Keterbatasan Penelitian Saran Struktur Modal dan Leverage Keuangan

3. Leverage keuangan memiliki hubungan yang kuat dan negatif tidak searah terhadap Return on Equity ROE. Hal ini sesuai dengan Pecking Order Theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap penambahan utang akan menurunkan tingkat pengembalian atas modal ROE. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rehman 2013 dan Pratheepkanth 2014, namun tidak sesuai dengan penelitian Akhtar 2012. 4. Leverage keuangan memiliki hubungan yang lemah dan positif searah margin laba bersih atau Net Profit Margin NPM. Hal ini sesuai dengan Teori Agensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan utang dalam struktur modal akan meningkatkan profit melalui margin laba bersih, dalam arti dapat meningkatkan marjin keuntungan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan yang dilakukan. Temuan ini sesuai dengan penelitian Akhtar 2012, namun tidak sesuai dengan penelitian Rehman 2013 dan Pratheepkanth 2014.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Variabel dalam penelitian ini hanya berkisar antara dua set variabel yaitu leverage keuangan melalui variabel DAR, LDER dan TIER sebagai set variabel independen dan profitabilitas melalui variabel ROA, ROE dan NPM sebagai set variabel dependen. 2. Periode pengamatan dalam penelitian ini dibatasi hanya dari tahun 2011-2013 9 1 Universitas Sumatera Utara 3. Sampel yang dipilih hanya berjumlah 32 perusahaan berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan dan tidak membedakan kelompok dalam perusahaan manufaktur.

5.3 Saran

Beberapa saran dan rekomendasi dari peneliti antara lain: 1. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas set variabel, tahun pengamatan dan memperbanyak sampel yang digunakan dan agar hasilnya lebih representatif terhadap populasi yang dipilih 2. Bagi manajemen perusahaan manufaktur, agar lebih mempertimbangkan manfaat penggunaan utang dalam menentukan kebijakan pendanaan. 3. Bagi investor dan kreditur, agar lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan pemberian utang bagi perusahaan, dengan melihat tingkat efisiensi manajer dalam hubungannya dengan profitabilitas perusahaan. 92 Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Modal dan Leverage Keuangan

”Struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan dimana struktur keuangan mencerminkan kebijakan manajemen perusahaan dalam mendanai aktivanya” Sawir, 2004:2. Tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan bauran sumber dana permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan tercapai. Bauran pendanaan yang ideal dan selalu diupayakan manajemen ini disebut struktur modal optimal. Warsono, 2003:235 Perusahaan dalam menentukan struktur modalnya pasti bertujuan untuk meminimalkan biaya modal yang akan dikeluarkan, karena biaya ini secara potensial akan mengurangi pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham. Jika biaya modal ini dapat diminimalisir, jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya profit perusahaan, dan hal ini tentunya dapat memaksimumkan harga saham Penentuan struktur modal, yang menyangkut bauran pendanaan yang berasal dari modal sendiri dan utang yang akan digunakan oleh perusahan pada akhirnya menyangkut penentuan berapa banyak utang leverage keuangan yang 9 Universitas Sumatera Utara akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai aktivanya. Berkaitan dengan hal ini, Sutojo dan Kleinsteuber dalam Putra, 2011:21 berpendapat bahwa: Pembagian risiko investasi perusahaan dinyatakan dalam perbandingan modal sendiri dengan utang atau debtequity ratio yang direncanakan untuk mendanai investasi. Debtequity ratio yang paling ideal adalah 5050, artinya perusahaan dan kreditur masing- masing mendanai 50 jumlah dana yang dibutuhkan untuk pengadaan harta tetap dan perluasan usaha. Dalam struktur pendanaan seperti itu debitur dan kreditur menanggung risiko investasi dengan proporsi sama. Warsono 2003:204 menyatakan bahwa ”Leverage pengungit adalah setiap penggunaan dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap”. Jika perusahaan menggunakan utang, berarti memiliki kewajiban tetap untuk membayar bunga atas utang yang diambil dalam rangka pendanaan perusahaan. Sawir 2004:2 menyatakan bahwa, ”Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajeman perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian return dan risiko risk”. Keputusan keuangan yang berkaitan dengan leverage, seperti yang telah disebutkan sebelumnya akan membawa konsekuensi pada peningkatan resiko pemegang saham biasa. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan atau pemegang saham biasa ini dibagi menjadi dua macam, yaitu risiko bisnis business risk- berkaitan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atas aktiva suatu perusahaan di masa mendatang, dan risiko keuangan financial risk- terjadi karena adanya penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik berupa beban bunga. Warsono, 2003:204. 10 Universitas Sumatera Utara Risiko keuangan financial risk adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai akibat dari pengambilan keputusan pendanaan dengan utang. Risiko ini terjadi karena para pemberi pinjaman utang yang menerima pembayaran bunga secara tetap, dianggap tidak menanggung risiko bisnis. Pada dasarnya, pendanaan melalui utang akan meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi, tetapi di sisi lain, pendanaan melalui utang juga menaikkan tingkat risiko atas investasi. Brigham dan Houston 2006:6 menyatakan bahwa, Kebijakan strukur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara resiko dan pengembalian : ∑ Penggunaan lebih banyak utang akan meningkatkan resiko yang ditanggung oleh pemegang saham. ∑ Namun penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspektasi tingkat pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggi. Sawir 2004:2 memberikan pengertian bahwa ”Leverage keuangan dapat diukur berdasarkan nilai buku yaitu dengan rasio seluruh buku dengan nilai utang Debt to Aset Ratio – DAR. Pengukuran manfaat penggunaan utang atau analisis leverage keuangan dapat dilakukan dengan memperbandingkan tingkat pengembalian aktiva”. Leverage keuangan dapat diukur dengan membandingkan total hutang dengan seluruh aktiva dalam perusahaan yang disebut juga dengan leverage factor . Leverage factor 80 berarti perusahaan menggunakan 80 utang dan 20 modal sendiri. Alwi, dalam Widyaningrum, 2009:9 11 Universitas Sumatera Utara 2.2 Teori Struktur Modal 2.2.1 Teori Agensi dan Hipotesis Arus Kas Bebas

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

2 53 127

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

Hubungan antara ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dengan manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014).

0 2 148

Hubungan profitabilitas dan pengungkapan corporate social responsibility dengan nilai perusahaan (studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013).

1 3 106

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 2 11

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 8

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 1 16

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 14