D. Dinamika Postpurchase dissonance pada konsumen wanita dengan tipe
kepribadian introvert
Dalam melakukan pembelian, konsumen dapat dibedakan dari beberapa aspek. Salah satu aspek yang membedakan konsumen dalam pembelian yaitu
gender. Telah banyak penelitian membuktikan bahwa perilaku membeli pada pria berbeda dengan wanita. Dalam membeli, wanita dilaporkan lebih menikmati
berbelanja daripada pria, serta wanita lebih terlibat dalam kegiatan belanja Fischer Arnold, 1990. Salah satu contoh penelitian lain adalah penelitian
Bakshi 2012 yang meneliti perbedaan proses pembelian konsumen berdasarkan gender, dari awal mula proses problem recognition hingga proses setelah
pembelian. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disonansi setelah pembelian lebih tinggi dirasakan oleh konsumen wanita. Hal ini disebabkan oleh banyak hal,
yakni wanita lebih menggunakan internally focused dimana mereka cenderung berbicara untuk berhubungan dengan orang lain, mempercayai kedalaman
pencarian informasi, lebih subjektif dan mempercaya diri saat mengambil keputusan, lebih menilai hubungan emosionalnya dengan pembelian, dan juga
cenderung melihat pembelian sebagai keputusan jangka panjang atau long term decision.
Dalam melakukan pembelian wanita juga dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah faktor kepribadian. Menurut Kardes 2002 kepribadian
merupakan faktor internal yang cukup berperan dalam kemunculan postpurchase dissonance yang dirasakan konsumen selain faktor eksternal.
Universitas Sumatera Utara
Kepribadian merupakan suatu karakteristik yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku. Menurut Carl Jung dalam Hall, 1985
kepribadian adalah realisasi tertinggi dari penggabungan antara keistimewaan yang dibawa sejak lahir, keberanian dalam menghadapi kehidupan, penguatan dari
konstitusi tubuh, keberhasilan beradaptasi terhadap kondisi ingkungan, dan tekad diri yang besar. Jung merupakan salah satu ahli yang menggolongkan tipe
kepribadian dalam ekstrovert dan introvert. Tipe kepribadian introvert cenderung untuk membuat keputusan yang
voluntary bebas, karena tipe kepribadian ini sangat berorientasi pada dirinya sendiri. Hal ini dikuatkan dalam potongan wawancara bersama C 21 tahun yang
pernah mengikuti tes kepribadian Big five dengan hasil kepribadian introvert. Sehingga setelah membeli, kosumen dengan tipe kepribadian introvert lebih
cenderung merasakan postpurchase dissonance. “aku kalo beli sesuatu itu gak mikir-mikir panjang, enggak suka
tanya sana-sini, jadi asal cocok dimata, keliatan lucu dan aku suka langsung beli aja gitu, waktu udah sampe rumah aku mikir sendiri
kenapa aku beli ini ya” Wawancara personal, Maret 2013
Postpurchase dissonance adalah suatu keraguan atau kecemasan yang dialami oleh seorang konsumen setelah melakukan suatu keputusan yang sulit dan
relatif permanen Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2007. Dalam mengetahui dissonansi seseorang dapat dilihat dari tiga dimensi postpurchase dissonance yang
dikemukakan oleh Sweeney, Hausknecht dan Soutar 2000. Dimensi pertama merupakan emotional. Emotional merupakan ketidaknyamanan psikologis yang
dialami seseorang terhadap keputusan membeli. Saat konsumen merasa keputusan yang sudah diambilnya ternyata tidak memiliki pertimbangan yang matang, maka
Universitas Sumatera Utara
ia akan merasakan postpurchase dissonance. Salah satu ciri dari wanita dengan tipe kepribadian introvert adalah sibuk dengan diri sendiri dan urusan internalnya
Jung dalam Hall, 1985. Hal ini membuat kerap kali wanita dengan tipe kepribadian introvert melakukan keputusan belanja dengan mandiri Sitorus,
2007. Ciri lain seperti introspektif Jung dalam Hall, 1985, membuat konsumen cenderung memikirkan kembali tindakannya setelah mengambil suatu keputusan.
