Bentuk-Bentuk Kelompok Variabel-Variabel Individual Hubungan Antara Sikap dan Perilaku

9. Sang Pendiam the silent one Yaitu orang yang enggan bicara. Ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Sudah bosan, malu, tidak tenang, tak peduli atau merasa lebih tahu. Apapun alasannya, orang seperti ini tidak menguntungkan bagi kelompok. Manejer dapat membangkitkan perhatiannya, dengan mengajukan pertenyaan- pertanyaan kepadanya supaya mengeluarkan pembicaraannya. 10. Sang Pelamun the inattentive one Yaitu orang yang tampaknya tidak menggunakan pikirannya, karena ia seperti pendiam, yang dibicarakan orang seperti ini juga perlu diperingatkan dengan “back to the problem”. 11. Sang Penarik-Perhatian the griper Yaitu orang yang suka bicara keras tetap mengajukan keluhan untuk dirinya. Ia mencoba supaya orang lain memperhatikan dirinya. Jika ia bicara bukan mengenai subjek yang dibicarakan, tapi bahkan mengenai tentang dirinya.orang seperti ini juga perlu diajak untuk membali kemasalah yang dibicarakan, dan diperhatikan apa yang menjadi masalah mengenai dirinya, apakah perlu dibawa kedalam pertemuan.

2.1.6 Bentuk-Bentuk Kelompok

1. Kelompok Primer Primary group Yaitu beberapa orang yang sering berkomunikasi satu sama lain melampaui rentang kendali waktu, sehingga setiap orang mampu untuk Universitas Sumatera Utara berkomunikasi secara langsung, bertatap muka dengan yang lainnya tanpa perantara Homans. Kelompok ini sering disebut kelompok kecil small group. 2. Kelompok Formal dan Informal Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Sedangkan kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan- kebutuhan seseorang. 3. Kelompok Terbuka dan Tertutup Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaruan. Kelompok tertutup adalah kelompok yang kecil kemungkinannya menerima perubahan dan pembaruan, atau mempunyai kecenderungan menjaga kesetabilan. 4. Kelompok Referensi Kelompok yang dimana seseorang melakukan referensi atasnya., merupakan kelompok yang dipergunakan sebagai suatu ukuran atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.

2.1.7 Variabel-Variabel Individual

Kadang-kadang kita menjumpai gejala bahwa karyawan tertentu, walaupun mereka sangat termotivasi, tidak memiliki kemampuan ataupun keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan penting sekali dalam perilaku individual dan performa. Sebuah kemampuan Ability merupakan sebuah sifat Universitas Sumatera Utara yang melekat pada manusia atau yang dipelajari yang memungkinkan seseorang melaksanakan sesuatu tindakan atau pekerjaan mental atau fiskal. Keterampilan merupakan kompetensi yang berkaitan dengan tugas, seperti misalnya keterampilan untuk menangani sebuah mesin. Sering kali istilah kemapuan dan keterampilan digunakan secara bergantian.

2.1.8 Hubungan Antara Sikap dan Perilaku

Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku yang berada di dalam batas kewajaran dan kenormalan yang merupakan respon atau reaksi terhadap suatu stimulus Azwar, 2003, meski sikap pada hakikatnya hanyalah merupakan predisposisi atau tendensi untuk bertingkah laku, sehinggabelum dapat dikatakan merupakan tindakan atau aktivitas. Ajzen dan Fishbein dalam Azwar, 2003 berusaha mengembangkan suatu pemahaman terhadap sikap dan prediksinya terhadap perilaku. Mereka mengemukakan teori Tindakan Beralasan theory of reasoned action. Teori ini mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewatsuatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, serta dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu: 1. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum, tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu 2. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif; Universitas Sumatera Utara 3. Sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Gambar di bawah ini mencoba untuk memperjelas hubungan di antara ketiganya. Sumber: Azwar 2003 diolah Gambar 2.4 Teori Tindakan Beralasan Menurut Ajzen dan Fishbein Pada gambar 2.4 tampak bahwa intensi merupakan fungsi dari dua determinan besar, yaitu sikap terhadap perilaku dalam arti personal dan persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan suatu perbuatan atau untuk tidak melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya.

2.2 Peneltian Terdahulu