c. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya.
d.Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui kelemahan-kelemahan dari karyawan sehingga dapat dilakukan program
pengembangna dan pelatihan secara efektif. e. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencanaan
karier bagi karyawan dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi f. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu kinerja
yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalm penempatan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
g. Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada karyawan.
2.4 Penelitian Terdahulu
Raysa 2006 melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan .
Penelitian ini dilakukan pada 75 karyawan Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Perum
Pegadaian Kanwil 1 Medan. Manik 2009 meneliti dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan”. Penelitian ini dilakukan kepada 53 orang karyawan yang sudah bekerja lebih dari
atau sama dengan satu tahun di PT. Trakindo Utama Medan. Budaya organisasi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan ini sendiri terdiri dari enam nilai inti yang berpegang pada etika bertaraf internasional, gigih, proaktif, saling menghormati,dan pengembangan
karyawan serta kepuasan kerja adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang digunakan peneliti adalah data primer dan data sekunder. Hasil
penelitian menunjukkan secara parsial variabel taraf internasional dan variabel saling menghormati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan
2.5 Kerangka Konseptual
Menurut McKenna dan Beech 2000:18 budaya perusahaan merupakan nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku yang dipegang anggota dalam suatu
organisaasi. Peran budaya organisasi adalah untuk menjaga dan memelihara keberlangsungan perusahaan yang telah disepakati oleh organisasi sehingga dapat
merealisasikan tujuan – tujuannya. Indikator budaya organisasi yaitu inisiatif
individual, toleransi terhadap tindakan beresiko, dukungan manajemen, dan kontrol. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai
– nilai organisasi akan menjadikan nilai
– nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Menurut Robbins 2008:110, budaya organisasi yang kuat dan budaya yang
mempunyai nilai positif akan mempengaruhi setiap perilaku dan akhirnya akan mempengaruhi kinerja. Hal itu tidak hanya membawa dampak pada
perkembangan kemampuan dan kinerja karyawan, namun juga akan berdampak pada keuntungan organisasi yang diterapkan didalam perusahaan diharapkan
dapat memberikan dampak yang positif kepada peningkatan kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Budaya organisasi yang baik akan menimbulkan kepuasan kerja yang positif bagi karyawan. Menurut Robbins 2008 kepuasan kerja menimbulkan kinerja, karena
karyawan yang merasa puas menjadi lebih produktif, karyawan produktif merasa puas dan prestasinya meningkat. Indikator kepuasan kerja karyawan menurut
Smith 2004:35 yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi dan rekan kerja. Kepuasan kerja karyawan juga akan mendorong karyawan mencapai kinerja yang
tinggi sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kepuasan kerja berdampak pada hasil kerja, atau dapat diasumsikan bahwa kepuasan kerja menghasilkan
produktivitas yang tinggi serta menujukkan kinerja yang baik. Mangkunegara 2001:9 menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh sesorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada
karyawan tersebut. Menurut Mathis 2002: 78 indikator kinerja yaitu kualitas
kerja, kuantitas kerja, kerjasama, pemanfaatan waktu. Budaya organisasi yang
kuat dan kepuasan kerja yang tinggi mempunyai pengaruh terhadap kinerja. yang dihasilkan karyawan. Apabila kinerja karyawan baik, maka secara dinamis akan
memberikan hal yang positif bagi perusahaan seperti keuntungan yang diperoleh Berdasarkan teori-teori dan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya,
penelitian ini membahas mengenai pengaruh Budaya Organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Telkom Medan. Melihat teori dan penjelasan
tersebut, maka dibentuklah kerangka konseptual yang menunjukkan gambaran hubungan antara variabel X
1
dan X
2
terhadap Y, yaitu sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
Sumber: McKenna dan Beech 2000, Robbins 2006, Mangkunegara 2009 Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis