Metode Analisis Statistik .1 Analisis Regresi Linier Berganda

3. Untuk pertanyaan mampu menyelesaikan beberapa tugas dalam waktu bersamaan menyatakan sangat setuju 31,4, setuju 24,3 dan kurang setuju 27,1. 4. Untuk pertanyaan mempunyai terget kinerja yang harus dicapai dengan periode tertentu menyatakan sangat setuju 34,3, setuju 30,0 dan kurang setuju 12,9. 5. Untuk pertanyaan menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja sama, saya selalu dapat bekerjasama dengan baik menyatakan sangat setuju 37,1, setuju 21,4 dan kurang setuju 25,7. 6. Untuk pertanyaan Untuk keberhasilan dalam kerjasama tim, pekerjaan yang saya kerjakan selalu tepat dan berhasil menyatakan sangat setuju 40,0, setuju 27,1 dan kurang setuju 27,1. 7. Untuk pertanyaan Selalu menggunakan jam istirahat untuk menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan menyatakan sangat setuju 42,9, setuju 20,0 dan kurang setuju 28,6. 8. Untuk pertanyaan Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan dengan hasil yang baik menyatakan sangat setuju 35,7, setuju 30,0 dan kurang setuju 20,0 4.2.3 Metode Analisis Statistik 4.2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent Budaya organisasi dan Kepuasan kerja dan variabel dependent kinerja karyawan akan digunakan analisis regresi Universitas Sumatera Utara linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 19,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Pada uji normalitas ada dua cara yang dapat digunakan yaitu: a. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi Universitas Sumatera Utara normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil dari analisis Grafik P-Plot uji normalitas adalah sebagai berikut : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 2013 Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual Pada Gambar 4.1, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. b. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorof- Universitas Sumatera Utara Smirnov Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. 2 tailed α maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah Tabel 4.9 hasil uji Kolmogorov Smirnov . Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 70 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 4.02196228 Most Extreme Differences Absolute .074 Positive .074 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z .618 Asymp. Sig. 2-tailed .839 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 2013 Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila sig 0,05 maka distribusi data bersifat normal dan apabila sig 0,05 maka distribusi data tidak normal. Uji Kolmogorv-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.8. Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2- tailed sebesar 0,839 yang lebih besar dari 0,05 0,839 0,05 yang berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa nilai VIF sebesar 1,887 5 , Maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance sebesar 0,530 0,1, maka tidak terdapat multikolinearitas . Hal ini berarti pada variabel independent, yaitu budaya Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant 10.177 1.999 5.091 .000 BudayaOrganisasi .188 .092 .213 2.050 .044 .530 1.887 KepuasanKerja .564 .094 .623 5.989 .000 .530 1.887 a. Dependent Variable: Kinerja Universitas Sumatera Utara organisasi dan kepuasan kerja tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti, diantara variabel tersebut sehingga model regresi layak digunakan. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu: a. Analisis Grafik Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 2013 Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. a. Analisis Statistik Gejala heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser. Tabel 4.10 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser Tabel 4.10 Uji Glejser Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel budaya organisasi signifikan dengan variabel terikat. Sedangkan variabel kepuasan signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi α sig 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data variabel budaya organisasi dan kepuasan kerja bebas dari heteroskedastisitas. 4. Uji F Uji Serentak Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent yaitu X yang terdiri dari dua variabel yaitu: budaya organisasi X 1 , kepuasan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.090 1.229 4.140 .000 BudayaOrganisasi .109 .056 .305 1.943 .056 KepuasanKerja .178 .058 .483 3.075 .063 a. Dependent Variable: absut Universitas Sumatera Utara kerja X 2 , secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan Y. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1. b. Mencari nilai f tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan. c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan d. Mencari nilai f hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 19,0. e. Kesimpulan. Hasil pengujian adalah sebagai berikut: Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel dependent kinerja karyawan. H 1 : b 1  b 2  0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel dependent Kinerja Karyawan. Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 H a diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Hasil uji f hitung dapat dilihat pada Tabel 4.13 : Uji F Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 53,667 Pada tingkat kesalahan α = 5, nilai F hitung tersebut signifikan. Nilai signifikan 0,000 0,05 pada derajat kebebasan df = 70-3, nilai F tabel = 2,74. Berdasarkan kriteria uji hipotesis jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan yang terdiri dari variabel budaya organisasi X 1 , dan variabel kepuasan kerja X 2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkom Medan. 5 Uji t Uji Parsial Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X 1 , X 2 apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Kriteria pengujian sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y. Tabel 4.11 UJI F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1788.429 2 894.215 53.677 .000 a Residual 1116.156 67 16.659 Total 2904.586 69 a. Predictors: Constant, KepuasanKerja, BudayaOrganisasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 Universitas Sumatera Utara H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y. Dengan kriteria pengambilan keputusan: 5    pada t t jika diterima H tabel hitung Tabel 4.12 Hasil Uji-t Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model Regresi Linear Berganda sebagai berikut: Y = 10,177+ 0,188X 1 + 0,564X 2 + e Dimana: Y : Kinerja Karyawan a : Konstanta b 1 -b 3 : Koefisien regresi X 1 : Budaya Organisasi X 2 : Kepuasan Kerja e : Standard error Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.177 1.999 5.091 .000 BudayaOrganisasi .188 .092 .213 2.050 .044 KepuasanKerja .564 .094 .623 5.989 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Peengolahan SPSS 19,0 Universitas Sumatera Utara Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Jika semua pada variabel independen dianggap konstan maka nilai kinerja karyawan Y adalah sebesar 10,177 b. Jika terjadi penambahan terhadap Budaya Organisasi X 1 sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan Y akan meningkat sebesar 0,188. c. Jika terjadi penambahan terhadap Kepuasan kerja X 2 sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan Y akan meningkat sebesar 0,564. Berdasarkan kriteria uji hipotesis maka dapat disimpulkan : 1. Variabel Budaya Organisasi X 1 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 2,050 dengan tingkat signifikan 0,044. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 67 70-3 adalah 1,996. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu t hitung t tabel maka H diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 2,050 1,996 dan dinyatakan signifikan karena 0,44 0,05. Artinya bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Variabel Kepuasan kerja X 2 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 5,989 dengan tingkat signifikan 0.000. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 67 70-3 adalah 1,996. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu t hitung t tabel maka H diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 5,989 1,996 dan dinyatakan signifikan karena 0,000 0,05 sehingga hipotesis diterima. Universitas Sumatera Utara Artinya bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 4. Pengujian Koefisien Detreminan R 2 2 R pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel budaya organiasasi X 1 , kepuasan kerja X 2 , terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau kinerja Y secara bersama-sama, dimana: 1 2   R Tabel 4.13 Determinan Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa : 1. R sebesar 0,785 berarti hubungan antara variabel budaya organisasi X 1 dan kepuasan kerja X 2 terhadap kinerja karyawan Y sebesar 78,5 . Artinya hubungan erat. 2. R Square sebesar 0,616 berarti 61,6 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh budaya organisasi dan kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 38,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, stress kerja dan lain-lain Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .785 a .616 .604 4.08155 a. Predictors: Constant, KepuasanKerja, BudayaOrganisasi b. Dependent Variable: Kinerja Universitas Sumatera Utara 3. Adjusted R Square sebesar 0,604 berarti 60,4 . Sedangkan sisanya 39,6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang Tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, stress kerja dan lain-lain. 4. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimate dari hasil pengujian koefisien determinan adalah sebesar 4.08155 . Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan