2.2.2 Teori Pertukaran Trade off Theory
Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers 2001, perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, di mana
penghematan pajak tax shields dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan financial distress”. Trade-off theory dalam
menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan dan biaya kebangkrutan tetapi tetap
mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat hutang yang
optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Teori ini memiliki
implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan
struktur modal. Ringkasan teori trade off:
∑ Fakta bahwa bunga adalah beban pengurang pajak menjadikan utang lebih mudah daripada saham biasa atau saham preferen.
Akibatnya secara tidak langsung pemerintah telah membayarkan sebagian biaya dari modal utang, atau dengan
cara lain, utang memberikan manfaat perlindungan pajak. Jadi, penggunaan utang memberikan lebih banyak laba operasi
perusahan yang diterima oleh para investor. Karenanya semakin banyak perusahaan mempergunakan utang, semakin
tinggi harga sahamnya. Menurut asumsi tulisan Modigliani – Miller dengan pajak, harga saham sebuah perusahan akan
mencapai nilai maksimal sepenuhnya jika perusahan sepenuhnya menggunakan utang 100 .
∑ Dalam dunia nyata, perusahaan jarang menggunakan utang 100. Alasan utama perusahan membatasi penggunaan
utangnya adalah untuk menjaga-jaga biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan tetap rendah.
16
Universitas Sumatera Utara
∑ Terdapat beberapa tingkat batasan utang, di mana kemungkinan kebangkrutannya begitu rendah sehingga menjadi tidak
penting. Kemudian, biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan menjadi semakin penting, dan biaya-biaya
tersebut mengurangi manfaat pajak atas utang dengan tingkat yang semakin tinggi. Biaya-biaya yang berhubungan dengan
kebangkrutan berkurang tetapi tidak sepenuhnya menutupi manfaat pajak atas utang, sehingga harga saham perusahaan
naik seiring dengan naiknya rasio hutang. Akan tetapi, kemudian biaya-biaya yang berhubungan dengan
kebangkrutan telah melebihi manfaat pajak, sehingga selanjutnya peningkatan rasio hutang akan menurunkan nilai
saham.
∑ Terdapat fakta bahwa banyak perusahaan besar yang sukses menggunakan utang lebih sedikit daripada yang dinyatakan
dalam teori ini. Hal ni mengarah pada teori pensinyalan signaling theor
y. Brigham, 2006:37-38. Teori ini merupakan salah satu teori dasar dalam pengambilan
keputusan pendanaan karena teori ini menjelaskan pembayaran bunga yang dapat dikurangkan dari perhitungan pajak dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan sejalan dengan peningkatan utang, selama posisi utang dalam sruktur modal masih berada di bawah target struktur modal
optimal. Karena menurut teori struktur modal, jika posisi struktur modal telah berada di atas target struktur modal optimal, maka setiap
pertambahan utang akan menurunkan profitabilitas perusahaan.
2.2.3 Pecking Order Theory