Kebijakan Publik .1 Pengertian Kebijakan Publik

22 Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam bab ini penulis akan mengemukakan teori, pendapat, gagasan yang akan dijadikan titik tolak landasan berfikir dalam penelitian ini. I.5.1 Kebijakan Publik I.5.1.1 Pengertian Kebijakan Publik Secara umum, istilah “kebijakan” atau “policy” dipergunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Sebagai suatu konsep, kebijakan memiliki makna yang luas dan multi interpretasi. Sebagai contoh, James Anderson dalam memberi makna kebijakan sebagai perilaku aktor dalam bidang kegiatan tertentu. Pengertian di atas sangat luas dan bisa diartikan bermacam-macam, misal, sang “aktor” dapat berupa individu atau organisasi; dapat pemerintah maupun non pemerintah. Demikian pula istilah “kegiatan tertentu” bisa diartikan kegiatan administratif, politis, ekonomis, dan lain-lain. Di samping itu, bentuk kegiatannya pun luas dan multi interpretasi misalnya dapat berupa pencapaian tujuan, perencanaan, program, dan sebagainya. Menurut Kusumanegara 2009 studi kebijakan adalah studi tentang perilaku berbagai aktor dalam berbagai bidang kegiatan yang mempunyai relevansi dengan sang aktor. Menurut kamus Inggris-Indonesia, kata “public” berarti 1 masyarakat umum, rakyat umum, orang banyak; 2 rakyat . Defenisi tersebut menggambarkan bahwa kata publik dalam bahasa Indonesia diterjemahkan oleh beberapa kalangan secara berbeda sesuai dengan keperluan atau kepentingan. Universitas Sumatera Utara 23 Untuk keperluan analisis ada beberapa batasan yang dapat digunakan, salah satunya merupakan definisi mengenai kebijakan publik yang diberikan oleh Robert Eyeston Subarsono 2005:2. Ia mengatakan bahwa “secara luas” kebijakan publik dapat didefiniskan sebagai “hubungan suatu unit pemerintahan dengan lingkungannya”. Batasan lain diberikan oleh Dye yang mengatakan bahwa kebijakan publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan. Definisi kebijakan publik dari Dye ini mengandung makna bahwa kebijakan publik tersebut dibuat oleh pemerintah, bukan organisasi swasta dan kebijakan publik menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh badan pemerintah. Dalam konsep lainnya seorang pakar bernama Dunn 1994 mengatakan proses analisis kebijakan publik merupakan serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis itu nampak pada serangkaian kegiatan yang mencakup penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Sedangkan Anderson 1975 memberikan definisi kebijakan publik sebagai kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah, dimana implikasi dari kebijakan itu adalah 1 kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan; 2 kebijakan publik berisi tindakan-tindakan pemerintah; 3 kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang dimaksudkan untuk dilakukan; kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti merupakan tindakan pemerintah mengenai segala sesuatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti Universitas Sumatera Utara 24 merupakan keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu; 5 kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti positif didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang bersifat mengikat dan memaksa. Dari berbagai uraian di atas dan sejalan dengan pendapat dari Jones ,1977 Hesel Nogi Tangkilisan 2002:2-3 bahwa kebijakan publik terdiri dari komponen-komponen : 1. Goals atau tujuan yang diinginkan 2. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai tujuan 3. Program, yaitu upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan 4. Decision atau keputusan, yaitu tindakan-tindakan untuk menentukan tujuan , membuat rencana, melaksanakan dan mengevaluasi program 5. Efek, yaitu akibat-akibat dari program baik disengaja atau tidak, primer atau skunder. Meskipun terdapat berbagai definisi kebijakan publik public policy seperti yang telah dikemukan di awal, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah proses pelaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan goals yang berdampak demi kepentingan seluruh masyarakat.

I.5.1.2 Tahapan Kebijakan Publik

Proses pembuatan kebijakan merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses dan variabel yang harus dikaji. Oleh sebab itu terdapat tahapan-tahapan proses penyusunan kebijakan kebijakan publik. Menurut Dunn Budi Winarno : 28-30, tahapan-tahapn kebijkan public terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 25 1. Tahap penyusunan agenda. Dalam tahapan ini para pejabat memilih dan mengangkat permasalahan publik yang dinilai paling penting dan dimasukkan ke dalam agenda kebijakan. 2. Tahap formulasi kebijakan, masalah yang telah disusun dalam agenda kebijakan didefiniskan untuk kemudian dicari pemecahan yang terbaik . 3. Tahap adopsi kebijakan yaitu dengan melakukan adopsi terhadap salah satu kebijakan yang dianggap baik dengan dukungan mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan. 4. Tahap implementasi kebijakan. Program kebijakan yang telah ditentukan sebagai alternatif terbaik bagi pemecahan masalah dilaksanakan oleh badanbadan administrasi maupun agen-agen pemerintah tingkat bawah yang memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia . 5. Tahap penilaian kebijakan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah kebijakan mampu memecahkan masalah dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai dasar untuk melihat dampak kebijakannya yang telah diimplementasikan. Universitas Sumatera Utara 26 Dalam pandangan Ripley, 1985 dalam Subarsono, 2005 : 11 untuk tahapan kebijakan digambarkan sebagai berikut : Hasil diikuti hasil diperlukan hasil diperlukan Mengarah ke Gambar 1.1 Tahapan Kebijakan Publik Dengan demikian setiap kebijakn selalu melewati proses analisa dan pengujian sebelum akhirnya diputuskan untuk ditetapkan dan diimplementasikan Penyusunan Agenda Agenda Pemerintah Formulasi legitimasi Kebijakan Kebijakan Implementasi Kebijakan Tindakan Kebijakan Evaluasi Thp implementasi, kinerja, dampak Kinerja Dampak Kebijakan Kebijakan Baru Universitas Sumatera Utara 27 untuk memecahkan sebuah permasalahab public. Sehingga dalam penerapan kebijakan baru dapat menjadi lebih bermanfaaat dan kebijakan tersebut lebih baik dan lebih berhasil. I.5.2 Implementasi Kebijakan I.5.2.1 Pengertian Implementasi