Maka dapat disimpulkan bahwa memang terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara leverage keuangan dengan profitabilitas
perusahaan melalui ROA.
4.5.2 Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas
Return on Equity-ROE
Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonikal di atas, dapat dilihat bahwa Debt to Asset Ratio DAR, Long Term Debt to Equity Ratio
LDER dan Time Interest Earned Ratio TIER sebagai indikator leverage keuangan memiliki hubungan yang kuat dan negatif tidak searah dengan
Return on Equity ROE sebagai indikator profitabilitas perusahaan.
Temuan ini tidak sejalan dengan teori agensi dan teori pertukaran namun sejalan dengan Pecking Order Theory yang menyatakan hubungan
negatif antara hutang dengan tingkat profitabilitas perusahaan. Karena perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat
hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang melimpah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa n utang memiliki hubungan negatif terhadap rasio pengembalian atas modal. Hal ini diduga karena
peneliti menggunakan asumsi struktur modal optimal di mana proporsi utang tidak melebihi 50 dari total pasiva, sehingga sumber dana yang
berasal dari ekuitas eksternal dinilai terlalu tinggi dan jumlahnya lebih besar daripada utang. Hal ini menyebabkan setiap penambahan utang akan
menurunkan tingkat pengembalian atas modal ROE.
87
Universitas Sumatera Utara
Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rehman 2013 dan Pratheepkanth 2014 yang menemukan bahwa
leverage memiliki hubungan negatif dengan return on equity ROE.
Namun hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akhtar 2012 yang menemukan bahwa leverage memiliki hubungan
positif dengan return on equity ROE.
4.5.3 Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Net
Profit Margin-NPM
Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonikal di atas, dapat dilihat bahwa Debt to Asset Ratio DAR, Long Term Debt to Equity Ratio
LDER dan Time Interest Earned Ratio TIER sebagai indikator leverage keuangan memiliki hubungan yang lemah dan positif searah dengan Net
Profit Margin NPM sebagai indikator profitabilitas perusahaan.
Temuan ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa penggunaan dan peningkatan utang sejalan dengan persyaratan pelunasan
utang yang lebih tinggi akan memaksa manajer untuk lebih disiplin dan meningkatkan peluang manajemen perusahaan untuk melakukan berbagai
aktivitas perusahaan karena adanya tambahan kas bagi perusahaan yang menimbulkan arus kas bebas. Peningkatan arus kas dengan syarat
pelunasan utang yang lebih tinggi tersebut diduga akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan utang dalam struktur modal akan meningkatkan profit melalui margin laba bersih,
88
Universitas Sumatera Utara
dalam arti dapat meningkatkan marjin keuntungan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan yang dilakukan.
Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akhtar 2012 yang menemukan bahwa financial leverage memiliki
hubungan positif dengan Net Profit Margin NPM. Namun hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rehman 2013 dan
Pratheepkanth 2014 yang menemukan bahwa leverage memiliki hubungan negatif dengan Net Profit Margin NPM. Hal ini diduga karena
peneliti menggunakan asumsi bahwa leverage akan meningkatkan profit selama posisi utang masih berada di bawah struktur modal optimal.
Maka dapat disimpulkan bahwa memang terdapat hubungan yang lemah dan positif antara leverage keuangan dengan profitabilitas
perusahaan melalui NPM.
89
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan