123
4. Disposisi atau kecenderungan-kecenderungan implementor yang
ditemukan pada pegawai Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar menerima kebijakan SAKIp dan kecenderungan ini nampak terlihat dari
komitmen pegawai dalam hal kedisplinan kerjanya.
VI.2 Saran
Dalam pelaksanaan SAKIP ini pada Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar secara khususnya LAKIP diharapkan dapat berjalan dengan baik
dan lebih maksimal lagi, khususnya dalam hal koordinasi dan kerjasama antar setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Selain itu, berikut ini juga beberapa
saran untuk perbaikan pelaksanaan SAKIP ke depannya, antara lain : 1.
Perlunya peningkatan kualitas pegawai Dinas Kebersihan dengan pengadaan pendidikan dan pelatihan DIKLAT guna untuk
peningkatan pemahaman atas kinerjanya dan pengembangan program untuk penanganan sampah di Kota Pematangsiantar yang setiap
tahunnya semakin bertambah. 2.
Perlunya pemadaian fasilitas fisik yang lebih baik guna mendorong kinerja Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar.
3. Perlu segera disusun SOP dalam pelaksanaan SAKIP pada Dinas
Kebersihan Kota Pematangsiantar. 4.
Baiknya ada penambahan teknologi untuk mengelola sampah dan transportasi dalam mengangkut sampah.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB II METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mengemukakan
gejalakeadaanperistiwamasalah sebagaimana adanya secara lengkap dan diikuti dengan pemberian analisa dan interpretasi. Nawawi, 1992 : 64
II. 2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kantor Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar di Jl. Pdt.J. Wismark Saaragih Kel.Sayur Kec. Siantar Martoba
Pematangsiantar.
II.3 Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu tidak dikenal adanya populasi dan sampel.
Suyanto, 2005 : 171. Subjek penelitian ini ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang akan menjadi informan penelitian yang akan memberikan
berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian Informan penelitian ini meliputi 1 informan kunci key informan, yaitu
mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2 informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
49
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan informan scara
sengaja dan informan yang digunakan adalah mereka yang benar-benar paham mengenai permasalahan yang akan diteliti. Maka penelitian dalam hal ini
menggunakan informan penelitian yang terdiri dari: 1.
Responden adalah seluruh pegawai Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar. 2.
Informan kunci adalah Kepala
Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar yaitu Bapak Drs. Robert Samosir
3. Informan tambahan adalah
a. Parluhutan Samosir S.Pd selaku Sekretaris Dinas Kebersihan
b. Susanna, SP selaku Kabid Penyusunan Program dan pelaporan
c. Feronika Sitinjak, SE selaku Kasi Monitoring dan Pelaporan
d. Prasizu Minly Harahap selaku Kepala Sub Bagian Otonomi Daerah dan
Pertanahan dari Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
II.4 Teknik Pengumpulan Data