2.3 Hubungan antara Leverge Keuangan dengan Profitabilitas
Perusahaan
Kebijakan utang suatu perusahaan tercermin dari hasil kebijakan pendanaan tersebut dalam menentukan struktur modalnya. Teori Agensi yang
menyatakan bahwa adanya tingkat pinjaman utang yang tinggi merupakan insentif bagi manajer untuk bekerja lebih disiplin, karena harus memastikan arus
kas yang dihasilkan mencukupi untuk membayar utang dan biaya bunga yang timbul dari utang tersebut. Sehingga peningkatan leverage dapat memaksa
manajer untuk lebih disiplin dalam penggunaan arus kas bebas. Dengan cenderung meningkatkan utang yang sejalan dengan persyaratan pelunasan utang yang lebih
tinggi akan memaksa manajer untuk lebih disiplin. Jika utang tidak dilunasi seperti yang disyaratkan, perusahaan akan jatuh bangkrut, yang dapat membuat para
manajer tersebut kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu, seorang manajer mungkin tidak akan menggunakan arus kas bebas tersebut untuk pengeluaran yang
tidak perlu jika perusahaan mempunyai persyaratan pelunasan utang yang bisa mengorbankan jabatannya.
Teori pertukaran menjelaskan bahwa perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, di mana penghematan pajak tax shields dari
tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan financial distress. Dalam hal ini pembayaran bunga yang dapat dikurangkan dari perhitungan pajak
dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan sejalan dengan peningkatan utang, selama posisi utang dalam sruktur modal masih berada di bawah target struktur
modal optimal. Sedangkan Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan
19
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana
internal yang melimpah. Peneliti menggunakan teori struktur modal tersebut sebagai dasar
menganalisis hubungan antara leverage keuangan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sebagai pembanding, akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan konsep dengan penelitian ini.
Akhtar 2012 yang menemukan hubungan yang positif antara leverage keuangan DER dengan profitabilitas ROA, ROE, NPM, Growth Sales, dan
Dividend Cover Ratio . Sejalan dengan hasil tersebut, Rehman 2013 menemukan
hubungan positif antara Leverage DE dengan ROA dan Sales Growth. Namun dalam penelitiannya Leverage DE memiliki hubungan negatif dengan EPS,
NPM dan ROE. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian Akhtar 2012. Sedangkan Pratheepkanth 2014 menemukan bahwa DER memiliki hubungan
positif dengan Gross Profit Ratio, namun memiliki hubungan negatif dengan Net Profit Ratio
, ROA, dan ROE. Beberapa penelitian tersebut akan disajikan secara ringkas pada tabel 2.1
berikut ini :
2 0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama, tahun, dan judul
Rehman, Syed Shah Fasih Ur, 2013,
Relationship between Financial
Leverage and Financial
Performance: Empirical Evidence
of Listed Sugar Companies of
Pakistan Variabel
Variabel Independen
: Debt to Equity DE
Variabel Dependen: Earning per Share
EPS, Net Profit Margin NPM, Return
On Assets ROA, Return on Equity
ROE dan Sales Growth
Model analisis
Analisis Korelasi
Pearson Product
Moment Temu an
DE memiliki hubungan positif dengan ROA dan
Sales Growth. Namun DE memiliki hubungan
negatif dengan EPS, NPM dan ROE
Akhtar, Shehla, et al, 2012, Relationship
between Financial Leverage and Financial
Performance: Evidence from Fuel Energy
Sector of Pakistan
Pratheepkanth, Puwanenthiren
,2014, Capital Structure and
Financial Performance:
Evidence From Selected Business
Companies
In Colombo Stock Exchange Sri Lanka
21
Universitas Sumatera Utara
Variabel Independen:
Gearing Ratio dan Debt Equity Ratio
DER. Variabel Dependen:
Return on Assets, Return
on Equity, Dividend cover
ratio, Dividend Ratio to Equity, Net
Profit Margin, Earning Per Share,
Sales Growth Variabel Independen:
Debt to Equity Ratio DER
Variabel Dependen: Gross Profit Ratio, Net
Profit Ratio, Return On Assets ROA dan
Return on Equity ROE
Analisis Korelasi
Pearson Product
Moment Analisis
Korelasi Pearson
Product Moment
DER memiliki hubungan positif dengan variabel-
variabel kinerja keuangan. Sedangkan Gearing Ratio
memiliki hubungan negatif dengan variabel-variabel
kinerja keuangan. DER memiliki hubungan
positif dengan Gross Profit Ratio, namun
memiliki hubungan negatif dengan Net Profit
Ratio, ROA, dan ROE.
Sumber: Data Penelitian Terdahulu
22
Universitas Sumatera Utara
Leverage Keuangan
Profitabilitas Perusahaan DAR X1
ROA Y1
ROE Y2 LDER X2
TIER X3 H1
NPMY3
2.5 Kerangka Konseptual