BAB III PROSES RELOKASI PASAR SUTOMO MEDAN
3.1. Pasar Sutomo Sebelum Kebijakan Relokasi
Pasar Sutomo adalah adalah salah satu pasar tradisional yang berada ditengah kota Medan, aktifitas pasar berlangsung mulai dari pagi sampai siang. Keadaaan
pasar Sutomo yang sifatntya masih tradisional cenderung menciptakan suasana yang tidak baik.Para pedagang menaruh lapaknya sesuka hati sampai kebahu-bahu
jalan.Akibatnya kemacetan kerap terjadi disaat aktifitas pasar berlangsung, Suasana semakin parah ditambah dengan perilaku-perilaku pedagang yang membuang sisa-
sisa dagangannya sembarangan, sehingga lingkungan dari pasar tersebut terlihat kotor.
Keberlangsungan aktifitas pasar Sutomo sepertinya tidak dikontrol baik oleh pemerintah.Keberadaan dan aktifitas pasar itu sudah berlangsung sangat lama. Lokasi
pasar yang berada di pusat kota mengakibatkan masyarakat mudah menjangkaunya. Selain itu barang-barang yang diperjual-belikan adalah barang-barang pokok,
sehingga aktifitas ekonomi di pasar ini berjalan lancar.Para pedagang kebanyakan hanya memikirkan keuntungan hasil penjualan tanpa memperhatikan pengaruh
aktifitasnya terhadap lingkungan. Pasar ini akan banjir dan sangat becek saat terjadi hujan, air dapat bertahan
sampai beberapa hari menggenang ditengah jalan, itu disebabkan tidak berfungsinya irigasi atau parit yang ada disepanjang jalan, karena tidak adalagi lubang sebagai
Universitas Sumatera Utara
jalan masuknya air keparit disebabkan terhambat oleh lapak-lapak para pedagang. Sehingga dengan keadaan jalan veteran, jalan Bintang dan jalan Bulan sangat
memprihatinkan, semua jalan dipenuhi oleh lubang-lubang besar yang memperlambat laju kendaraan, ini jugalah yang menjadi biang kemacetan disekitar pasar Sutomo ini.
3.2. Kebijakan Pemerintah untuk Merelokasi Pasar Sutomo
Pemerintah sudah lama mengeluarkan kebijakan untuk merelokasi pasar Sutomo ke daerah Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan.Namun sampai sekarang
perealisasiannya tidak jelas, karena sampai saat ini aktifitas di pasar Sutomo masih saja berlangsung.Padahal tempat relokasi pasar ini sudah selesaikan dibangun oleh
pemerintah.Kebijakan ini di keluarkan Pemerintah karena pasar ini dianggap tidak layak lagi untuk melakukan aktifitas jual-beli, karena pasar Sutomo ini menggunakan
bahu jalan sebagai tempat atau lapaknya sebagai tempatnya berjualan. Dengan posisi tempat atau lapak pedagang yang seperti itu akan menimbulkan kemacetan
disejumlah jalan dan tumpukan sampah disekitaran pasar sehingga menganggu pengguna jalan yang lain.
Kebijakan ini pada dasarnya sudah sangat baik jika dapat dilaksanakan dengan tepat, karena pemerintah menggunakan kekuasaannya dengan baik,
Pemerintah melakukan relokasi karena pemerintah merasa kasihan kepada pedagang, mereka melihat pedagang kepanasan disaat terik matahari dan kedinginan disaat
hujan, jadi pemerintah mengeluarkan kebijakan itu agar para pedagang itu lebih nyaman saat berdagang.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan pemerintah ini juga bertujuan agar kembali menghidupkan ruko- ruko yang ada diseputaran pasar Sutomo ini.Semenjak pasar ramai oleh pedagang,
ruko-ruko yang ada disini tidak berjalan aktifitasnya dikarenakan toko-toko nya tertutup oleh lapak dari pedagang yang tepat berada didepan toko tersebut sehingga
menutup jalan masuk kedalam toko.Inilah yang mengakibatkan banyak ruko atau toko disepanjang jalan ini mati dan tutup.
Kebijakan ini juga dianggap tepat sasaran karena pemerintah ingin para pedagang terdaftar sebagai pedagang resmi yang nantinya akan dipindahkan kepasar
Induk. Pasar ini berbentuk gedung dan terdapat kios-kios sebagai tempat berjualan, jadi pasar ini tidak akan kena panas dan hujan. Ini diharapkan pemerintah sebagai
suatu pasar tradisonal yang bersih dan ramah terhadap pelanggan. Jadi jika tempatnya seperti itu nanti diharapkan akan ramai pembeli yang datang dan tidak akan
menimbulkan kemacetan, tidak seperti yang ada sekarang di pasar Sutomo yang sangat macet dijalan Sutomo, veteran, bulan dan bintang. Kebijakan relokasi ini juga
diharapkan agar jalan-jalan ini tidak lagi kotor, karena sering sekali terjadi tumpukan dari sayur-sayur yang busuk akibat tidak laku dibiarkan dipinggir jalan sehingga
mengganggu mata karena kotor. Dilihat dari fungsi infrastrukturnya, penulis sebagai mahasiswa dan calon
antropolog juga, menilai bahwa kebijakan ini sangat tepat meskipun banyak penolakan dari pihak pedagang. Relokasi ini diharapkan menjadi faktor yang
mengembalikan infrastruktur jalan kembali kepada fungsinya masing-masing, kemudian kebijakan ini diharapkan dapat mengurai kemacetan dan kesembrautan
Universitas Sumatera Utara
ditengah kota dan juga menata kembali kota kedalam fungsi masing-masing. Dan memang sudah seharusnya Medan sebagai kota besar memiliki Pasar Induk seperti
kota-kota besar lainnya.
3.3. Tanggapan Pedagang Terhadap Kebijakan relokasi