BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 2004. Metode penelitian merupakan
unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2003.
A. Pendekatan Kualitatif
Metode kualitatif berusaha memahami suatu gejala sebagaimana pemahaman responden yang diteliti, dengan penekanan pada aspek subjektif dari
perilaku seseorang Poerwandari, 2007. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif-studi kasus. Diharapkan dengan
menggunakan metode ini akan tampak dinamika postpurchase dissonance dari hasil temuan di lapangan dalam konteks yang sesungguhnya serta dapat
mempelajari dengan lebih mendalam mengenai pembelian pada wanita dengan tipe kepribadian introvert.
Penelitian kualitatif dianggap lebih sesuai untuk mengetahui dinamika postpurchase dissonance pada tipe kepribadian introvert. Sebab setiap individu
merasakan pengalaman yang beragam mengenai tipe dissonance serta lamanya dissonance yang dirasakan. Selain itu kadar introvert yang dimiliki setiap orang
juga berbeda-beda pula sehingga menjadi alasan peneliti memilih metode penelitian kualitatif. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Poerwandari 2007
Universitas Sumatera Utara
bahwa pendekatan yang sesuai untuk penelitian yang tertarik dalam memahami manusia dengan segala kekompleksitasannya sebagai makhluk subjektif adalah
penelitian kualitatif.
B. Responden Penelitian B.1. Karakteristik responden
Pemilihan responden penelitian didasarkan pada karakteristik tertentu. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah :
a.
Wanita.
Alasan diambil responden wanita pada penelitian ini karena wanita merupakan konsumen yang memiliki kecenderungan merasakan dissonance
lebih besar dari pada konsumen pria.
b. Memiliki tipe kepribadian introvert pernah mengikuti tes standard
mengukur tipe kepribadian ekstrovert – introvert MBTI.
Peneliti lebih tertarik melihat dissonance yang dirasakan responden dari tipe kepribadian introvert karena kecenderungan untuk mengalami
dissonance lebih besar daripada tipe kepribadian lain.
c.
Pernah mengalami dissonance setelah melakukan pembelian.
Alasan diambil responden ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui dinamika terjadinya dissonance, jadi harus mengambil responden
yang sedang atau sudah pernah mengalami dissonance setelah pembelian.
Universitas Sumatera Utara
B.2 Jumlah responden
Dalam penelitian kualitatif, untuk tujuan generalisasi jumlah sampel dan cara pengambilannya mendapat perhatian serius. Metode sampling dan
karakteristik sampel berperan terhadap sejauh mana penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Menurut Banister dkk dalam Poerwandari,
2007, dengan fokusnya pada kedalaman dan proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit. Satu kasus tunggalpun dapat
dipakai bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti memperoleh kasus lebih banyak. Menurut Poerwandari 2007, penelitian kualitatif bersifat relatif
luwes. Oleh sebab itu, tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel pada penelitian kualitatif
diarahkan pada kecocokan konteks Sarantakos, dalam Poerwandari 2007. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan 2
orang sampel.
B.3 Prosedur pengambilan responden
Patton menguraikan pedoman pengambilan sampel pada penelitian kualitatif, yang harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian
Poerwandari, 2007. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin memakai prosedur pengambilan responden dengan purposive yang terstratifikasi. Melalui pendekatan
ini, peneliti mengambil kasus-kasus yang menjelaskan kondisi rata-rata serupa dengan pendekatan pengambilan kasus tipikal, tetapi juga kasus-kasus yang
menjelaskan kondisi diatas rata-rata dari suatu fenomena variasi maksimum.
Universitas Sumatera Utara
Dengan strategi ini peneliti tidak berfokus pada upaya mengidentifikasi masalah- masalah mendasar, melainkan pada upaya menangkap variasi-variasi besar dari
responden Patton dalam Poerwandari, 1998. Dalam memilih sampel digunakan dasar teori yang dikemukakan oleh
Jung mengenai tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan cara memberikan tes MBTI Myers-Briggs Type Indicator yang berasal dari pendekatan Jung.
Sehingga didapatkan dinamika yang tepat mengenai postpurchase dissonance yang benar-benar dirasakan oleh wanita dengan kepribadian introvert. Namun
karena keterbatasan peneliti, dalam penelitian ini hanya mendapatkan dua variasi sampel yakni kepribadian introvert yang tergolong light rendah dan middle
sedang sementara variasi tipe kepribadian introvert yang tergolong high tinggi tidak didapatkan.
C. Metode Pengambilan Data