Sehingga saat merasakan kesalahan setelah melakukan pembelian maka konsumen wanita dengan tipe kepribadian introvert melakukan introspeksi pada
dirinya sendiri dan tidak menyalahkan orang lain. Berikut potongan wawancara bersama RP :
”aku sendiri sih.. kan aku yang mutusin akhirnya.. ya cemana- cemanannya itu konsekuensi aku.. itupun karena aku uda bingung
kali miliih dua itu.. kalo barang yang awalnya aku pengen itu ada kurasa aku gak bakal nelpon dia hahaha karena belinya udah lama
kali kan..” Wawancara personal, Maret 2014
Berikutnya wisdom of purchase, yaitu ketidaknyamanan yang dialami seseorang setelah transaksi pembelian. Konsumen dengan tipe kepribadian
introvert juga memiliki ciri pendiam Jung dalam Schultz Schultz, 1994 dan lebih suka menghabiskan waktunya sendiri Briggs Myers, 1976. Hal ini
menyebabkan konsumen wanita dengan tipe kepribadian intorvert jarang sekali memiliki teman belanja dan pendapat kedua dalam membeli sesuatu. Sehingga ia
cenderung untuk lebih mengikuti keinginannya sendiri. ”iya tergerak.. kadang juga gak kepikiran gitu minta ditemani..
lebih ee asik aja jalan-jalan sendiri ..” Wawancara personal, Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
Hal lain adalah terdapat kecenderungan untuk tidak begitu mudahnya percaya dengan saran yang diberikan orang lain dan lebih berorientasi pada
pengalaman subyektif yang dimiliki oleh diri sendiri Jung dalam Hall, 1985. Ketidakpercayaan pada orang lain, menyebabkan konsumen dengan tipe
kepribadian introvert harus memilih sendiri produk yang sesuai dengan apa yang diinginkannya.
”Nanti kalo nanya lagi aku bingung.. aku kan gak gampang percaya juga kak jadi nanti takut tambah bingung.. gak jadi jadi
beli ujungnya.. terus kan aku” Wawancara personal, Maret 2014 ”... aku nanyanya kayak yang ngegeneral gitu kak.. tapi kalo
misalnya orang yang aku tanyain itu uda sampe bilang kayak udah beli yang ini aja bagusan yang ini.. ah udalah.. berarti emang dia
lebih suka sama produknya yang itu makanya dibagus-bagusin kelebihannya kekgitu.. aku mikirnya kekgitu.. aku uda gak
percaya.. haha” Wawancara personal, Maret 2014
Hal ini membuat konsumen introvert lebih berkemungkinan untuk mengalami kesulitan dalam memilih suatu produk. Sebab ia harus memilih sendiri
produk yang diinginkannya. Akibatnya setelah belanja kerap timbul pertanyaan- pertanyaan mengenai kebijakan keputusan yang telah dibuat.
Terakhir adalah concern over deal, ketidaknyamanan yang dialami seseorang setelah pembelian dimana mereka bertanya-tanya apakah telah
dipengaruhi oleh tenaga penjual yang bertentangan dengan kemauan atau kepercayaan mereka. Mengingat berbagai ciri yang dimiliki konsumen wanita
dengan tipe kepribadian introvert Jung dalam Hall, 1985, dimensi concern over deal berpeluang untuk tidak begitu memiliki pengaruh dalam kegiatan belanja
wanita introvert. Salah satu ciri tipe kepribadian introvert yang pemalu dan tidak banyak bicara Jung dalam Schultz Schultz, 1994 membuat wanita dengan tipe
Universitas Sumatera Utara
kepribadian introvert lebih menyempitkan wilayah pencarian informasi pada orang-orang tertentu saja. Hal ini membuat informasi yang didapatkan mengenai
suatu produk lebih tidak beragam. Selain itu, kecenderungan untuk berfokus pada dirinya sendiri dan introspektif Jung dalam Hall, 1985 memungkinkan
konsumen dengan tipe kepribadian introvert melakukan penyaringan informasi yang didapatkan dari luar untuk dicocokkan kembali dengan value yang
dimilikinya. Namun hal tidak menutup kemungkinan bila konsumen dengan tipe kepribadian intorvert dapat pula merasakan concern over deal.
Tiga dimensi disonansi tersebut dapat menggambarkan bagaimana bentuk disonansi yang dirasakan wanita dengan tipe kepribadian introvert. Sangat
menarik melihat bagaimana perilaku konsumen pada wanita dengan kepribadian introvert dapat sangat mempengaruhi proses pembelian hingga mengakibatkan
pospurchase dissonance. Maka berdasarkan penjelasan diatas peneliti lebih tertarik melihat dinamika postpurchase dissonance yang dirasakan oleh wanita
dengan tipe kepribadian introvert.
Universitas Sumatera Utara
KERANGKA BERFIKIR
Skema 1. Kerangka Berfikir
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN