Legenda Komponen Kelengkapan Peta
G. Membuat Peta Sederhana
Pada awalnya, pembuatan peta didasarkan pada pengukuran langsung di lapangan, seperti peta-peta yang ada di dalam sertifikat tanah. Seorang kartograf harus mampu menghitung jarak dan arah dengan tepat agar peta yang dibuat bentuknya betul-betul sesuai dengan yang sebenarnya. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi pembuatan peta sekarang lebih mudah dengan menggunakan hasil pengindraan jauh berupa foto udara. Membuat peta dengan menggunakan data langsung ataupun foto udara mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Menggunakan data langsung di lapangan menjamin data yang disampaikan lebih akurat dan lebih detail, tetapi butuh waktu lama dan mempunyai resiko bentuknya tidak sesuai dengan yang sebenarnya dipermukaan bumi. Menggunakan sumber foto udara menjamin bentuknya sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi dan lebih cepat, tetapi datanya kurang akurat. Membuat peta dengan cara sederhana harus didahului dengan pengukuran jarak dan arah.1. Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan meteran, tongkat, kayu, dan alat lain yang bisa memenuhi kebutuhan pengukuran jarak sebagai titik tolak pengukuran. Data tersebut kemudian digambarkan dalam peta dengan menggunakan skala.2. Pengukuran Arah
Pengukuran arah dilakukan dengan menggunakan kompas. Pengukuran arah dengan kompas dimulai dari utara kompas sebagai 0° dan dihitung searah jarum jam sampai 360°. Besarnya arah dari 0° ini disebut azimuth atau magnetik azimuth. Adapun tahapan-tahapan pembuatan peta secara sederhana adalah: a. Mempersiapkan alat pengukur jarak yang terdiri atas meteran, kayu, tongkat, dan pengukur jarak yang lain. b. Mempersiapkan pengukur arah yang berupa kompas. c. Mempersiapkan kertas gambar dan alat-alat tulis. d. Menentukan titik awal pembuatan peta di permukaan bumi. e. Dari titik awal tersebut tentukan kearah mana kalian akan menuju, jangan lupa di catat dengan jelas. f . Setiap tempat yang mengalami perubahan arah harus dicatat dengan lengkap jarah dan arah perubahannya. g. Pengukuran jarak dan arah pada akhirnya harus bertemu atau kembali ke titik awal sehingga menghasilkan garis yang berhubungan.Parts
» Geografi 3 Kelas 12 Eko Titis Prasongko Rudi Hendrawansyah 2009
» Garis Astronomis Garis Astronomis, Skala, Simbol, Lettering, dan
» Warna Peta Tata Penulisan Lettering
» Proyeksi Peta Geografi 3 Kelas 12 Eko Titis Prasongko Rudi Hendrawansyah 2009
» Jenis-Jenis Peta Geografi 3 Kelas 12 Eko Titis Prasongko Rudi Hendrawansyah 2009
» Legenda Komponen Kelengkapan Peta
» Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
» Pengukuran Jarak Membuat Peta Sederhana
» Pengukuran Arah Membuat Peta Sederhana
» Teori Susut dan Biaya Pengangkutan
» Teori Weber Analisis Lokasi Industri
» Pengumpulan Data Analisis Lokasi Industri
» Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
» Teori Weber Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
» Pengumpulan Data Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
» Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
» Tenaga Atmosfer Sistem Pengindraan jauh
» Berdasarkan Spektrum Elektro- Berdasarkan Sumber Sensor Berdasarkan Wahana
» Rona dan Warna Tekstur Bayangan
» Asosiasi Unsur-Unsur Interpretasi Citra
» Idealisasi Langkah-Langkah Interpretasi Citra
» Tanda Tepi Keterangan pada Foto Udara
» Interpretasi Pola Pengaliran Contoh Interpretasi Citra Hasil Pengindraan Jauh
» Interpretasi Pola Penggunaan Lahan
» Menggambarkan Secara Tiga Dimensi
» Keterbatasan Citra Pengindraan Jauh
» Bidang Penggunaan Lahan Keunggulan dan Keterbatasan Citra Hasil Pengindraan Jauh
» Bidang Oseanografi Keunggulan dan Keterbatasan Citra Hasil Pengindraan Jauh
» Komponen Sistem Informasi Geografis
» Inventarisasi Sumber Daya Alam
» Pemasaran Produk Industri Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
» Cara Manual Konvensional Proses dalam Sistem Informasi Geografis
» Cara Modern Proses dalam Sistem Informasi Geografis
» Bentuk Perdesaan Memusat Struktur Ruang Desa
» Bentuk Perdesaan Linier Struktur Ruang Desa
» Bentuk Perdesaan Terpencar Struktur Ruang Desa
» Bentuk Perdesaan Mengelilingi Fasilitas
» Potensi Non fisik Potensi Desa
» Holmer Hoyt Struktur Ruang Kota
» Ernes W. Burgess Teori Memusat
» CD Harris EL Ullman Teori Berganda
» Menurut Fannemar Menurut Taylor
» Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
» Wilayah Formal Uniform Region
» Wilayah Fungsional Nodal Region
» Perwilayahan Geografi 3 Kelas 12 Eko Titis Prasongko Rudi Hendrawansyah 2009
» Teori Tempat Sentral Central Place Theory
» Teori Kutub Pertumbuhan Growth Poles Theory
» Usaha Pengembangan Wilayah di Indonesia
» Pilihlah jawaban yang paling tepat Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
» Masyarakat Tradisional Indeks Perkembangan Manusia Human Develop-
» Prakondisi Lepas Landas Indeks Perkembangan Manusia Human Develop-
» Lepas Landas Indeks Perkembangan Manusia Human Develop-
» Negara Maju Negara Berkembang dan Negara Maju
» Pengembangan Wilayah di Negara Maju
» Pengembangan Wilayah di Negara Berkembang
» Letak dan Luas Amerika Serikat
» Bentang Alam Amerika Serikat
» Keadaan penduduk Amerika Serikat
Show more