IdentifikasiResiko denganMetode Penilaian Risiko

setelah tersengat aliran listrik.Cara ini bersifat primitif dan terlambat karena kecelakaan telah terjadi, baru kita mengenal dan mengambil langkah pencegahan. 2. Teknikmetoda semiproaktif Teknik ini disebut juga belajar dari pengalaman orang lain karenakita tidak perlu mngalaminya sendiri. Teknik ini lebih baik karena tidakperlu mengalami sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya. 3. Teknikmetoda proaktif Metoda terbaik untuk mengidentifikasi bahaya adalah cara proaktif,atau mencari bahaya sebelum bahaya tersebut menimbulkan akibat ataudampak yang merugikan.

3.10.2. IdentifikasiResiko denganMetode

JobSafety Analisys JSA JSAadalahsebuahteknikanalisisbahayayangdigunakanuntukmengidentifikas ibahayayangadapadapekerjaanseseorangdanuntukmengembangkan pengendalianyangtepatuntukmengurangiresiko.JSAumumnyatidakdigunakan untukmelakukanpeninjauandesainataumemahamibahayadarisuatuproseskompleks. JSAmerupakan suatu analisisyangmenghasilkan sebuahrekomendasi daritinjauanproseshazardyanglebihdetail.HasildariJSAiniharusdituliskan dalambentukformal,yaituberupaproseduruntuksetiap pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah dalammembuatJSA antara lain: a. Memilihpekerjaanuntuk ditinjau ulang b. Membagi-bagipekerjaan dalambeberapalangkah c. Mengidentifikasipotensibahayadisetiaplangkah d. Menetapkantindakanatauproseduruntukmengurangipotensibahaya. Teknikinibermanfaatuntukmengidentifikasidanmenganalisisbahayadalam suatupekerjaan.Halinisejalandenganpendekatansebabkecelakaanyangbermula dariadanyakondisiatautindakantidakamansaatmelakukansuatuaktivitas.Karenaitu denganmelakukanidentifikasibahayapadasetiapjenispekerjaan dapatdilakukanlangkahpencegahanyang tepatdanefektif. Beberapa keuntungandalampenggunaan JSAadalahkarenaJSA mudah dimengerti,tidakperlumelakukantraining,dapatdilakukandengan mudah karenapengalamanseseorang.HasildariJSAinidapatdigunakanuntukmelatih pekerjabaru.

