6.2. Kritik dan saran
Kebijakan relokasi pasar Sutomo yang dikeluarkan oleh pemerintah sebenarnya bertujuan baik, namuan dalam perealisasian kebijakan tersebut
pemerintah kurang melakukan pendekatan terhadap para pedagang. Hendaknya pemerintah menampung aspirasi pedagang setelah kebijakan relokasi itu dikeluarkan
agar para pedagang tdiak merasa bahwa kebijakan relokasi itu semata-mata hanya untuk mengutamakan kepentingan pemerintah dalam mewujudkan Kota Medan
sebagai salah satu kota Metropolitan. Asprirasi para pedagang penting bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam perealisasian kebijakan relokasi
tersebut. Konflik yang terjadi akibat adanya kebijakan perelokasian pasar Sutomo
antara pedagang dengan pemerintah adalah diakibatkan oleh terjadinya komunikasi dua arah.Tujuan yang hendak dicapai pemerintah melalui kebijakan tersebut tidak
dipahami pedagang secara utuh.Perbedaan pemahaman antara pedagang dengan pemerintah mengakibatkan kebijakan relokasi tersebut sulit dan menghabiskan waktu
yang lama untuk penyuksesannya.Kesalahan pemerintah yang kurang melakukan pendekatan terhadap pedagang mengakibatkan timbulnya hubungan yang tifdak baik
sehingga para pedagang menunjukkan rasa berontak dan penolakan terhadap kebijakan relokasi melalui aksi-aksi demonstrasi. Seandainya pemerintah
membangun keharhonisan hubungan dengan pedagang, tentu para pedagang tidak akan melakukan aksi demonstrasi. Karena aksi demonstrasi yang mereka lakukan
berisikan tuntutan adan aspirasi-aspirasi mereka yang cenderung terabaikan.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah memang telah menginformasikan dan menghimbau para pedagang untuk tidak berjualan lagi di lokasi pasr Sutomo, namun para pedagang tidak
menghiraukannya. Dengan ini terkadang para pedagang tersebut kurang peka terhadap himbauan pemerintah.Ketika mereka digusur secara paksa terkadang mereka
tidak terima.Mereka berusaha menjegal para petugas satpol PP yang hendak menggusur mereka.Dalam hal ini penulis memandang perlu diadakan pertemuan
khusus antara pemerintah dan para pedagang untuk membicarakan bagaimana kelanjutan perealisaian kebijakan relokasi tersebut.Pemerintah harus memberikan
kejelasan yang pasti terhadap nasib para pedagang yang hendak direlokasi. Dalam perealisaian kebijakan relokasi pasar Sutomo dengan memindahkan
para pedagang ke lokasi pasar induk yang sudah lama dibangun, namun tidak beroperasi hendaknya memprioritaskan para pedagang yang pindah dari pasar
Sutomo tersebut.hal ini yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah. Karena salah satu masalah yang dihadapi oleh para pedagang yang pindah dari pasar Sutomo
adalah kesulitan untuk memeperoleh kios di lokasi pasar induk.Kesulitan yang mereka hadapi yakni berupa persaingan mendapatkan kios dengan masyarakat sekita
pasar induk yang menjadi pedagang setelah adanya kebijakan pemindahan pasar Sutomo ke pasar induk.Selain itu, karena persaiangan yang ketat, maka harga yang
ditetapkan untuk memperoleh kios-kios menjadi sangat mahal.Sehingga para pedagang yang hendak pindah dari pasar Sutomo merasa tidak mampu memperoleh
kios tersebut karena kekurangan modal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Medan merupakan salah satu kota di Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara yang menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia
setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan kota yang penting yang berada diluar Pulau Jawa, keadaan wilayah yang sangat strategis menjadi suatu
alasan. Berada langsung pada perbatasan dengan Selat Malaka dibagian Utara yang relatif dekat dengan kota-kota atau negara-negara maju seperti, Malaysia dan
Singapura. Kondisi sumber daya alam yang melimpah dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan didukung dengan wilayah yang subur yang dilalui oleh
Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka menambah potensi menjadi pusat perdagangan.
Secara geografis Kota Medan terletak diantara 3
o
30’-3
o
43’ Lintang Utara dan 98
o
35’-98
o
44’ Bujur Timur, dengan ketinggian 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut dengan luas wilayah sekitar 265,10 km
2
. Luas wilayah hampir 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumater Utara, jika dibandingkan dengan kota atau
kabupaten lain Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan penduduk yang relatif besar. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah
hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun.Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4
o
C dan minimum 24
o
Secara keseluruhan Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, dimana:
C.
Batas Utara :
Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka
Universitas Sumatera Utara
Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang
Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang
Batas Barat :
Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan surat keputusan Gubernur KDH Tingkat 1 Sumatera Utara
Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, dan secara
administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Kecamatan tersebut adalah:
Kecamatan Medan Tuntungan Kecamatan Medan Selayang
Kecamatan Medan Helvetia Kecamatan Medan Barat
Kecamatan Medan Timur Kecamatan Medan Tembung
Kecamatan Medan Labuhan Kecamatan Medan Belawan
Kecamatan Medan Perjuangan Kecamatan Medan Deli
Kecamatan Medan Marelan Kecamatan Medan Amplas
Kecamatan Medan Area Kecamatan Medan Maimun
Kecamatan Medan Baru Kecamatan Medan Sunggal
Kecamatan Medan Petisah Kecamatan Medan Johor
Kecamatan Medan Denai Kecamatan Medan Kota
Kecamatan Medan Polonia
Universitas Sumatera Utara
2.1. Sejarah Pasar Sutomo