Pengertian Perilaku Manusia Pengertian Perilaku Kelompok

manejer ingin staff kebersihan lebih cepat dari yang melakukan sekarang. Mengetahui bahwa pesan yang persuasif dapat menjadi lebih efektif ketika disertai dengan distraksi pengalihan, manejer pertama-tama mengumumkan bahwa setiap anggota staff kebersihan akan menerima bonus akhir tahun untuk komitmen dan kerja keras mereka. Setelah membuat pengumuman tersebut, manejer kemudian meminta karyawan untuk melakukan usaha yang lebih keras selama 12 bulan berikutnya. Penelitian menunjukkan bahwa jika orang teralihkan perhatiannya ketika mereka mendengarkan suatu pesan, mereka akan menunjukkan lebih banyak perubahan sikap karena pengalihan tersebut menghalangi munculnya pemikiran yang menantang. Dengan kata lain, karyawan lebih mungkin mendengarkan dan merespon perintah manejer lebih cepat karena mereka tidak memiliki waktu untuk memikirkan argumentasi internal yang menantang permintaan tersebut. Pengalihan hanya merupakan salah satu dari sekian banyak faktor situasional yang dapat meningkatkan persuasi. Faktor lain yang menjadikan orang lebih dapat dipengaruhi adalah lingkungan yang menyenangkan. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan mungkin dapat berdampak positif pada usaha untuk mengubah sikap.

2.1.2 Pengertian Perilaku Manusia

Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia Heri Purwanto, 1999; 10. Perilaku merupakan perwujudan dari Universitas Sumatera Utara adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai makhluk individu, social dan kebutuhan. Apabila manusia dapat menyesuaikan diri dengan baik itulah yang disebut dengan bahagia. Ada beberapa hal yang perlu dijadikan pedoman dalam penyesuaian diri yaitu: a. Dapat memenuhi segala kebutuhan dengan tidak menambahkan dan mengurangi. b. Tidak mengganggu manusia lain dalam memenuhi kebutuhannya. c. Melaksanakan pertanggungjawaban dengan sewajarnya dengan sesama.

2.1.3 Pengertian Perilaku Kelompok

Perilaku manusia merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Ini berarti seorang individu dengan lingkungannya saling mempengaruhi dan dapat menentukan perilaku dari keduanya. Sebagai gambaran, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang belajar di suatu perguruan tinggi, seorang karyawan sebuah bank yang melayani penabung, seorang supir taksi yang sedang mengantarkan penumpang atau seorang pedagang yang sedang menawarkan dagangannya. Mereka semuanya akan memiliki perilaku yang berbeda satu sama lain, dan perilakunya ditentukan oleh masing-masing lingkungan tempat dimana mereka berada Soehardi sigit 2003. Menurut Schermerhorn dkk, kelompok adalah suatu kumpulan orang yang satu sama lain saling berhubungan interact secara teratur regularly selama Universitas Sumatera Utara jangka waktu tertentu dan mereka melihat bahwa mereka saling tergantung mengenai pencapaian satu atau lebih tujuan bersama. Organisasi adalah kesatuan entity sosial yang dapat dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan Stephen P. Robbins. Perilaku organisasi mengambil pandangan mikro yaitu memfokuskan diri kepada perilaku didalam organisasi dan kepada seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para anggotanya. Perilaku manusia yang berada dalam suatu organisasi adalah awal dari perilaku organisasi itu. Perilaku organisasi pada hakekatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Hal ini didasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap hari manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Pada umumnya manusia yang menjadi anggota suatu organisasi besar atau kecil memiliki kecenderungan yang kuat untuk mencari keakraban dlam kelompok-kelompok tertentu. Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan adanya kesamaan kesenangan bersama maka timbullah kedekatan satu sama lain sehiungga mereka membentuk suatu kelompok. Universitas Sumatera Utara Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain Soehardi sigit, 2003: 1. Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya. 2. Kelompok dapat digunakan untuk alat inovasi dan kreativitas. 3. Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan menyangkut orang banyak. 4. Anggota kelompok dapat memperolah keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan. 5. Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk ke dalam kelompok. 6. Kelompok membantu menangkis pengaruh-pengaruh negatif dari meningkatnya organisasi yang semakin besar. 7. Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangan yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.

2.1.4 Perilaku Individu dalam Organisasi