3. Melibatkan teman sejawat, dosen pembimbing, dan dosen yang ahli dalam bidang kualitatif untuk berdiskusi, memberikan kritik dan masukan mulai awal
kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti.
4. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisisnya.
5. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data dengan melihat hasil wawancara yang dilakukan pertama kali dengan hasil wawancara yang dilakukan
setelahnya.
F. Prosedur Penelitian Rencana prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
F.1. Tahap persiapan penelitian
a. Mengumpulkan data Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan teori
postpurchase dissonance, pembelian pada wanita, dan tipe kepribadian introvert.
b. Menyusun pedoman wawancara Peneliti menyusun pedoman wawancara berdasarkan kerangka
teori. Kemudian disusun butir-butir pertanyaan untuk menjadi pedoman dalam proses wawancara. Setelah disusun, peneliti melakukan professional
judgment dengan dosen pembimbing serta beberapa ahli yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan proses wawancara untuk menilai efektifitas pedoman wawancara serta mengecek kembali apakah tujuan yang ingin dicapai telah terpenuhi.
c. Membuat informed consent Informed consent adalah pernyataan pemberian izin oleh subjek.
Dalam pemberian informed consent peneliti juga menjelaskan mengenai penelitian serta tujuan dan manfaat penelitian. Pernyataan ini dibuat
sebagai bukti bahwa subjek telah menyepakati bahwa dirinya akan berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini tanpa ada paksaan
dari siapapun. d. Mempersiapkan alat-alat penelitian
Alat – alat yang dipersiapkan adalah alat perekam, pedoman wawancara serta alat tulis yang berguna sebagai pendukung proses
pengumpulan data. e. Persiapan pengumpulan data
Peneliti mencari beberapa orang subjek yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan, kemudian peneliti menghubungi calon
responden untuk menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan dan meminta kesediaannya untuk menjadi responden.
f. Membangun rapport dan menentukan jadwal wawancara Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian, peneliti
meminta kesediaan untuk bertemu dan mulai membangun rapport sekaligus melakukan informed consent dimana peneliti menjelaskan
penelitian secara umum meliputi tujuan dan manfaat penelitian serta
Universitas Sumatera Utara
aktivitas dan peran reponden dalam penelitian ini, apa yang diharapkan dari responden dan disampaikan bahwa informasi yang mereka berikan
hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian serta identitas responden terjamin kerahasiaannya. Setelah itu peneliti dan responden mengadakan
kesepakatan tentang pertemuan pelaksanaan penelitian selanjutnya yang meliputi waktu dan lokasi wawancara.
F.2. Tahap pelaksanaan penelitian
a. Melakukan konfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara Sebelum wawancara, peneliti melakukan konfirmasi ulang waktu dan
tempat wawancara yang sebelumnya telah disepakati oleh responden. Konfirmasi ulang ini dilakukan dua puluh empat hingga lima jam sebelum
wawancara dilakukan dengan tujuan agar memastikan partisipan dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan dalam melakukan wawancara. Setelah ada
kesepakatan waktu dan tempat, peneliti melakukan wawancara.
b. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara
Sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta responden untuk menandatangani “Lembar Persetujuan Wawancara” yang menyatakan bahwa
responden mengerti tujuan wawancara, bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan, mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian sewaktu-waktu
serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Setelah itu, peneliti mulai melakukan proses
wawancara berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti melakukan beberapa kali wawacara untuk mendapatkan hasil dan data yang maksimal.
c. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim Setelah proses wawancara selesai dilakukan dan hasil wawancara telah
diperoleh, peneliti kemudian memindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding dengan
membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan
mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari Poerwandari, 2007.
d. Melakukan analisa data
Bentuk transkrip verbatim yang telah selesai dibuat kemudian dibuatkan salinannya. Peneliti kemudian menyusun dan menganalisa data dari hasil transkrip
wawancara yang telah di koding menjadi sebuah narasi yang baik dan menyusunnya berdasarkan alur pedoman wawancara yang digunakan saat
wawancara.
e. Menarik kesimpulan, membuat diskusi, dan saran Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab
permasalahan, kemudian peneliti menuliskan diskusi terhadap kesimpulan dan seluruh hasil penelitian. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi penelitian selanjutnya.
F.3. Tahap pencatatan data
Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada partisipan untuk merekam wawancara yang akan dilakukan. Untuk memudahkan
pencatatan data, peneliti menggunakan alat perekam sebagai alat bantu agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari
hasil rekaman kemudian akan ditranskripkan secara verbatim untuk dianalisa.
G. Teknik dan Prosedur Analisa Data