Gambar di atas menyajikan ketiga macam komponen sikap, sehubungan dengan faktor-faktor lingkungan kerja seperti misalnya desain pekerjaan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan, dan imbalan-imbalan di luar gaji. Menurut Azwar S 2003, Stimulasi tersebut menimbulkan suatu reaksi
yang bersifat afektif atau emosional, kognitif pemikiran dan yang mempengaruhi perilaku. Pada dasarnya stimuli menyebabkan timbulnya
pembentukan sikap, yang kemudian menyebabkan timbulnya reaksi tertentu yang bersifat kognitif afektif, atau behavioral.
2.1.1.1 Kognitif
Komponen “kognitif” sebuah sikap terdiri dari persepsi, opini, dan keyakinan-keyakinan seseorang. Ia berhubungan dengan proses pemikiran di
mana ditekankan persoalan rasionalitas dan logika. Kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap, Pendekatan kognitif menekankan mental internal
seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu sendiri. Kognitif adalah yang
mencakup kegiatan mental otak. Salah satu elemen penting kognisi, adalah keyakinan evaluatif sesorang. Keyakinan-keyakinan evaluatif, dimanafestasi
dalam bentuk impresi atau kesan baik atau buruk yang dimiliki seseorang terhadap objek atau orang tertentu.
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam kognitif. Kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,
termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Mann dalam Azwar S,
Universitas Sumatera Utara
2003 menjelaskan bahwa komponen kognitif berisikan persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen ini
dapat disamakan dengan pandangan opini, terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.
2.1.1.2 Afektif
“Affect”, afeksi yang merupakan komponen emosional atau “perasaan”. Sebuah sikap dipelajari dari orang tua, guru, dan para anggota kelompok rekan-
rekan. Afektif, segmen emosional dari suatu sikap. Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Afektif mencakup watak perilaku seperti
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap pekerjaannya,
kedisiplinannya dalam melakukan pekerjaannya, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pekerjaann yang lain, penghargaan dan sebagainya.
Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling
bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang.
2.1.1.3 Perilaku