84
pertanggungjawaban realisai kinerja dan program yang akan diakumulasikan dalam LAKIP.
Bidang Penyusunan dan Pelaporan yang bertanggungjawab menyusunan LAKIP dikerjakan oleh beberapa seksi dan saling
berkoordinasi. Secara khusus pengerjaan LAKIP dilaksanakan oleh Seksi Monitoring dan Pelaporan karena sudah merupakan bagian dari tugas
pokok dan fungsinya. Berkaitan dengan hal tersebut, Ibu Susanna S.P selaku Kepala
Bidang Penyusunan Program dan Pelaporan dan sekaligus penanggungjawab penyusunan LAKIP ,
“Kita dapat surat dari Pemerintah kota yaitu bagian Administrasi Pemerintahan Umum bagian dari sekretariat untuk menyusunan LAKIP
yang asalnya dari intruksi presiden dan tidak ada sosialisasi gitu dan langsung kita kerjakan sesuai dengan format yang dikasih dari
mereka”Wawancara pada tanggal 18 Februari 2016
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa Dinas Kebersihan dan Kota
Pematangsiantar tidak mendapatkan sosialisasikan kebijakan SAKIP dan langsung mengerjakan LAKIP sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999.
b. Kejelasan Pengetahuan Implementor Tentang SAKIP
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa pemahaman akan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Intansi Pemerintah
sebagai dasar hokum pemberlakuan SAKIP dan tahapan-tahapan pelaksanaan SAKIP dan penyusunan LAKIP sudah jelas.
Universitas Sumatera Utara
85
Demikian pernyataan dari ibu Feronika S.E selaku kepala seksi Monitoring dan Pelaporan saat ditanya mengenai pemahaman dari
pegawai Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar akan kebijakan SAKIP, “Kalau bicara akuntabilitas, semua itu bicara pertanggungjawaban
kinerja pemerintah mengenai tugasnya kepada masyarakat di mana berisikan tentang anggaran dan hampir sama dengan laporan
pertanggungjawaban Lkpj”.
Hal yang sejalan juga dikemukanan oleh Bapak Drs. Robert
Samosir selaku Kepala Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar ketika ditanya tentang pemahamannya akan LAKIP termasuk tujuan dan
manfaatnya, “Jadi akuntabilitas itu adalah suatu perbuatan, kegiatan dari instansi
emerintah itu yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan tupoksi yang ada. Dan itu nyata dikerjakan. Pertanggungjawaban itu dilihat dari
hasil pelaksanaan yang dituangkan dalam suatu laporan. Dan ini akan menjadi pedoman untuk meningkatan dan merencakan serta melanjutkan
dari sistem pemerintahan yang berjalan”.Wawancara pada tanggal 29 Februari 2016
Selain itu, dalam pelaksanaan SAKIP ini Dinas Kebersihan
didamping oleh bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Kota Pematangsiantar dengan memberikan Format isi Penyusunan LAKIP
yang menjadi panduan lengkap bagi Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar. Format tersebut berikan secara detail informasi dan data-
data apa sajayang diperlukan sehingga bagian penyusunan LAKIP dapat dengan tepat mengumpulkan data yang dibutuhkan dan memahami dengan
jelas setiap poinnya. Format tersebut tidak terlalu signifikan perubahannya dan selalu diusahan sesuai dengan ketentuan Inpres Nomor 7 tahun 1999
di setiap tahunnya dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan sistem
Universitas Sumatera Utara
86
penyusunan LAKIP di Kota Pematangsiantar. Dalam pengerjaan dari format LAKIP tersebut, bagian Administrasi Pemerintahan Umum
Sekretariat Kota Pematangsiantar memberikan tenggang waktu 2 bulan untuk setiap SKPD untuk mengerjakan LAKIPnya dan akan diberikan
surat peringatan bila tidak menyelesaikannya tepat waktu. Demikian, Ibu Susanna S.P
“Untuk mengerjakan LAKIP ini sudah lumayan jelas. Karena sudah ada kerangka acuannya di surat masuk dari Kantor Administrasi
Pemerintahan Umum tentang sistematika penulisan dan kerangka formatnya yang berisikan data-data yang valid. Dan pengumpulannya
sebelum tanggal yang di surat itu sudah kami kumpulkan secepatnya dan biasanya di kasih waktu 2 bulan”. Wawancara pada tanggal 18 Februari
2016
Hanya saja terdapat sedikit kekurangpahaman dari pegawai dinas
kebersihan khususnya Seksi Monitoring dan Pelaporan mengenai makna dari kata-kata yang tercantum dalam format Penyusunan LAKIP tersebut.
Berikut ini penuturan dari ibu Feronika S.E, “Pemahaman indikator dalam format penyusunan LAKIP ini agak sulit
ditafsirkan. Karena berbeda maknanya dan pengertiannya. Contohnya kata sasaran dan target. Saya terkadang bingung sendiri dimana maksud
bahasa dari indikator LAKIP kadang berbeda menurut kami dengan mereka. Dan kami biasanya langsung koordinasi ke bagian Administrasi
Pemerintahan Umum melalui telfon ataupun kami langsung ke sana menanyakan dan bila ada perbaikan segera kami perbaiki”. Wawancara
pada tanggal 29 Februari 2016
Dalam hal tersebut, dapat dipahami bahwa pegawai Dinas
Kebersihan dalam penyusunan LAKIP kewalahan dalam memahami makna dari setiap indikator yang ada pada LAKIP.
Universitas Sumatera Utara
87
c. Konsistensi Ketepatan Dalam Pelaksanaan Pengimplementasian SAKIP