itu sempet mikir sih apa yang ini aja.. tapii balik lagi diakan pedagang.. semua pasti dibilangi biar produknya laku.. soalnya emang beda beberapa ratus ribu itu kemaren sama yang aku beli.. lebih mahal yang ditawarin dia.. awalnya aku nanya dulu emang ini gimana kak.. terus yauda dia ngomongnya.. ngomong segala macam tentang produk itu.. akhirnya kubilang gausah deh kak yang Acer aja..” R.1W.3,ca14b.574-596h.16 Tipe kepribadian FR yang tergolong introvert membuatnya lebih berorientasi pada dirinya sendiri demikian pula dalan hal membuat keputusan Universitas Sumatera Utara membeli. Hal ini mendorong FR merasa lebih percaya terhadap dirinya sendiri mengenai produk apa yang lebih sesuai dengannnya dari pada orang lain. ”Lebih percaya aja gaktau entah kenapa..” R.1W.2,ca11b.504h.13 ”Biasa aja kak.. aku gak terlalu mengandalkan.. memang ada sih beberapa yang ngasi saran.. cuman balik lagi.. aku jujur ya kak.. kalo misalnya aku gak percaya sama orang itu aku gak bakal percaya jadi dalam hati tu dia mau ngomong sebanyak apapun cuman dalam hati aku selalu bilang kau pikir aku percaya samamu.. ” R.1W.4,ca21b.1216-1233h.31 ”Gak tau kak.. aku cukup tau lah diriku gitu.. nanti toh aku sendiri yang nikmatin barangnya bukan mereka..” R.1W.4,ca18b.871- 873h.23 Namun pengalamannya dalam membeli produk yang sering mengalami kekeliruan membuat FR sekali mencoba mengikuti saran orang lain untuk membeli produk laptop dan bertanya. Karena FR merasa tidak begitu mengetahui produk ini FR mencoba untuk mempercayai saran orang lain dan membeli sesuai saran. ”pernah kan ada sekali kek aku ngikutin saran orang itu yang beli laptop Asus.. jadi kan Acer itu cuma bisa idup kalo dicolokin dulu.. batrenya udah gak bisa lagi jadi aku beli Asus itu kak.. banyak yang bilang Asus aja..” R.1W.2,c12b.505-510h.13 Setelah mencoba membeli bukannya kepuasan yang didapatkan FR, tetapi hasil yang sama seperti pengalamannya membeli produk sebelumnya. Hanya saja kali ini FR merasa penyesalannya lebih besar karena membeli atas dasar saran orang lain. ”rupanya sama aja kak cepat rusak.. yaudah ternyata kan.. kalo misalnya orang lain yang nyuruh beli ini terus ternyata hasilnya gak bagus kan lebih gak enak lagi rasa nya tapi kalo misalnya kita yang pilih sendiri cemas sih.. gak enak sih cuman gak sampe gedek sama orang lain.. gedeknya sama diri sendiri aja..” R.1W.2,c13b.510-518h.14 Universitas Sumatera Utara ”..jadi mendingan yaudala pilih sendiri aja, kalo misalnya pilih sendiri kan kalo cepat rusak kita yang naggung, tapi kalo dari orang lain kan kalo rusak, ah gara-gara dia, kan lebih gak enak..” R.1W.1,cb6b.185-190h.5 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

B. Responden II RP