Interpretasi Pola Penggunaan Lahan

Geografi untuk SMA-MA Kelas XII 53

H. Keunggulan dan Keterbatasan Citra Hasil Pengindraan Jauh

Walaupun sistem pengindraan jauh banyak diandalkan dalam ber- bagai bidang, sistem ini tetap memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.

1. Keunggulan Citra Pengindraan Jauh

a. Menggambarkan Secara Detail

Citra pengindraan jauh menggambarkan objek atau daerah secara lengkap dengan bentuk dan letak yang mirip kenampakan sebenarnya di muka bumi. Hal ini menjadikan citra sebagai alat yang baik sekali untuk pembuatan peta yaitu digunakan sebagai sumber peta, maupun sebagai kerangka letak. Berdasarkan modelnya, peta merupakan model simbolik, sedangkan citra merupakan model ikonik karena wujud yang mirip sebenarnya.

b. Menggambarkan Secara Luas

Tiap lembar citra mencakup daerah yang luas, yaitu setengah bola bumi bagi citra satelit GMS dan 34.000 km 2 bagi citra landsat, sedangkan foto udara berskala 1:50.000 mencakup 132 km 2 . Karena pembuatan citra dilakukan dari ruang angkasa, di dalam cuaca yang buruk pun citra dapat dibuat dengan cepat meskipun daerah itu sulit dijangkau di lapangan. Pada daerah yang luas citra memungkinkan pemetaan dan inventarisasi sumber daya yang lebih cepat dan lebih murah.

c. Menggambarkan Secara Tiga Dimensi

Jenis citra tertentu, khususnya pankromatik hitam putih dapat memunculkan gambaran tiga dimensional. Pengamatan citra dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop. Keuntungan gambaran tiga dimensional yaitu sebagai berikut. 1 Memudahkan pengenalan objek. 2 Memungkinkan pengukuran beda tinggi dan lereng yang merupakan variabel penting dalam evaluasi lahan. 3 Relief tampak lebih jelas karena adanya pembesaran skala tegak. Jika objek yang akan diinterpretasi adalah jalan, baik itu jalan utama maupun jalan setapak, bagaimanakah cara kalian mengenalinya dan warna apakah yang dapat mewakili kenampakan jalan pada foto udara? T ugas Mandiri analisis Pengindraan Jauh 54 4 Memungkinkan pengukuran volume, contohnya volume tanah yang harus digali dan diisikan dalam pembangunan jalan dan volume waduk yang akan dibangun.

d. Menggambarkan Secara Cepat

Penggunaan citra merupakan satu-satunya cara menetapkan daerah bencana seperti daerah yang sedang dilanda banjir dan gempa bumi secara cepat Gambar 2.19. Selain itu, pembuatan citra dapat dilakukan dalam periode ulang yang pendek yaitu 16 hari bagi citra Landsat IV, tiap 6 jam bagi citra satelit cuaca NOAA, dan tiap setengah jam bagi citra satelit GMS. Karakteristik objek yang tak tampak dapat diperoleh dalam bentuk citra, sehingga dimungkinkan pengenalannya. Contohnya, kota yang tak tampak pada malam hari dapat direkam berdasarkan beda suhu objeknya, yaitu dengan menggunakan tenaga gelombang termal. Air panas dapat dikenali dengan rona lebih cerah dibandingkan air dingin pada citra inframerah termal. Bentuk samaran dapat dideteksi dengan menggunakan foto berwarna semu.

2. Keterbatasan Citra Pengindraan Jauh

a. Tidak semua data dapat disadap. Objek atau gejala yang tidak dapat disadap misalnya migrasi, susunan penduduk, dan produksi pertanian. Hal ini dikarenakan data yang didapat pada citra terbatas pada data objek atau gejala yang tampak langsung pada citra. Data yang dapat disadap, misalnya jenis tanah, jenis batuan, air tanah, kualitas perumahan, dan pencemaran air. b. Ketelitian interpretasi citra sangat tergantung pada kejelasan wujud objek dan karakteristik citra yang digunakan. Gambar 2.19 Citra satelit Nangroe Aceh Darussalam, sebelum dan sesudah gempa dan tsunami. Sumber: www.indosiar.com