3.10.3. Penilaian Risiko

Setelah melakukan identifikasi bahaya dilanjutkan dengan penilaianrisiko yang bertujuan untuk mengevaluasi besarnya risiko serta skenario dampak yang akan ditimbulkannya. Penilaian risiko digunakan sebagailangkah saringan untuk menentukan tingkat risiko ditinjau darikemungkinan kejadian likelihood dan keparahan yang dapat ditimbulkanseverity. Resiko dianalisis dengan menggabungkan perkiraan konsekuensi dan kemungkinan dalam konteks pengendalian yang ada.Untuk menghindari Universitas Sumatera Utara penyimpangan dari sumber informasi yang tersedia dan teknik yang digunakan ketika menganalisis konsekuensi dan kemungkinan. Konsekuensi adalah Akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif, berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan atau menguntungkan.Bisa juga berupa rentangan akibat-akibat yang mungkin terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian. Probabilitas digunakan sebagai gambaran kualitatif dari peluang atau frekuensi.Kemungkinan dari kejadian atau hasil yang spesifik, diukur dengan rasio dari kejadian atau hasil yang spesifik terhadap jumlah kemungkinan kejadian atau hasil. Eksposure paparan adalah frekuensi pemaparan terhadap bahaya atau sumber resiko Analisis resiko bergantung pada informasi resiko dan data yang tersedia.Metode analisis yang digunakan dapat bersifat kualitatif, semikuantitatif, dan kuantitatif bahkan kombinasi ketiganya. Universitas Sumatera Utara 1. Penilaian resiko dengan analisis kualitatif Analisis kualitatif menggunakan bentuk kata atau skala deskriptif untuk menjelaskan seberapa besar potensi resiko yang akan diukur. Hasilnya dapat termasuk dalam kategori resiko rendah, resiko sedang dan resiko tinggi. Tabel 3.1. Nilai Tingkat Keparahan Consequences Tingkat Penjelasan Defenisi 5 Sangat tinggi Catastropic Kematian, keracunan hingga luar area dengan efek gangguan, kerugian finansial sangat besar 4 Tinggi Major Kecelakaan besar, kehilangan kemampuan produksi, penanganan luar area tanpa efek negatif, kerugian finansial besar 3 Sedang Moderate Penanganan kecelakaan tingkat sedang, penanganan ditempat dengan bantuan pihak luar, fianansial besar 2 Rendah Minor P3K, penanganan di tempat, kerugian finansial sedang 1 Tidak Signifikan Insignificant tidak ada kecelakaan, sedikit kerugian finansial Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline Tabel 3.2. Ukuran Kualitatif dari Kemungkinan Probability Rating Penjelasan Defenisi 5 Frequent Selalu terjadi 4 Probable Sering terjadi 3 Occasional Kadang-kadang dapat terjadi 2 Unlikely Mungkin dapat terjadi 1 Improbable Sangat jarang terjadi Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3.Matriks Analisis Risiko Kualitatif Level Risiko Probability Consequence 5 Catastropic 4 Major 3 Moderate 2 Minor 1 Insignificant 5 Almost Certain E E E H H 4 Likely E E H H M 3 Moderate E E H M L 2 Unlikely H H M L L 1 Rare H H M L L Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline Keterangan: E : Ekstrim, sangat berisiko, dibutuhkan tindakan secepatnya H : High, beresiko besar, dibutuhkan perhatian dari manajemen puncak M : Medium, risiko sedang, tenggung jawab manajemen harus spesifik L : Low, risiko rendah, ditangani dengan prosedur rutin 2. Penilaian resiko dengan analisis semikuantitatif Dalam analisis semikuantitatif, skala kualitatif yang telah disebutkan sebelumnya diberi nilai.Setiap nilai yang diberikan haruslah menggambarkan derajat konsekuensi maupun probabilitas dari risiko yang ada.Diperlukan kehatihatian dalam menggunakan analisis semi kuantitatif, karena nilai yang dibuat belum tentu mencerminkan kondisi obyektif yang ada dari sebuah risiko. Ketepatan perhitungan tergantung dari tingkat pengetahuan tim ahli dalam dalam analisis tersebut terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4. Kriteria dan Nilai dari Faktor Consequences Tingkatan Deskripsi Rating Catastrophe Kematian banyak orang, aktifitas dihentikan, kerusakan permanen pada lingkungan luas 100 Disaster kematian pada satu hingga beberapa orang, kerusakan permanen pada lingkungan lokal 50 Very Serious Cacat permanen, kerusakan temporer lingkungan lokal 25 Serious Cacat nonpermanen 15 Important Dibutuhkan perawatan medis, terjadi emisi buangan tetapi tidak menimbulkan kerusakan lingkungan 5 Noticeable Luka ringan, sakit ringan, kerugian sedikit, terhentinya kegiatan sementara. 1 Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline Tabel 3.5. Kriteria dan Nilai dari Faktor Probability Tingakatan Deskripsi Rating Almost Certain Kejadian yang hampir terjadi jika ada kontak dengan bahaya 10 Likely Kemungkinan terjadinya 50-50 6 Unusual but possible Suatu kejadian yang tidak biasa namun masih memiliki kemungkinan untuk terjadi 3 Remotely Possible Suatu kejadian yang sangat kecil kemungkinan terjadinya 1 Conceivable Tidak pernah terjadi walaupun telah bertahun-tahun 0,5 Practically Impossible Secara nyata belum pernah terjadi 0,1 Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline Tabel 3.6. Kriteria dan Nilai dari Faktor Exposure Tingakatan Deskripsi Rating Continously Beberapa terjadi dalam sehari terus menerus 10 Frequently Sekali terjadi dalam sehari sering 6 Occasionally Sekali dalam seminggu sampai sekali dalam sebulan kadang-kadang 3 Infrequent Sekali dalam sebulan hingga sekali dalam setahun tidak sering 2 Rare diketahui pernah terjadi jarang 1 Very rare Tidak diketahui terjadinya sangat jarang 0,5 Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline Universitas Sumatera Utara Penentuan tingkat resiko dilakukan setelah ketiga komponen resiko Konsekuensi, paparan, dan kemungkinan telah ditentukan besarannya. Untuk menentukan tingkat resiko maka dilakukan pengalian terhadap ketiga komponen risiko tersebut berdasarkan rumus berikut: Level of risk = Consequences x Exposure x Likelihood Dari hasil perhitungan level of risk di atas kemudian dikelompokkan sesuai kriteria tingkat resiko. Tabel 3.7. Skala Tingkatan Risiko Tingkatan Deskripsi Tindakan 350 Very high Penghentian aktifitas sampai tingkat risiko dikurangi 180-350 Priority Memerlukan penanganan secepatnya 70-180 Substantial Mengharuskan perbaikan 20-70 Priority 3 Memerlukan perhatian 20 Acceptable Lakukan kegiatan seperti biasa Sumber ASNZS 4360:2004 Risk Management Guideline 3. Penilaian analisis resiko dengan analisis kuantitatif Analisis dengan metode ini menggunakan nilai numerik.Kualitas dari analisis tergantung pada akurasi dan kelengkapan data yang ada.Konsekuensi dapat dihitung dengan menggunakan metode modeling hasil dari kejadian atau kumpulan kejadian atau dengan memperkirakan kemungkinan dari studi eksperimen atau data sekunder data terdahulu.Probabilitas biasanya dihitung sebagai salah satu atau keduanya exposure dan probability.Kedua variabel ini probabilitas dan konsekuensi kemudian digabung untuk menetapkan tingkat resiko yang ada. Universitas Sumatera Utara

3.10.4. Evaluasi Resiko

Dokumen yang terkait

Hazard Identification Risk Assessment And Control.

1 2 24

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)Dalam Upaya Mencapai Zero Accident (Studi

1 6 15

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)Dalam Upaya Mencapai Zero Accident (Studi

0 2 13

EVALUASI KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARDS IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL(HIRARC).

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 11

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 1

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 2 27

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

1 2 2

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 21