Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

antara sikap dan perilaku, dengan cara mengestimasi koefisien korelasi populasi berdasar 31 hasil penelitian yang telah dikumpulkan. Tahap-tahap yang dilalui adalah : menghitung sampling error variance; mengestimasi varians dari populasi korelasi sebagai modal untuk menemukan varians dari korelasi yang sesungguhnya setelah memperhitungkan varians artifact. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa korelasi antara sikap dengan perilaku sebesar 0.366. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa variansi perilaku 13,39 dapat dijelaskan dari sikap dari orang yang berperilaku tersebut. Hasil ini relatif kecil, hal ini kemungkinan disebabkan bahwa antara sikap dan perilaku tidak berhubungan secara langsung, akan tetapi masih terdapat variabel antara yaitu kehendak atau niat Ajzen Fishbein ; Fishbein Middlestadt. Hasil korelasi kemungkinan akan lebih besar jika penelitian dilakukan dengan mempergunakan variabel sikap dan kehendakniat untuk berperilaku tertentu ataupun antara variabel kehendakniat dengan perilaku.

2.3 Kerangka Konseptual

Pengertian dasar dari Sikap adalah sikap terhadap suatu obyek, isue atau seseorang pada dasarnya merupakan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau tidak, percaya atau tidak, dan seterusnya. Kita juga berasumsi bahwa perasaan itu dapat direfleksikan dalam bentuk pernyataan yang dibuatnya, cara seseorang melakukan tindakan terhadap obyek sikap, dan reaksinya terhadap ekspresi opini dari orang lain. Dengan kata lain sikap memiliki keterkaitan dengan perasaan di satu sisi dan perilaku disi lain. Universitas Sumatera Utara Problem tentang sikap muncul ketika seseorang akan menghubungkan antara perasaan dengan perilaku, dan menyusun definisi tentang sikap yang mencerminkan keduanya. Oleh karena itu berbagai definisi ditawarkan oleh para ahi psikologi sosial, tidak hanya tetang apakah sikap itu, tetapi juga tentang bagaimana proses belajar, memproses informasi, pembuatan keputusan, memory, dan seterusnya tentang sikap. Yang seringkali dilakukan oleh para ahli psikologi adalah mereka ini membuat batasan tentang sikap baik definisinya ataupun teori konsepnya. Dalam membuat definisi tentang sikap yang mencerminkan hubungan antara perasaan dan pengalaman pribadi di satu sisi dan perilaku verbal maupun nonverbal yang dapat dobservasi di sisi lain, para ahli psikologi tampaknya memiliki dua asumsi yang krusial. Pertama, sikap itu berbeda dalam entitasyna dengan eksistensi yang independen. Kedua adalah hubungannya dengan perilaku yang observable sebagai kausal. Hubungan sikap dengan ekspresi perilaku analog dengan hubungan antara makna dengan ucapan. Kita perlu berasumsi bahwa sebuah kata itu memiliki makna untuk memahami perilaku verbal, tetapi kita tidak perlu melihat suatu makna kata sebagai yang memiliki eksistensi yang indpenden ataupun sebagai entitas yang berbeda yang menyebabkan perilaku verbal. Seperti halnya kata memiliki makna, maka orang memiliki sikap, dan konsep sikap itu tidak kalah pentingnya untuk memahami perilaku sosial dibandingkan dengan konsep makna untuk memahami bahasa. Sikap seseorang merupakan makna dari ekspresi perilakunya. Universitas Sumatera Utara Apabila akan melakukan observasi dan analisis tentang perilaku individual, dan performanya, maka perlu diperhatikan tiga kelompok variabel yang secara langsung memengaruhi perilaku individual, atau apa yang dilakukan seseorang karyawan misalnya: menghasilkan output, menjual kendaraan mobil, menyervis mesin-mesin. Interaksi karyawan dalam lingkungan perusahaanorganisasiinstansi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja karyawan. Situasi lingkungan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara karyawan yang satu dengan yang lain tidak terlepas dari interaksi satu sama lainnya demi kelancaran dan keharmonisan kerja. Dengan sarana hubungan yang nyaman akan lebih betah dan senang dalam menyelesaikan tugas. Hubungan antar manusia human relation dalam perusahaan merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan. Dengan sikap dan perilaku diatas maka etos kerja dalam perusahaan tersebut tidak akan dapat timbul maupun berkembang, perlu adanya suatu usaha yang sungguh-sungguh agar etos kerja karyawan dapat dikembangkan. Sumber: Thoha, Miftah, 2007:34 data diolah Gambar 2.5 Kerangka Konseptual Sikap X Perilaku dalam kelompok Y Universitas Sumatera Utara

2.4 Hipotesis Penelitian