Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan kognisi dengan perilaku karyawan dalam
kelompok.
b. Hubungan Dimensi Afeksi dengan Perilaku Kelompok Tabel 4.10
Hubungan Dimensi Afeksi dengan Perilaku Kelompok Correlations
Afeksi Perilaku
Kelompok Afeksi
Pearson Correlation
1.000 .436
Sig. 2-tailed .000
N 86
86 Perilaku
Kelompok Pearson
Correlation .436
1.000 Sig. 2-tailed
.000 N
86 86
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output SPSS pada tabel hasil angka Sig. 2-tailed sikap dengan perilaku adalah 0.436. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya dapat
dipastikan ada hubungan yang nyata antara sikap karyawan afeksi dengan perilaku karyawan dalam kelompok. Angka koefosien korelasi diperoleh pada rs
0.436. Hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup dan positif antara sikap karyawan afeksi dengan perilaku kelompok.
Uji hipotesis : ada hubungan antara sikap karyawan afeksi dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada Badan Koordninasi Keluarga Berencana
Nasional.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis yang diuji : sikap karyawan afeksi mempunyai hubungan dengan perilaku kelompok.
Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0 Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan uji t dengan pengujian
sebagai berikut: a.
Jika t hitung t tabel, maka H0 ditolak, H1 diterima Artinya sikap karyawan keseluruhan memiliki hubungan yang berarti dengan
perilaku kelompok. b.
Jika t hitung t tabel, maka H0 diterima, H1 diterima Artinya sikap karyawan keseluruhan tidak memiliki hubungan yang berarti
dengan perilaku kelompok. Dimana t hitung =
�
�√�−2
��1−�
�2
t hitung =
0.436√86−2 √1−0.436
2
t hitung = 4,438
Nilai t hitung t tabel 4,4381.66, keputusan diambil adalah H0 ditolak, H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik dapat dibuktikan
adanya hubungan sikap karyawan afeksi dengan perilaku karyawan delam kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan afeksi dengan perilaku karyawan dalam
kelompok.
c. Hubungan Dimensi Perilaku dengan Perilaku Kelompok Tabel 4.11
Hubungan Dimensi Perilaku dengan Perilaku Kelompok Correlations
Sikap Perilaku
Perilaku Kelompok
Sikap Perilaku Pearson
Correlation 1.000
.619 Sig. 2-tailed
.000 N
86 86
Perilaku Kelompok
Pearson Correlation
.619 1.000
Sig. 2-tailed .000
N 86
86 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output SPSS pada tabel hasil angka Sig. 2-tailed sikap
dengan perilaku adalah 0.000. Ini menunjukkan bahawa sesengguhnya dapat dipastikan ada hubungan yang nyata antara sikap karyawan perilaku dengan
perilaku karyawan dalam kelompok. Angka koefosien korelasi diperoleh pada rs 0.619. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat erat dan positif antara sikap
karyawan perilaku dengan perilaku kelompok. Uji hipotesis : Hubungan antara sikap karyawan perilaku dengan perilaku
karyawan dalam kelompok pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sumut.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis yang diuji : sikap karyawan perilaku mempunyai hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok.
Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠0 Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan uji t dengan pengujian
sebagai berikut: a.
Jika t hitung t tabel, maka H0 ditolak, H1 diterima Artinya sikap karyawan keseluruhan memiliki hubungan yang berarti dengan
perilaku kelompok. b.
Jika t hitung t tabel, maka H0 diterima, H1 diterima Artinya sikap karyawan keseluruhan tidak memiliki hubungan yang berarti
dengan perilaku kelompok.
Dimana t hitung =
�
�√�−2
�1−�
�2
t hitung =
0.619√86−2 √1−0.619
2
t hitung = 7,22
Nilai t hitung t tabel 7,221.66, keputusan diambil adalah H0 ditolak, H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik dapat dibuktikan
adanya hubungan sikap karyawan perilaku dengan perilaku karyawan dalam kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan perilaku dengan perilaku karyawan
dalam kelompok.
4.6 Pembahasan